Selama ini ada opini yang bergulir  di masyarakat Sumsel kalau pelaksanaan SEA Games di Sumsel tidak ada manfaatnya bagi masyarakat dan hanya akan berujung pada kerugian. Padahal bercermin pada perhelatan olahraga PON XVI, 2004 lalu saja, prekonomian Sumsel berdenyut kencang. Sebagai contoh,  dengan diselenggarakan PON XVI, 2004 lalu, penginapan hotel penuh, penerbangan padat, angkutan umum kebanjiran penumpang. Belum lagi permintaan atau pembelian pernak-pernik ciri khas Sumsel, dan termasuk wisata kuliner juga banyak diminati. Sebagaimana Thailand yang menjadi maju perekonomiannya karena olahraganya maju. Sumsel juga bisa semakin maju jika sering menjadi tuan rumah event-event olahraga baik tingkat nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, seyogyanya seluruh warga masyarakat Sumsel untuk bersama-sama bahu membahu mendukung pelaksanaan event Sea Games, terhadap kelompok-kelompok yang menolak pelaksanaan Sea Games selaku warga sumsel untuk turut serta berperan aktif mempersiapkan dan mendukung suksesnya pelaksanaan Sea Games di bumi Sriwijaya tercinta. Sebagaimana yang dikemukakan Ir. H. Alex Noerdin, SH selaku Gubernur Provinsi Sumatra Selatan “Sumsel satu-satunya daerah diluar pulau jawa yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Sea Games ke 26, minimal 24 cabor mungkin akan ditambah lagi jika Jakarta tidak sanggup”
Gencarnya sosialisasi Sea Games yang dilakukan Provinsi Sumsel akan memicu pertumbuhan ekonomi Sumsel pada 2011. Sampai detik ini pertumbuhan ekonomi sudah mulai berpengaruh positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel menyebutkan perekonomian Sumsel pada triwulan 1/2010 telah kembali pada tren jangka panjangnya. Indikatornya, mulai dibangunannya sejumlah infrastruktur yang nantinya pada tahun-tahun kedepan diperkirakan mampu menyerap lebih dari 10.000 tenaga kerja baru.
Pertumbuhan Ekonomi Sumatra Selatan triwulan 1/2010 tercatat dengan migas naik 0,2% meningkat dibanding triwulan IV 2009 yang terkontraksi minus 4,4%. Sedangkan tanpa migas meningkat dari negatif 5,3% menjadi positif 0,6% persen. "Sektor lain yang ikut naik, yakni pertanian meningkat 3,5% dari sebelumnya terkontraksi minus 18,9%, sektor pengangkutan dan komunikasi meningkat sebesar 1,2%, sektor perdagangan, perhotelan dan restoran tumbuh 04% dan sektor jasa-jasa lain tumbuh o,2%,"terangnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Haslani Haris mengatakan pertumbuhan ini digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000. Disana tercatat dengan minyak dan gas (migas) tumbuh sebesar 0,2%. Sedang sektor lain yang ikut tumbuh selama triwulan I, adalah sektor keuangan, jasa dan jasa perusahaan yang naik 4,2% naik dibandingkan triwulan rV/2010 sebesar 03. (Lihat, http://bataviase.co.id/node/ )

Post a Comment

 
Top