B. Biografi Nabi Luth a.s
Beliau adalah Luth Ibn Haran Ibn Tarah yakni Azar, demikian seterusnya sampai akhir nasab Nabi Ibrahim a. s., Pada masa Nabi Ibrahim a. s., Allah juga mengutus keponakannya. Jadi Ibrahim adalah paman Nabi Luth a. s., sebagaimana telah diceritakan di depan dalam kisah Nabi Ibrahim a. s., bahwasanya Ibrahim, Haran dan Nahur itu bersaudara dan semuanya putera Azar. [1]  
Nabi Luth a.s adalah putra dari saudara laki-laki Nabi Ibrahim as yang bernama Harun, beliau Nabi Luth ikut serta hijarah bersama Nabi Ibrahim a.s dari negeri Babil ke negeri Syam. Ada satu negeri yang penduduknya sangat durhaka kepada Allah, Sadum nama negeri itu, disanalah Nabi Luth diutus oleh Allah. Orang-orang di sana telah masyhur rendah budi pekertinya, mereka tidak mau kawin, kecuali sejenisnya yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki karena menghindari untuk memperkembangkan keturunan. Mereka benar-benar adalah manusia yang berhati batu, bebas dari rasa malu dan tidak mau menerima nasihat. Bila diberi nasihat dan ditakut­-takuti dengan siksa Allah oleh Nabinya, maka mereka menjawab: Datanglah dengan segera siksa Allah itu, jika sekiranya engkau orang yang benar, hai Luth.[2]

Hal ini difirman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 28 – 29:

28. dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".
29. Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar".

Mendengar jawaban mereka yang sebodoh itu, maka Nabi Luth a.s berdoa sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ankabut 30:

Luth berdoa: Wahai Tuhanku ...! Tolonglah saya melawan kaum yang berbuat kerusakan ini.

Kaumnya Nabi Luth a.s sudah benar-benar ditekan oleh nafsunya, karena itulah hati dan pikirannya sukar untuk menerima kebenaran, sehingga mereka tetap saja terlena dalam buaian kedurhakaan. Walaupun demikian Nabi Luth a. s tidak putus asa untuk memberi peringatan kepada mereka, agar mau kembali kepada jalan Allah SWT. Tetapi semua seruan Nabi Luth bukan saja hanya diabaikan, justru malah mereka mengusir Nabi Luth a.s beserta pengikutnya dari negeri itu.

Hal ini difirmankan Allah dalam surah Al-Araf ayat 82:
82. jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."

Semua kejadian itu, membuat Nabi Luth a.s semakin giat untuk mendakwahkan seruan Allah kepada kaumnya. Karena itulah, mereka semakin menjadi, kebenciannya kepada Nabi Luth. Mereka selalu menentang dan mengatakan: Hai Luth   Kalau memang kamu benar datangkanlah siksaan itu kepada kami sekarang juga.


[1] Ibid., hal. 354
[2] Baidowi, Syamsuri, Riwayat Ringkas 25 Rasul, (Surabaya: Apolo, 2000), hal. 77

Post a Comment

 
Top