Kebanyakan masyarakat kita terjebak dengan ungkapan "apalah arti sebuah nama", ini amat berbeda dengan cara pandang Islam terhadap nama, nama merupakan do'a, harapan orang tua untuk kebahagiaan sang anak. Disampaikan dalam Hadits riwayat Abu Daud bahwa Rasulullah selalu mengganti nama-nama yang tidak baik dengan nama yang baik. nama Ashiyah yang bermakna orang yang diganti dengan Jamilah yang bermakna cantik, Harb (perang) diganti dengan Salman (damai), Bani Mughawiyah (keturunan yang menipu) diganti dengan Bani Rusydi (keturunan yang mendapat petunjuk) dan masih banyak nama-nama lainnya yang diganti oleh Rasulullah.
Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Qur’an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa.”
Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Sehingga tertanam didalam diri anak bahwa namanya merupakan bagian dari harapan-harapan orang tuannya, ubahlah kebiasaan memberi nama anak dengan nama-nama yang tak bermakna, apalagi nama orang-orang kafir. Setidaknya di padang masyhar nanti mereka yang bernama baik akan dipanggil dengan nama yang baik.

Post a Comment

 
Top