Sumber: niseunghyun.wordpress.com

Fungsi   komunikasi   antar   pribadi   atau   komunikasi   interpersonal adalah   berusaha   meningkatkan   hubungan   insani,   menghindari   dan mengatasi  konflik-konflik  pribadi,  mengurangi  ketidakpastian  sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.[1]
Komunikasi  interpersonal,  dapat  meningkatkan  hubungan kemanusiaan diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan dalam hidupnya karena memiliki pasangan hidup. Melalui komunikasi interpersonal juga dapat  berusaha  membina  hubungan  baik,  sehingga  menghindari  dan
mengatasi terjadinya konflik-konflik yang terjadi.[2]
Adapun fungsi lain dari komunikasi interpersonal adalah : Pertama, mengenal diri sendiri dan orang lain. Kedua, komunikasi  antar  pribadi  memungkinkan  kita untuk  mengetahui lingkungan kita secara baik. Ketiga, menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal. Keempat, mengubah sikap dan perilaku. Kelima, bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenangan pribadi. Keenam, membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.
Selain itu, komunikasi interpersonal juga memiliki fungsi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi. Kedua, sebagai motivasi yang memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan. Ketiga, sebagai pengungkapan emosional,  komunikasi inter personal memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya. Keempat, sebagai Informasi yang memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif.[3] 
Di samping itu, komunikasi interpersonal juga memiliki makna pengendalian lingkungan melalui compliance. Compliance terjadi apabila konduite satu atau lebih individu sinkron dengan (keinginan pihak lain). Pada situasi komunikasi di mana compliance mewakili taraf dari pengendalian lingkungan yaitu apa yanng diinginkan dan hasil yang diperoleh komunikator benar-benar sama.
Contoh compliance dalam kehidupan sehari-hari misalnya, bila Anda sudah masuk ke kamar mandi tetapi lupa bawa handuk, maka Anda tinggal berteriak ke pembantu supaya mengambilkan handuk. Pembantu niscaya akan mengabulkan permintaan Anda. Bila tuan rumah kedatangan tamu nan merupakan seorang sahabat, tinggal memberitahukan pembantu buat membuat minuman. Bila atasan di kantor minta kepada bawahannya buat mengambilkan sesuatu, dengan bahagia hati bawahan akan melakukannya.
Compliance dapat terjadi bila komunikator memiliki alat pengendali terhadap receiver yaitu bila ia memiliki kemampuan buat memberikan imbalan atau sanksi. Ada lagi yang disebut forced compliance buat kasus-kasus eksklusif di mana persesuaian konduite sebagian besar diperoleh dari kemampuan buat memaksa yang dimiliki oleh komunikator. Contohnya, seorang pejabat taraf menteri atau direktur jenderal sering disingkat Dirjen terutama di zaman Orde Baru.
Pendekatan pengertian komunikasi antarpribadi pada compliance dapat dicontohkan oleh seorang salesman. Bila salesman sadar bahwa produk nan dijajakannya berhasil bila sekali-sekali ia gunakan pendekatan antarpribadi. Melalui pendekatan antarpribadi ia akan bertanya secara sadar maupun tak sadar. Pertanyaannya ialah sebagai berikut,  “Bagaimana orang itu merespons pesan-pesan yang disampaikan?” 
Selanjutnya, pengendalian lingkungan melalui Penyelesaian Konflik. Penyelesaian konflik atau conflict resolusion terjadi apabila dua atau lebih pihak yang  bersaing mencapai penyelesaian tentang alokasi beberapa sumber yang bersifat fisik, ekonomi, dan sosial.
Apa yang diterima tidak sama dengan apa yang diinginkan. Tidak satupun pihak yang benar-benar sukses dalam melakukan pengendalian lingkungan. Namun demikian, hasil kompromi menyisakan masing-masing perasaan yang berhasil. Kecuali pihak-pihak yang berselisih setuju bahwa penyelesaian atau solusi nisbi adil, bahwa perselisihan belum diselesaikan tetapi diredakan atau dikendalikan.
Penyelesaian konflik melalui pengertian komunikasi antarpribadi dapat kita lihat dari pihak-pihak yang berselisih. Misalnya, A mau pergi ke restoran yang menyediakan menu sate kambingnya sebab kegemarannya makan sate kambing. Sedangkan B nan juga sudah lapar ingin pergi ke restoran nan ada ikan bakarnya sebagai kegemarannya. Kalau masing-masing memaksakan kemauannya akan terjadi konflik dan interaksi dapat retak.
Cara penyelesaiannya, kali ini A harus mengalah dan tetap pergi bersama ke lokasi tujuan B. Lain kali B juga harus mengalah kalau ingin pergi bersama ke lokasi tujuan yang berbeda. Karena antara A dan B sudah merupakan sahabat dan satu sama lain sudah saling mengerti pribadi dan tabiat masing-masing, maka dalam interaksi komunikasi antarpribadi dituntut adanya toleransi dan keterbukaan terhadap satu sama lain.[4]
Fungsi  global  dari  pada  komunikasi  antar  pribadi  adalah menyampaikan pesan yang umpan baliknya diperoleh saat proses komunikasi tersebut berlangsung.

Sifat-sifat Komunikasi
Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dbedakan atas dua macam yaitu : Pertama, komunikasi     diadik     (dyadic     communication)     ialah     proses komunikasi  yang  berlangsung  antara  dua  orag  dalam  situasi  tatap muka.  Komunikasi  diadik  menurut  Pace  dapat  dilakukan  dalam  3 bentuk yakni , percakapan (berlangsung  dalam  suasana  yang  bersahabat  dan informal), dialog ( berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam dan lebih personal), wawancara (sifatnya  lebih  serius,  yakni  adanya  pihak  yang dominan pada posisi bertanya dan lainnya berada pada posisi menjawab).
Kedua, komunikasi  kelompok  kecil  (small  group  communication)  ialah proses komunikasi yang berlangsung tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lain.
Dan   komunikasi   kecil   ini   banyak   dinilai   dari   sebagai   type komunikasi antar pribadi karena :
a.   Anggotanya    terlibat    dalam    suatu    proses    komunikasi    yang berlangsung secara tatap muka.
b.   Pembicaraan  berlangsung  secara terpotong-potong  dimana semua peserta bisa  berbicara  dalam  kedudukan  yang  sama,  dengan  kata lain tidak ada pembicaraan tunggal yang mendominasi.
c.  Sumber  penerima  sulit di identifikasi.  Dalam situasi  seperti  saat ini, semua anggota bisa berperan sebagai sumber dan juga sebagai penerima. Karena itu, pengaruhnya bisa bermacam-macam. Misalanya : si A bisa terpengaruh dari si B, dan si C bisa mempengaruhi si B. Proses komunikasi seperti ini biasanya banyak ditemukan dalam kelompok studi dan kelompok diskusi.[5]
Tidak  ada  batas  yang  menentukan  secara  tegas  berapa  besar jumlah  anggota  suatu  kelompok  kecil.  Biasanya  antara  2-3  atau bahkan ada yang mengembangkan  sampai 20-30 orang, tetapi tidak ada yang lebih dari 50 orang. Sebenarnya untuk memberi batasan pengertian terhadap konsep komunikasi interpersonal tidak begitu mudah. Hal ini disebabkan adanya pihak yag memberi definisi komunikasi  interpersonal  sebagai  proses  komunikasi  yang berlangsung antara dua orang atau secara tatap muka.



[1] H. Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 33
[2] Ibid, hal. 56
[4] Sifat Komunikasi Antarpribadi, artikel diakses dari http://www.binasyifa.com/ 29/ 61/ 6 /sifat-komunikasi-antarpribadi.htm, tanggal 29 September 2016
 [5] H. Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 32

Post a Comment

 
Top