Berkenaan
dengan menjadikan masjid sebagai sentral ekonomi Pemerintah
Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) membuka Pasar Beduk Ramadhan 1435
Hijriah se-Kota Palembang di kompleks Masjid Jami Adha. Pemrove Sumsel mengatakan, pasar ini memang sifatnya musiman. Namun, itu
bagian kesemarakan bagi umat Islam dalam menjalani Ramadhan.
"Mudah-mudahan pasar ini membantu meningkatkan perekonomian,"
katanya, Sabtu (28/6/2014).[1]
Selain
itu, Pasar Beduk memberikan kenyamanan bagi warga dalam pemenuhan makanan
berbuka. Mereka bisa memilih sesuai selera. Sebab, terlihat berbagai jenis
makanan yang dijual oleh para pedagang yang ikut berjualan di Pasar
Beduk. Pada kesempatan itu, Pemrove Sumsel juga
meresmikan menara Masjid Jami Adha. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD
Achmad Djauhari, Ketua Baznas Provinsi Sumsel Aflatuln Muchtar, Ketua Harian
Baznas Provinsi Sumsel Robinson Malian, dan Ketua Masjid Jami Adha Baharuddin
Nur.[2]
Ketua
Baznas Provinsi Sumsel Aflatun Muchtar mengajak masyarakat menyambut bulan suci
dengan sukacita. Pasar Beduk, katanya, merupaan bagian dari rasa sukacita itu.
Hajatan tahunan ini telah dilaksanakan di sepuluh masjid. Baznas
juga memberikan pinjaman modal kepada para pedagang Pasar Beduk, besarnya Rp
500 ribu. Setelah Pasar Beduk berakhir, pedagang harus mengembalikan modal
usaha itu sebesar Rp 400 ribu kepada Baznas melalui pengurus masjid.
[1]“Pasar Beduk Tingkatkan Ekonomi,” artikel diakses tanggal 5
Februari 2015 http://www.republika.co.id/ berita/shortlink/14/06/30/ n7z3m6
19-pasar-beduk-tingkatkan-ekonomi
Post a Comment