Sumber Gambar: elharawy.blogspot.com

Studi ini merupakan cara yang tertua dan paling berguna dalam mempelajari perilaku politik. Studi agregat mendasarkan pada data agregat yang menyangkut pengumpulan atau pemilahan individual atas dasar daerah atau karakteristik sosial tertentu.
Misalnya, membandingkan pola pemberian suara di daerah pedesaan dan perkotaan. Membandingkan daerah yang penduduknya beragama Islam dan yang beragama katolik. Di Indonesia atau Jawa Timur misalnya, studi semacam ini dapat digunakan membandingkan perolehan suara di daerah Padalungan atau wilayah Tapal Kuda (yaitu, wilayah yang meliputi Pantai Utara, dari Tuban, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, hingga Banyuwangi) yang kuat ikatan agama Islamnya dan tradisi pesantrennya, dibandingkan dengan daerah Mataram (Madiun, Kediri, Trenggalek, Tulungagung, dan daerah selatan lain) yang secara karakterestik keagamaan kurang begitu kuat.

Austin Ranney menilai studi agregat merupakan studi ekologis tentang perilaku pemilih yang berusaha untuk memahami berbagai hubungan antara partai politik dan para pemberi suara dan dengan lingkungan sosial serta hukum tempat mereka bertindak.

Post a Comment

 
Top