Agama Hindu adalah agama yang
pertama masuk ke Indonesia. Hindu masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang
dari India yang berdagang di selat Malaka. Para pedagang tersebut berdagang
rempah-rempah dan sutra sambil menyebarkan agama Hindu. Sebelum Hindu masuk ke
Indonesia, mayoritas penduduknya menganut aliran kepercayaan. Aliran kepercayaan
yang dianut biasanya aliran animism dan dinamisme.
Pemuka Agama Hindu adalah Wasi.
Sedangkan tempat ibadah umat hindu adalah di pura. Hari besar Hindu disebut
nyepi. Saat nyepi, umat hindu berada di dalam rumah dan merefleksi hidupnya,
agar mereka dapat hidup lebih baik. Dasar dari ajaran agama Hindu berasal dari
Kitab Suci Weda, yang merupakan Kitab Suci Agama Hindu. Para umat penganut
Hindu selalu memegang teguh, ajaran-ajaran yang berasal dari Kitab Suci Weda.
Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para
Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam Kitab Bhumikabhasya, karya Maharesi
Sayana. Resi disebut sebagai mantra drstah, yang artinya adalah orang-orang
yang melihat mantra. Kitab Suci Weda dikenal dengan berbagai nama antara lain:
1. Kitab Sruti yang artinya bahwa
Kitab Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci atau kemekaran
intuisi para Maharesi.
2. Kitab Rahasya, karena inti
ajarannya adalah usaha mencapai tujuan hidup yang tertinggi, berupa Moksa.
3. Kitab Mantra, karena memuat
nyanyi-nyanyian pujian.
Dalam Kitab Weda, terdapat empat
tujuan manusia. Tujuan-tujuan tersebut adalah keadilan, kekayaan, keinginan,
dan pembebaasan. Namun tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara berpasangan:
keadilan dengan kekayaan. Kekayaan harus didapatkan dengan keadialan. Lalu
keinginan dengan pembebasan. Semua keinginan untuk mencapai pembebasan. Jika
manusia mengambil secara terpisah, maka semuanya tidak akan didapat.
Dalam ajaran Hindu, ada
bermacam-macam ibadah yang dilakukan di antaranya:
- Ritual dalam bentuk Puja
a.
Trisandhya
Trisandhya
adalah pemujaan yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Hindu, tiga kali sehari
(trisandhya), yaitu pratah sandhya, pagi hari menjelang
matahari terbit; madyama sandhya, di
siang tengah hari, dan pascima sandhya,
saat maghrib.
b.
Suryasewana
Di samping
Trisandhya, bagi pemimpin agama, pendeta dan tokoh spiritual yang lain ada
kewajiban melakukan Suryasewana- yaitu pemujaan kepada Tuhan sebagai Super Power, yang memiliki kemampuan
tidak terbatas dalam memancarkan enersi lewat sumber enersi yang kita kenal
sebagai matahari (Aditya).
c.
Berjapa
d.
Sembahyang
e.
Tirthayatra (mengunjungi tempat-tempat suci)
- Ritual dalam bentuk Yajna
Yajna adalah
pemberian yang tulus dan ikhlas kepada siapa saja. Bisa kepada Tuhan, leluhur (pitara) orang suci (rsi), bhutakala dan
kepada sesama manusia. Yajna kepada manusia termasuk upacara sakramen penyucian
dan peningkatan hakekat diri pribadi yang disebut manusia samskara.
Post a Comment