BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Para psikolog klinis
sangat memfokuskan perhatian mereka pada masalah-masalah atau penyakit-penyakit
yang dimiliki manusia, pada hal yang salah dalam diri mereka. Ini merupakan hal
yang biasa, karena psikolog klinis diharapkan memberikan pertolongan. Lapangan
kelimuan ini disebut Psikologi Abnormal atau Psikopatologi. Seringkali
teori-teori tentang tingkah laku manusia dikembangkan dengan dasar pengalaman
klinis pada orang-orang yang bermasalah. Saat ini, para psikiater dan psikolog
secara bertahap mengalihkan perhatian mereka pada akhir spektrum lain, pada
mereka yang dulunya sehat dan berfungsi dengan sangat baik. Pertanyaannya
kemudian menjadi bagaimana mendefinisikan kesehatan. Misalnya, seorang
Psikiater Irlandia mempelajari orang Inggris dan Amerika yang menganggap diri
mereka “eksentrik”.[1] Ia
mengemukakan bahwa mereka pergi ke dokter hanya sekali dalam rata-rata 10-15
tahun, sementara orang lain pergi ket dokter tiap 6 bulan sampai 2 tahun.
Orang-orang yang eksentrik adalah orang yang kreatif dan ekspresif, dengan
penampilan yang lugu seperti anak kecil dan bijak, serta tidak peduli apa yang
orang lain pikirkan. Mereka mengikuti impian mereka sendiri dengan keutamaan
sesuai dengan norma-norma sosial. Lantas, apakah eksentrik menjadi model bagi
kesehatan?
Abraham Maslow adalah
tokoh yang paling terkenal dalam kelompok ini. Ia meneliti orang-orang yang ia
sebut “self-actualized, yang ia anggap sebagai kelompok paling sehat. Mereka
adalah orang-orang yang kebutuhannya telah terpenuhi, yakni kebutuhan yang
berada pada tingkat yang lebih rendah seperti kebutuhan fisik, kebutuhan untuk
keamanan, kebutuhan untuk cinta dan kepemilikan, serta kebutuhan untuk
kompetensi dan kepercayaan diri. Maslow meneliti orang-orang Amerika, dengan
sedikit sekali pengecualian, yang terlihat sangat memenuhi bakat dan potensi
diri mereka, tokoh-tokoh yang dalam deskripsi Carl Regers disebut sebagai “fully
functioning” Ia memulai dengan orang-orang hebat, kemudian memperluas
subyek penelitiannya. Tokoh-tokoh yang ia teliti adalah Albert Einstein, Ruth
Benedict, Eleanor Roosevelt, William James, Abraham Lincoln, John Muir, dan
Walt Whitman.[2]
Dibalik kehadiran
ribuan psikolog, konselor, pekerja sosial, dan psikiater yang berusaha untuk
membantu manusia, psikologi Barat modern belum mampu untuk membuncahkan
kemampuannya mengajarkan masyarakat bagaimana merubah diri ke dalam bentuk
positif secara mendalam dan abadi. Ia hanya mampu menunjukkan bagaimana
masyarakat dapat hidup tenang dan damai. Beberapa psikolog, seperti Abraham
Maslow, telah mencatat orang-orang yang dianggap sebagai model yang mampu
mendekati ideal- yaitu diri yang teraktualisasi, manusia yang berfungsi secara
penuh. Tetapi para psikolog tetap saja tidak mampu menunjukkan alat-alat yang
memampukan masyarakat untuk mencapai dan berfungsi pada tingkat yang lebih
tinggi.[3]
Post a Comment