![]() |
Sumber Gambar: |
Ketika anak bermasyarakat, maka terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh orang tua untuk dimiliki oleh seorang anak,
diantara hal-hal tersebut adalah kemampuan anak untuk bersosialisasi.
Dengan bersosialisasi, banyak hal yang bisa mereka
pelajari, seperti sikap toleransi, empati, saling berbagi dan sebagainya.
Karena anak-anak yang mampu bersosialisasi akan tumbuh menjadi anak-anak yang
merasa aman dan damai bila berada di tengah-tengah lingkungannya. Untuk
mengajak anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, berikut ini ada
beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua:
1. Mengenalkan lingkungan sekitar
Di era informasi dan telekomunikasi saat ini orang tua
perlu memperkenalkan anak pada lingkungan sekitar, rumah, dan lingkungan
sekolah. Hal ini diperlukan agar anak memiliki wawasan mengenai lingkungan
sekitar yang dapat membantunya untuk beradaptasi dengan zaman yang terus
berkembang.
“Didiklah
anakmu, karena dia akan hidup di suatu masa yang bukan masamu,” (Ali bin Abi
Thalib r.a.)
Mulailah dengan membawa anak berjalan-jalan di sekitar
rumah. Sambil berjalan anda dapat memperkenalkan anak pada orang-orang
disekitarnya. Selain itu anda juga dapat menunjukkan pohon-pohon, masjid,
hewan, benda, atau bangunan yang ada disepanjang jalan agar anak lebih mengenal
situasi sekelilingnya.
2. Ketulusan Orang dalam Mendidik Anak
Orang tua yang tulus dalam mendidik anaknya secara
Islamiyah akan membentuk mental anak yang Islamiyah juga, namun sebaliknya.
kadang orang tua mengingat masa-masa silam dengan tingkahlakunya di saat muda
dulu, setelah ia memiliki anak baru menyadari bahwa apa yang akan dilakukan
adalah “salah” dapat mewarisi anaknya dengan tingkah lakunya dulu. disinilah
peranan orang tua “apakah harus mewariskan keburukan untuk anaknya atau sebaliknya?”,
maka orang tua harus berusaha memberikan teladan yang baik kepada anaknya
sehingga apa yang diwariskan untuk anak adalah hal-hal yang baik.
Aturan-aturan sosial yang sederhana dapat dipelajari anak
dengan mengobservasi dan meniru orang tuanya baik secara sadar maupun tak
sadar. Misalnya, bagaimana ibu dan ayahnya menyapa saat bertemu tetangga,
bagaimana orang tua bersikap sopan dan ramah pada saat menerima tamu, bagaimana
orang tua tidak begitu saja masuk ke rumah tetangga tetapi dengan mengetuk pintu
dan mengucapkan salam, dan sebagainya. Orang tua yang suka bergaul, supel dan
peka terhadap aturan sosial akan menjadi model yang baik bagi anak untuk
belajar bersosialisasi, sehingga besar kemungkinan kelak anak akan berhasil
dalam membina hubungan dengan orang lain.
Memberikan kesempatan anak dalam bergaul, anak dapat
mempraktekkan keterampilan sosialnya, sehingga anak dapat secara langsung
melihat hubungan sebab akibat antara suatu tingkah laku dan konsekuensinya.
Dengan demikian, diharapkan anak lebih dapat memahami perilaku-perilaku mana
yang bisa dan tidak bisa diterima orang lain. Sebagai tahap awal, misalnya
mengajak anak tetangga atau kerabat, yang umurnya sebaya dan sudah ia kenal,
untuk bermain di rumah. Hal ini biasanya dapat menjadi momen tepat agar anak
mulai belajar mempraktekkan ketrampilannya dalam menjalin hubungan dengan orang
lain. Atau bisa juga mengajak anak anda sholat berjamaah kemasjid sehingga dia
dapat berinteraksi dengan orang lain dalam suasana yang damai dan tentram, dan
sejak dini ia akan mengenal akan agamanya. Selain itu mengajak anak berkunjung
ke rumah saudara atau kenalan orang tua bahkan ulama juga dapat membantu anak
untuk mulai berinteraksi dengan orang lain. Jika anak anda pemalu, undang anak
lain yang lebih muda sehingga memberikan kesempatan pada anak anda untuk
menjadi pemimpin.
3. Biarkan Anak Berkembang dalam Kontrol
Pengalaman anak bergaul dengan berbagai macam lingkungan,
dapat memperkaya wawasan anak dalam bersosialisasi. Misalnya sesekali ajak anak
berbelanja ke pasar, kemudian minta anak untuk belajar bertanya dengan sopan
pada penjual atau melakukan transaksi jual beli. Hal ini selain bisa memberi
pengalaman bagi anak, juga bisa melatih kepercayaan diri anak dalam
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Namun sebagai orang tua perlu memberi bekal pemahaman
pada anak mengenai lingkungan yang baik dan kurang baik baginya. Hal ini dapat
dilakukan misalnya dengan cara mengajak anak untuk berdialog dan menceritakan
siapa teman-temannya, bagaimana sifat-sifat dan tingkah laku mereka, dan
bersama-sama anak mengevaluasi apakah lingkungan tersebut baik bagi anak.
Post a Comment