Fungsi
lain komunikasi dilihat dari aspek kesehatan, ternyata kalangan dokter jiwa
(psikiater) menilai bahwa orang yang kurang berkomunikasi dalam arti terisolasi
dari masyarakatnya mudah kena gangguan kejiwaan (depresi, kurang percaya diri)
dan kanker sehingga kecendrungan cepat mati dibanding dengan orang yang senang
berkomunikasi. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda bahwa jika
engkau ingin berusia panjang, lakukanlah silaturrahmi, denga kata lain
berkomunikasilah.”
Fungsi-fungsi
komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri. Komunikasi
dibagi empat macam tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal
communication), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication),
komunikasi publik (public communication), dan komunikasi massa (mass
communication).
Komunikasi
dengan sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami
dan mengendalikan diri, dan meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil
keputusan.
Mengembangkan
kreativitas imajinasi berarti mencipta sesuatu melalui daya nalar komunikasi
dengan diri sendiri. Juga dengan cara seperti ini seseorang dapat mengetahui
keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, sehingga tahu diri, tahu tujuan
hidup, dan tahu menempatkan diri di masyarakat.
Melalui
komunikasi dengan diri sendiri, orang dapat berpikir dan mengendalikan diri
bahwa apa yang ingin dilakukan mungkin saja tidak menyenangkan orang lain. Jadi
komunikasi dengan diri sendiri dapat meningkatkan kematangan berpikir sebelum
menarik keputusan. Ia merupakan proses internal yang dapat membantu dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Adapun
fungsi komunikasi antarpribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan insani
(human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi,
mengurangi ketidakpastian sesuatu, dan berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan orang lain.
Komunikasi
antarpribadi, dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak
yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat seseorang dapat memperoleh
kemudahan-kemudahan dalam hidupnya karena memiliki banyak sahabat. Melalui
komunikasi antarpribadi, juga kita dapat berusaha membina hubungan yang baik,
sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik di antara kita,
apakah dengan tetangga, teman kantor, dan orang lain.
Komunikasi
publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas),
memengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan menghibur. Bagi orang
yang terlibat dalam proses komunikasi publik, dengan mudah ia menggolongkan
dirinya dengan kelompok orang banyak. Ia berusaha menjadi bagian dari kelompok
sehingga sering kali ia terbawa oleh pengaruh kelompok itu. Sebuah kuliah
umum, ceramah, dan khutbah yang
dilaksanakan pada suatu tempat terbuka yang dihadiri oleh banyak orang dapat
digolongkan sebagai komunikasi publik. Hanya saja sifat khalayak biasanya
homogen, misalnya mahasiswa, penganut agama tertentu, dan juga termasuk anggota
dari suatu partai.
Komunikasi
massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan,
merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup
seseorang. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu
cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual),
menyebabkan fungsi media massa telah mengalami banyak perubahan.
Oleh
karena itu, komunikasi dapat berfungsi sebagai. Pertama informasi, yakni
kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan
komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya,
apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, dan internasional.
Sosialisasi,
yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap
sesuai nilai-nilai yang ada, dan bertindak sebagai anggota masyarakat secara
efektif.
Motivasi,
yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang
mereka baca, lihat, dan dengar melalui media massa.
Bahan
diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan
dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.
Pendidikan,
yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk
sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan
mengesankan.
Memajukan
kebudayaan, media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui
pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah bahan cetak seperti buku
dan penerbitan-penerbitan lainnya. Pertukaran ini akan memungkinkan peningkatan
daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masing-masing negara, dan
mempertinggi kerja sama hubungan antarnegara.
Hiburan
media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan
difungsikannya sebagai alat hiburan rumah tangga. Sifat estetik yang dituangkan
dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang
pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya.
Integrasi,
banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan-kepentingan
tertentu karena perbedaan etnis dan ras. Komunikasi seperti satelit dapat
dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan
memperkokoh persatuan bangsa.
Kekuatan
Kekuatan
(Power)
Kekuatan
inilah kepercayaan diri yang harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin
memengaruhi orang lain. Kekuatan bisa juga diartikan sebagai kekuasaan di mana
khalayak dengan mudah menerima suatu pendapat kalau hal itu disampaikan oleh
orang yang memiliki kekuasaan. Misalnya kepala kantor kepada bawahannya,
kepadala desa kepada warganya, dan presiden kepada para menterinya.
Meski
kekuasaan tidak selamanya menjadi prasyarat bagi seseorang komunikator yang
ingin sukses, tapi minimal ia harus memiliki kredibilitas (credibility) dan
daya tarik (attractiveness). Kemampuan untuk menumbuhkan kredibilitas dan daya
tarik sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk berempathy. Artinya
komunikator memiliki kemampuan untuk memproyeksikan dirinya ke dalam diri orang
lain.
Empathy
dapat disamakan dengan sikap toleransi atau tepo sliro (tenggang rasa). Jika
seorang komunikator memiliki sikap empathy, pada akhirnya ia akan memperoleh
simpati (sympathy), berupa rasa hormat dari khalayaknya.
Faktor
lain yang turut menentukan berhasil tidaknya komunikasi ialah hormophily, yakni
adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayaknya.
Misalnya dalam hal bahasa, pendidikan, agama, usia, dan jenis kelamin.
Post a Comment