Sumber Gambar: http://tribunindo.com/tata-cara-dan-tuntunan-shalat-tarawih-11-rakaat-dan-23-rakaat/ |
Muslimin
Ketika Ibnu Sina mengalami kesulitan memahami sebuah teori
dalam ilmu pengatahuan. Dia melaksanakan shalat sunnah dengan tujuan memohon
petunjuk kepada Allah SWT, agar diberi kemudahan untuk memahami teori
pengetahuan itu. Setelah melaksanakan shalat sunnah, benar saja- Ibnu Sina
mengalami kebeningan hati, kejernihan pikiran, dan kemudahan untuk memahami
teori ilmu pengetahuan yang sebelumnya terasa sulit.
Pengalaman Ibnu Sina memperoleh kemudahan memahami sebuah
teori setelah melaksanakan shalat sunnah. Hal ini mengindikasikan bahwa shalat
tidak hanya bernilai ibadah semata. Tetapi shalat juga dapat menjadi terapi
bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dalam hidup. Termasuk kesulitan memahami
sebuah teori dalam ilmu pengetahuan. Oleh karenanya Allah SWT menjelaskan, “Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).
Bagi seseorang yang kesulitan memperoleh rezeki. Dia dapat melaksanakan
shalat dhuha terus menerus- agar memperoleh kemudahan memperoleh rezeki.
Sebagaimana yang dikemukakan Rasulullah, “Wahai kalian anak Adam, janganlah
engkau bermalas-malasan shalat dhuha empat rakaat. Sebab dengan mengerjakan
shalat dhuha, Allah akan mencukupi keperluannmu pada sore harinya. (HR Hakim
& Thabrani).
Sedangkan, bagi seseorang yang terjebak kebingungan yang berada
di antara dua pilihan yang sulit. Maka untuk menentukan pilihan yang benar, ia
dapat melakukan shalat istikharah. Sebagaimana Rasulullah menjelaskan, “Jika
salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka
lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah.”
(HR. Al-Bukhari)
Selain itu, bagi seseorang yang berkeinginan
terhadap sesuatu, tetapi belum juga terwujud ia dapat melaksanakan shalat
hajat. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, “Barangsiapa yang mempunyai
kebutuhan kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu Adam, maka
wudhulah dengan sebaik-baik wudhu, kemudian shalat dua rakaat, dan melaksanakan
shalat Hajat.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bahkan ketika sebuah anak panah mengenai kaki sahabat Ali Ibn
Abi Thalib. Dia memerintahkan anak panah itu dicabut ketika ia melaksanakan
shalat. Saat Ali Ibn Abi Thalib tenggelam dalam khusyuk melaksanakan shalat,
bersamaan itu anak panah yang mengenai kaki Ali Ibn Abi Thalib dicabut. Subhanllah, Ali Ibn Abi Thalib tidak
merasakan sakit ketika anak panah itu dicabut dari kaki Ali Ibn Abi Thalib.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang yang mengalami
problem hati, pikiran, dan fisik- untuk mengatasinya dengan terapi shalat
khusyuk. Sebab shalat merupakan komunikasi antara hamba dengan Allah SWT,
sehingga terjalin koneksi yang kuat. Dengan begitu seluruh permasalahan yang
dihadapi seorang hamba akan dengan mudah
memperoleh pertolongan dari Allah SWT.
Post a Comment