F. Gambaran Umum al-Qur’an Surat ‘Abasa [80]: 33-37
(33). dan apabila datang suara yang memekakkan
(tiupan sangkakala yang kedua), (34). pada hari ketika manusia lari dari
saudaranya, (35). dari ibu dan bapaknya, (36). dari istri dan anak-anaknya.
(37). Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya.
(QS. ‘Abasa [80]: 33-37)
Ayat-ayat
yang lalu menguraikan tentang aneka makanan yang disiapkan Allah bagi manusia. Di sana terlihat betapa Allah kuasa
mencipta. Pepohonan dipetik buahnya
bahkan berguguran dedaunannya khususnya pada
musim gugur, kemudian berkembang lagi pada musim bunga. Apa yang berjatuhan dari pepohonan lalu bercampur dengan
tanah dapat tumbuh lagi. Itu semua
menunjukkan kuasa-Nya membangkitkan yang mati. Jika demikian, Kiamat pasti datang. Maka apabila datang suara yang memekakkan yaitu tiupan sangkakala yang kedua, pertanda bangkitnya
semua makhluk dari kuburnya, pada hari itu semua manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan
bapaknya, serta dari teman hidup-nya dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai
urusan yang sangat menyibukkannya sehingga masing-masing hanya mengurus dirinya, enggan diganggu
oleh siapa pun.
Kata
ash-shakhkhah terambil dari
kata shakhkha ash-shaut yakni suara yang sangat keras sehingga memekakkan
telinga. Ada juga yang berpendapat bahwa ia
terambil dari kata shakhkhahu bi al-hajar yakni ditutup
dengan batu. Apabila telinga ditutup, maka itu berarti ia tidak dapat berfungsi dengan baik atau dengan kata
lain tuli/pekak. Apapun asal katanya yang jelas ash-shakhkhah telah menjadi salah satu nama dari hari Kiamat.
Ibnu
Abbas r.a. mengatakan, "
Ash-shakhkah adalah salah satu
nama hari kiamat. Allah begitu
mengagungkannya dan mewanti-wanti hamba-hamba-Nya dari keberadaannya.
Al-Baghawi mengatakan, "
Ash-shakhkhah adalah teriakan hari kiamat." "Dan apabila datang suara yang
memekakkan. Pada hari ketika manusia lari
dari saudara-saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya." Yaitu, dia melihat mereka, namun berlari
dari mereka dan pergi menjauh karena rasa
ngeri semakin memuncak dan permasalahan semakin jelas. Diterangkan dalam sebuah
hadits shahih perihal hari kiamat ini bahwa bila semua rasul ulil azmi diberi kesempatan untuk memberikan syafaat
di sisi Allah untuk para hamba-Nya,
maka dia akan mengatakan, "Diriku! Diriku! Pada hari ini aku tidak memohon kepada-Mu selain keselamatan diriku."
Sehingga Isa putra Maryam akan mengatakan, "Pada hari ini aku tidak akan
memohon kepadaMu selain keselamatan
diriku. Aku tidak akan menanyakan kepada-Mu Maryam yang telah melahirkan aku." Selanjutnya Allah SWT
berfirman, "Setiap orang dari mereka
pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." Yaitu, dia
sibuk memikirkan diri sendiri sehingga tidak memikirkan orang lain.[1]
Dalam
masalah ini, Ummul Mukminin, Aisyah Radhiyallahu Anha, pernah bertanya kepada
Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, bagaimana kaum laki-laki dikumpulkan?
Beliau bersabda, “Tidak memakai sandal dan telanjang!” Aisyah diam sejenak
kemudian bertanya kembali, ‘Bagaimana para wanita dikumpulkan? ‘Beliau
bersabda, “Demikian juga, tidak memakai sandal dan telanjang bulat!” Aisyah
berkata, ‘Bagaimana dengan aurat mereka pada hari Kiamat?’ Beliau bersabda,
‘Masalah seperti ini engkau tanyakan? ‘Padahal telah turun ayat yang
menerangkan bahwa kamu tidak memakai pakaian atau memakai sama saja.” Aisyah
bertanya, ‘Ayat yang manakah wahai Nabiyullah?’ Rasulullah bersabda, “Setiap orang dari mereka pada hari itu
mempuyai urusan yang cukup menyibukkan.”[2]
Post a Comment