Rasûlullah, yang mulia.
Ketika diri yang hina ini terperangkap
dalam
lorong kegetiran hidup, engkaulah embun penyejuk
di tengah kesunyian jiwa yang gersang.
Allah
yang Maha Baik itu telah mengutusmu
sebagai
penyelamat umat manusia agar mereka
tidak
tersesat ke dalam lubang hitam
penderitaan.
Di dalam kekalutan jiwa, kami dapat merasakan
kehadiranmu laksana lembayung yang
tersenyum
ramah dilangit biru. Yang memberikan
kedamaian
dalam kehampaan yang panjang.
Wahai Rasûlullah, yang Mulia
Kala telaga hati kami
kering-kerontang, yang
tersisa hanyalah kekeruhan. Namun bila
tenggelam
dalam menelisik kisah perjuangan
beratmu"wahai
pejuang sejati, Rasulullah yang bijak
bestari,
Muhammad Saw, perlahan-lahan kembali
jernihlah
hati kami. Kini semakin tergurat jelas
betapa
syahdunya bila dapat mengikuti jejak
langkah
petualanganmu dalam menebarkan cinta
kasih
terhadap sesama.
Wahai Rasûlullah, yang Mulia
Kami rindu ingin bertemu denganmu. Bolehkah jiwa
yang galau ini mengecup tanganmu-.
Bolehkah hati
yang gundah ini menyapamu.Shalawat dan
salam
untukmu selalu.
Post a Comment