Lut mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah dan
menakut-nakuti mereka akan azab-Nya dan menyuruh mereka untuk meninggalkan maksiat-maksiat dan
kemungkaran-kemungkaran. Lut berkata
kepada mereka, "Sesungguhnya aku adalah rasul kepercayaan yang diutus Allah kepada kamu untuk menyampaikan risalah-Nya dan takutlah akan azab Allah,
kerjakanlah perintahku yang aku
serukan kepadamu, dan aku tidak meminta balasan dari kamu atas petunjuk dan bimbingan yang telah aku berikan kepadamu, karena balasanku hanyalah dari
Allah Raja dan Pemelihara alam
semesta. Maka tidaklah patut bagi kamu untuk
merusak tabiat-tabiat kamu dan
menyalahi aturan hidup yang alami,
sehingga kamu berbuat kekejian dengan kaum laki-laki, dan meninggalkan wanita-wanita yang telah
diciptakan Allah untuk menjadi
istri-istri kamu, karena sesungguhnya tabiat itu adalah agar laki-laki mengadakan hubungan dengan wanita. Maka mengapa kamu merusak tabiat-tabiat kamu dengan
melakukan kemungkaran itu? Sesungguhnya kamu benar-benar telah melampaui batas
dengan melakukan maksiat ini".[1]
Akan tetapi, daripada mereka mengikuti seruan Nabi Lut, mereka malah mengancamnya, seraya berkata, "Jika kamu tidak
berhenti menjelek-jelekkan kami, niscaya kami akan mengusirmu dari negeri kami ini". Lut menjawab,
"Sesungguhnya aku mengingkari apa yang kamu kerjakan dan membenci
apa yang kamu lakukan". Allah berfirman,
160. kaum Luth telah mendustakan
rasul-rasul,
161. ketika saudara mereka, Luth,
berkata kepada mereka: mengapa kamu tidak bertakwa?"
162. Sesungguhnya aku adalah
seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
163. Maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah kepadaku.
164. dan aku sekali-kali tidak
minta upah kepadamu atas ajakan itu; Upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan
semeta alam.
165. mengapa kamu mendatangi jenis
lelaki di antara manusia,
166. dan kamu tinggalkan
isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah
orang-orang yang melampaui batas".
167. mereka menjawab: "Hai
Luth, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu Termasuk
orang-orang yang diusir"
168. Luth berkata:
"Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu".
(QS. Asy-Syu'ara: 160-168).
Di samping perbuatan dosa liwath,
masih ada perbuatan dosa lainnya yang mereka lakukan, yaitu mereka
melakukan kemungkaran-kemungkaran di
tempat-tempat pertemuan mereka secara
terang-terangan, menyamun orang-orang yang sedang bepergian dan merampas harta-harta mereka kemudian
membunuh mereka dengan keji.
Kekejian-kekejian semacam ini telah dibenci oleh Lut terhadap kaumnya, dan ia menakut-nakuti mereka akan azab
Allah atas perbuatan mereka itu. Akan tetapi mereka ingkar dan sombong, lalu berkata kepada Lut, "Jika
memang kamu benar dengan azab yang
kamu ancamkan kepada kami, maka segerakanlah dan datangkanlah ia kepada kami". Allah berfirman,
28. dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya:
"Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang
belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".
29. Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi
laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat
pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan:
"Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu Termasuk orang-orang yang
benar".
(QS. Al-Ankabut: 28-29).
Post a Comment