Sebelum negerinya Nabi Luth a. s dimusnahkan oleh
Allah, pada suatu malam datanglah
kerumah Nabi Luth a. s beberapa utusan Allah.
Akan hal itu Nabi Luth a. s mempunyai kekhawatiran yang amat sangat,
kalau-kalau ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu pengeroyokan kaumnya terhadap tamu-tamunya,
karena tamutamunya itu orang-orang tampan rupawan. Benar apa yang dikhawatirkan itu terjadi, melihat tamu-tarau Nabi
Luth yang tampan-tampan itu, kaumnya
berdatangan ke sana. Mula-mula Nabi Luth
a.s tidak mengerti bahwa tamu-tamunya adalah utusan Allah yaitu para Malaikat menyerupai sebagai manusia
laki-laki yang tampan, maka itulah
setelah kaumnya berdatangan Nabi Luth a.s menjadi sedih dibuatnya.
Sebagaimana firman Allah surah
Al-Ankabut ayat 33 :
33. dan tatkala datang utusan-utusan
Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah karena (kedatangan)
mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka
berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya Kami
akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, Dia adalah
Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)".
Setelah kaumnya banyak yang
berdatangan dan melakukan bujuk rayu
serta mengajak berbuat kehinaan pada tamu-tamunya, maka Nabi Luth bertambah menjadi sedih, karena sangat
merasa malu terhadap tamu-tamunya
akan kelakuan kaumnya yang sela1u
berbuat bencana itu.
Hal ini difirmankan.Allah
dalam surah Hud ayat 77 - 78 :
Ketika datang utusan Kami kepada Luth, lalu mereka tak senang dan sempit dadanya dan ia berkata: Inilah hari yang sangat
susah sekali. Maka
datanglah kaumnnya
kepadanya dengan segera mendapatinya,
memang sejak dahulunya mereka telah
berbuat beberapa bencana, Luth berkata: Itulah anak perempuanku, yang boleh dikawini, mereka lebih suci " bagimu.
Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah herbuat kehinaan pada tamuku. Tiadakah diantara kamu laki-laki yang
berpikiran lurus ....
Merekapun menjawab sebagaimana Firman Allah surah Hud ayat 79:
Sahut mereka: Sesungguhnya engkau
telah mengetahui, bahwa kami tidak memerlukan anak perempuanmu, dan engkau juga
mengetahui akan apa yang kami kehendaki (yakni cinta kepada sesama lelaki).
Karena sangat malu terhadap tamunya.
sehingga Nabi Luth a. s menjadi sangat marah kepada kautnnya. Tetapi terpikir
lagi oleh Nabi Luth a.s, bahwa
kemarahannya tidak akan ada artinya bagi mereka. Nabi Luth yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa itu hanya bisa mengucapkan
sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surah Hud ayat 80:
Luth berkata: Jika seandainya ada kekuatan padaku untuk melawan kamu
atau teman yang menolong saya, tentu kamu saya usir.
Dalam keadaan cemas-cemas gelisah,
setelah diberi tahu oleh tamu-tamunya,
barulah Nabi Luth a. s mengerti, bahwa tamu-tamunya itu adalah Malaikat yang
akan memberi kabar, kini hati Nabi
Luth a.s menjadi
lega dan sirnalah semua kesedihannya itu.
Post a Comment