Di
kalangan remaja, kita sering mendengar istilah “anak gaul”. Mereka biasanya
mendirikan komunitas, club, atau genk. Masing-masing kelompok ini
mempunyai aturan main, istilah, dan simbol tersendiri. Mereka yang tak
bergabung disebut “kuper” (kurang pergaulan). Ini fenomena tumbuhnya kesadaran
untuk hidup bersama. Positif, bukan?
Ya, komunitas semacam ini akan bernilai positif jika mampu
mendorong anggotanya berperilaku baik dan berkarya. Kelompok dibuat bukan untuk
semata-mata menunjukkan identitas diri, melainkan sebagai wahana melahirkan sesuatu yang bermanfaat
bagi masyarakat. Sebut saja kelompok pramuka, organisasi pelajar dan
kepemudaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), kelompok
pecinta alam, kelompok pemusik (band), Club Sahabat al-Quran (CSQ), dan
lain-lain.
Tetapi, kecenderungan berkelompok juga akan negatif manakala
hanya mengedepankan perilaku yang egois, emosional, bahkan merugikan diri atau
masyarakat. Sebut saja genk motor yang dihebohkan beberapa waktu lalu,
atau kelompok pemakai narkotika dan seks bebas.
Sungguh disayangkan jika komunitas pergaulan para remaja ini
tidak diisi dengan hal-hal positif dan konstruktif. Kita perlu mendukung penuh
terbentuknya study club, komunitas pencinta alam, kelompok pencinta musik, dan
sebagainya.
Al-Quran
Sebagai Perekat Persahabatan
Ada
yang menarik dari pernyataan Dr. Jan Yager. Menurutnya, penentu terkuat awetnya
persahabatan adalah kesamaan nilai. Persahabatan di antara kita akan langgeng
bila kita memiliki keyakinan dan orientasi dasar yang sama tentang hubungan
kita dan tentang dunia sekeliling kita.
Bagi seorang muslim, kesamaan nilai sudah tentu diperoleh dari
kitab suci sebagai pedoman hidup bersama. Setiap muslim dapat menggali
sumber-sumber nilai dari Al-Quran untuk mengarahkan perjalanan hidupnya. Ibarat
buku manual, Al-Quran berisi cara dan praktik hidup kaum muslim kapan pun dan
di mana pun, baik di Barat atau di Timur, suku Arab, Eropa atau Melayu. Semua
memiliki sumber yang sama.
Karena Al-Quran menjadi perekat dan pengatur kehidupan seorang
muslim, maka sudah sepantasnya kita bersahabat dengan kitab suci tersebut.
Bukankah Al-Quran adalah sebaik-baik sahabat di dunia ini? Simaklah firman-Nya
yang menegaskan Al-Quran sebagai perekat nilai persahabatan:
“Dan [Ingatlah] hari ketika orang yang zalim menggigit dua
tangannya seraya berkata, ‘Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama
Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si
fulan teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran
ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan setan tidak mau menolong
manusia. Berkatalah Rasul, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran
sebagai sesuatu yang tidak diacuhkan,”
(QS Al-Furqân: 27–30).
Ayat di atas saling berkaitan erat satu sama lain. Pada ayat
27-29 digambarkan kesombongan kaum musyrik, khususnya penduduk Mekah. Mereka
sejatinya mengetahui keistimewaan Al-Quran tetapi enggan menerimanya. Pada ayat
ini juga, terungkap bagaimana sang zalim kelak di hari kemudian mengadu bahwa
temannya (tatkala di dunia) telah menyesatkannya dari tuntunan Adz-Dzikr,
yakni Al-Quran. Nah, di ayat ke-30 Nabi Muhammad dinyatakan mengadu kepada
Allah menyangkut sikap kaumnya terhadap Al-Quran.
Al-Quran berpesan agar kita pandai-pandai dalam bersahabat. Kita
diingatkan pada hari ketika orang zalim menggigit kedua tangannya karena sangat
menyesal—sampai-sampai dia menggigit kedua tangannya, bukan hanya satu—atas
kedurhakaannya dan karena melihat akibatnya. Ia menyesal dan terus-menerus
berangan-angan dengan berkata, “Wahai, sekiranya dulu aku mengambil jalan
bersama Rasul. Wahai, celaka aku. Seandainya dulu aku tidak menjadikan si
fulan—sambil menyebut salah satu nama yang menjerumuskannya—sebagai teman
akrabku! Sungguh, dia telah menyesatkanku dari peringatan Al-Quran ketika
peringatan itu datang kepadaku,” (QS Al-Furqan [25]: 27-30).
Inti ayat ini memperingatkan setiap orang agar pandai-pandai
memilih teman. Kalau tidak, bersiaplah untuk menggigit “kedua tangannya” di
hari kemudian dan menyesali keadaan yang sudah tak mungkin diulang.
Oleh sebab itu, untuk menemukan teman baik dan positif, kita
mesti memahami cara bersahabat yang benar. Bagaimana caranya? Jadikankah
Al-Quran sebagai sebaik-baik sahabatmu! Sebab, dengan mengakrabi Al-Quran, kita
dapat mengenal cara bergaul dan bersahabat yang sejati di dunia. Tanpa
Al-Quran, kita akan menyesal karena musuh kita (setan) tak kenal lelah menggoda
kita selama kita jauh dari Al-Quran.
“Barang siapa berpaling dari pengajaran Allah yang Maha
pengasih (Al-Quran), kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman
karibnya,” (QS Az-Zukhruf [43]: 36).
- APA DAN KENAPA CLUB SAHABAT QUR’AN?
Sebuah organisasi sosial keagamaan didirikan
dengan misi untuk menghapus Buta Aksara & Buta Bahasa Al-Quran di kalangan
masyarakat Sumatera Selatan. Merupakan perkumpulan orang-orang yang Cinta Sama
Qur’an, baik sebagai pengkaji Al-Qur’an, penghafal Al-Qur’an, pengajar
Al-Qur’an, ataukah sekedar penikmat, dan pengagum kitab suci Al-Qur’an.
Selain nama organisasi, CSQ juga singkatan dari
sebuah metode belajar Al-Qur’an yang (Cerdas, Smart, Quantum). Programnya
dikemas dalam bentuk pelatihan dan bimbingan intensif, antara lain: Dauroh
Al-Qur’an I, II, III, MISYKAT (Menghafal itu Asyik Tau), SIMAQ (Sistem Memahami
Qur’an), ADUHAI QUR’AN (Ahad Dhuhaa ngaji Qur’an).
- LATAR BELAKANG
Ada dua (2) faktor utama yang melatarbelakangi berdirinya CSQ.
Pertama, realitas umat Islam banyak yang masih buta huruf alquran. Sehingga
sebagai bentuk tanggung jawab moral kami sebagai pengurus Pesantren dan Rumah
Tahfidz untuk mengajarkan baca tulis dan syiar nilai-nilai alquran kepada
masyarakat luas yang membutuhkan. Kedua, melihat antusias masyarakat yang ingin
belajar dan memperdalam alquran tetapi kesulitan menemukan ustadz/guru ngaji
yang ahli dan menguasai baca tulis alquran.
C.
TUJUAN
Badko CSQ Sumsel bertujuan:Terbinanya masyarakat menjadi Sahabat Qur’an yang bertanggung jawab atas terwujudnya tatanan negeri yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur.
VISI MISI
- Memberantas buta huruf Al Qur'an dan meningkatkan pengetahuan Al-Qur'an di kalangan masyarakat dalam rangka mewujudkan generasi Qur'ani
- Mewujudkan kemampuan manajerial dan intelektual bagi pengelola dan pengasuh lembaga pendidikan Al Qur'an
- Mewujudkan kerjasama yang produktif antar lembaga pendidikan Al qur'an
D. LANDASAN DASAR
1. Dari al-Quran al-Karim
Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan sesungguhnya telah kami
mudahkan alquran untuk dipelajari maka adakah yang ingin mempelajarinya?".
(Qs. Al-Qomar [54]: 17).
E. TARGET PESERTA
1. Masyarakat umum yang ingin pandai membaca, memahami, atau
menghafal Alquran.
2. Guru Ngaji di kampung-kampung yang masih perlu ditingkatkan kemampuan
dalam memahami teori ilmu-ilmu Alquran.
3. Guru-guru TPQ untuk memperkaya metode dan kurikulum pembelajaran
Alquran.
F. PROGRAM KERJA CSQ
- CSQ MAJELIS TAKLIM
Pengajian Al-Futuhat Sholat Tasbih & Kitab Ihya’
Ulumuddin, Tiap Sabtu.
Pengajian Kiai Marogan, Tiap Ahad
Mengadakan sima’an al-Qur’an bilghaib tiap bulan.
II.
CSQ TRAINING CENTER
Cara
Sukses Dengan Al-Quran
Sistem Memahami Qur’an
Pelatihan Tahfidz Quantum
Tahfidz
Pelatihan Baca al-Quran CSQ
(Cerdas, Smart, Quantum)
Dauroh al-Qur’an
III. CSQ PRIVAT
Menyediakan Tenaga Pengajar
BTQ
Menyediakan Tenaga Tahfidz
Melayani Permintaan Privat
al-Qur’an
IV. CSQ LAB QUR’AN
Workshop dan up-grading tenaga pengajar (semua
program)
Kerja sama dengan PSQ
Jakarta, DAARUL QUR’AN Tangerang, QUR’AN CENTER Batam.
V.
CSQ KONSELING/KONSULTASI
Masalah
Pribadi (pendidikan, keluarga, usaha, dll)
Tanya
Jawab Seputar Al-Qur’an.
Konsultasi
dapat dilakukan melalui sms/telpon.
VI. CSQ PENERBITAN
Penerbitan dan Publikasi
Penerbitan Bulletin Sahabat
Qur’an
Mengoperasikan web-site,
Facebook, Blogspot CSQ
Menerbitkan Buku Ajar (Panduan Bimbingan)
DEKLARASI CSQ & PELATIHAN
MISYKAT (MENGHAFAL AL-QUR’AN ITU ASYIK TAU)
Sehari Bersama Surah A-Rahman
“Beri kami 1 hari, Anda akan tumbuh
bersama Surah Ar-Rohman”
(UST. YUSUF MANSUR)
Bersama:
Ustadzah Umi Cholifah, Al-Hafidzah
(Pengasuh Rumah Tahfidz Kiai Marogan)
Ustadz Masagus Fauzan Yayan, SQ
(Koordinator Club Sahabat Al-Qur’an)
Ustadz H. Hendra Zainuddin, M.Pd.I (Pembina
Club Sahabat Al-Qur’an)
Kamis, Tanggal 24 November 2011
di masjid Kiai Marogan Kertapati Palembang
Fasilitas: Modul, Sertifikat, Makan siang
Biaya Tiket: Rp. 100.000 (dengan biaya ini
Anda otomatis menjadi anggota CSQ yang akan dibimbing sampai hafal surah
Ar-Rahman, dan berhak mengikuti training-training CSQ berikutnya).
Info Pendaftaran:
CLUB SAHABAT QUR’AN. Komplek Masjid Kiai Marogan Jl. Masjid Kiai Marogan RT.
01 No.28 Kertapati Palembang 30258 Email : lembagacsq@yahoo.com/www.sahabatquran.blogspot.com
Contact Person: (0711) 514152, Ustadzah
Santy (088274021420/Ustadzah Sepri (081273727168)/Ustadzah Nanda (081958810146). DAFTARKAN
DIRI ANDA SEGERA, Hal lain yang belum jelas bisa ditanyakan di tempat
pendaftaran.
Post a Comment