Orang tua yang tulus dalam mendidik anaknya secara
Islamiyah akan membentuk mental anak yang Islamiyah juga, namun sebaliknya.
kadang orang tua mengingat masa-masa silam dengan tingkahlakunya di saat muda
dulu, setelah ia memiliki anak baru menyadari bahwa apa yang akan dilakukan
adalah “salah” dapat mewarisi anaknya dengan tingkah lakunya dulu. disinilah
peranan orang tua “apakah harus mewariskan keburukan untuk anaknya atau sebaliknya?”,
maka orang tua harus berusaha memberikan teladan yang baik kepada anaknya
sehingga apa yang diwariskan untuk anak adalah hal-hal yang baik.
Aturan-aturan sosial yang sederhana dapat dipelajari anak
dengan mengobservasi dan meniru orang tuanya baik secara sadar maupun tak
sadar. Misalnya, bagaimana ibu dan ayahnya menyapa saat bertemu tetangga,
bagaimana orang tua bersikap sopan dan ramah pada saat menerima tamu, bagaimana
orang tua tidak begitu saja masuk ke rumah tetangga tetapi dengan mengetuk pintu
dan mengucapkan salam, dan sebagainya. Orang tua yang suka bergaul, supel dan
peka terhadap aturan sosial akan menjadi model yang baik bagi anak untuk
belajar bersosialisasi, sehingga besar kemungkinan kelak anak akan berhasil
dalam membina hubungan dengan orang lain.
Memberikan kesempatan anak dalam bergaul, anak dapat
mempraktekkan keterampilan sosialnya, sehingga anak dapat secara langsung
melihat hubungan sebab akibat antara suatu tingkah laku dan konsekuensinya.
Dengan demikian, diharapkan anak lebih dapat memahami perilaku-perilaku mana
yang bisa dan tidak bisa diterima orang lain. Sebagai tahap awal, misalnya
mengajak anak tetangga atau kerabat, yang umurnya sebaya dan sudah ia kenal,
untuk bermain di rumah. Hal ini biasanya dapat menjadi momen tepat agar anak
mulai belajar mempraktekkan ketrampilannya dalam menjalin hubungan dengan orang
lain. Atau bisa juga mengajak anak anda sholat berjamaah kemasjid sehingga dia
dapat berinteraksi dengan orang lain dalam suasana yang damai dan tentram, dan
sejak dini ia akan mengenal akan agamanya. Selain itu mengajak anak berkunjung
ke rumah saudara atau kenalan orang tua bahkan ulama juga dapat membantu anak
untuk mulai berinteraksi dengan orang lain. Jika anak anda pemalu, undang anak
lain yang lebih muda sehingga memberikan kesempatan pada anak anda untuk
menjadi pemimpin.
Post a Comment