Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ustadz saya adalah seorang remaja yang
saat ini sedang galau dan gundah-gulana. Terkadang terpikir dalam benak saya
untuk mengakhiri hidup. Selain itu juga muncul perasaan ketakutan, kecemasan,
akan masa depan saya. Ustadz bagaimana caranya agar saya bisa keluar dari
kondisi menyulitkan seperti ini?
Wa’alaikum Salam Wr. Wb
Adik yang baik, problematika remaja
saat ini dihadapkan pada kehidupan yang lebih kompleks dan menantang.
Tekanan-tekanan psikologis seperti kecemasan, ketegangan, ketakutan, untuk
tampil bagus dan sesuai dengan fashionable, serta tidak adanya keseimbangan
antara kebutuhan dan keinginan membuat segalanya makin buruk.
Sebenarnya, apa yang terjadi dengan adik
saat ini, dapat dinamakan stres. Stres dapat diakibatkan karena munculnya
ketidak seimbangan antara kebutuhan dan keinginan individu dengan kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki seseorang. Stres dapat muncul karena seseorang
memiliki keinginan tampil sempurna (perfection), tetapi apa yang
diharapkan tidak dapat terpenuhi. Adanya gap atau kesejangan dalam kehidupan
seseorang seperti tersebut di atas dapat
menyebabkan stres.
Semua orang pasti pernah mengalami
saat hidup terasa begitu sulit, tidak pasti dan tidak aman. Seolah-hidup
sendirian dan terjebak badai di suatu tempat di tengah laut. Terombang-ambing
gelombang emosi, terlempar kesana kemari oleh hal-hal yang harus dilakukan, dan
hampir terlempar keluar oleh perasaan pendapat orang lain. Timbul kebingungan
dan ragu apakah bisa menanganinya dan apakah persiapannya yang rapuh akan bisa
memenangkan badai.
Ketika kita menghadapi stres, hal
terbaik yang bisa dilakukan dengan membuka diri dan mencari pandangan dari
orang lain. Berhenti menuntut diri untuk sempurna, karena nobody’s perfect.
Semua orang punya kekurangan pada dirinya dan semua masalah menuntut adanya
dukungan dan bantuan orang lain. Berusaha membiasakan diri melakukan hal-hal
yang memunculkan positif attitude, seperti: menyediakan waktu bagi orang yang
disukai, makan teratur, berolahraga, dan sediakan waktu bersantai.
Oleh karena itu, seorang muslim
diperintahkan untuk mengusir kesedihan, tidak boleh menyerah, serta harus
membuang jauh-jauh, menolak, melawan dan mengalahkan kesedihan. Bahkan Nabi
sendiri pernah memohon agar dihindarkan dari kesedihan melalui doanya, “Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan.”
Post a Comment