Sumber Gambar: |
Studi ini merupakan cara yang tertua dan paling
berguna dalam mempelajari perilaku politik. Studi agregat mendasarkan pada data
agregat yang menyangkut pengumpulan atau pemilahan individual atas dasar daerah
atau karakteristik sosial tertentu.
Misalnya, membandingkan pola pemberian suara di
daerah pedesaan dan perkotaan. Membandingkan daerah yang penduduknya beragama
Islam dan yang beragama katolik. Di Indonesia atau Jawa Timur misalnya, studi
semacam ini dapat digunakan membandingkan perolehan suara di daerah Padalungan
atau wilayah Tapal Kuda (yaitu, wilayah yang meliputi Pantai Utara, dari Tuban,
Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, hingga
Banyuwangi) yang kuat ikatan agama Islamnya dan tradisi pesantrennya,
dibandingkan dengan daerah Mataram (Madiun, Kediri, Trenggalek, Tulungagung,
dan daerah selatan lain) yang secara karakterestik keagamaan kurang begitu
kuat.
Austin Ranney menilai studi agregat merupakan studi
ekologis tentang perilaku pemilih yang berusaha untuk memahami berbagai
hubungan antara partai politik dan para pemberi suara dan dengan lingkungan
sosial serta hukum tempat mereka bertindak.
Post a Comment