Sumber Gambar: http://www.mutiarapublic.com/mutiara-hikmah/antara-islam-dan-ilmu-pengetahuan/ |
Informasi mengenai
penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima kebanyakan berasal
dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang disebut sebagai yang
pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang berjasa kepada ilmu
pengetahuan dan umat manusia. Perkembangan tersebut seharusnya mampu kita
analisis bahwa Islam banyak menyumbangkan sains dan teknologi di dunia ilmu
pengetahuan.
Abad pertengahan, masa kegelapan di Barat
Sejak jatuhnya kekaisaran Romawi
tanggal 4 September 476, ketika kaisar terakhir dari kekaisaran Romawi Barat,
Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer, seorang Jerman yang menjadi
penguasa Itali setelah Julius Nepos meninggal pada tahun 480, maka dikatakan
Eropa telah memasuki Masa-masa Kegelapan (Dark Ages). Masa-masa Kegelapan
ini berlangsung kira-kira dari tahun 476 itu hingga Renaisans, sekitar tahun
1500-an. Renaisans disebut juga masa kelahiran kembali Eropa, atau
kelahiran kembali budaya Yunani dan Romawi Purba, berupa kemajuan di bidang
seni, pemikiran dan kesusasteraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan
intelektual abad pertengahan.
Kembalinya budaya Yunani dan
Romawi Purba tersebut direbut dari tangan ilmuwan-ilmuwan Islam setelah
mengalami perkembangan yang luar biasa. Dengan tanpa malu-malu,
plagiator-plagiator Eropa itu mengklaim bahwa penemuan-penemuan sains dan
teknologi itu adalah hasil usaha mereka.
Fakta-fakta sejarah sebenarnya
Penemuan-penemuan sains dan
teknologi itu sebagian besar berasal dari masa kejayaan Kekhalifahan Islam,
oleh para sarjana Muslim. Semoga pengetahuan ini dapat disampaikan kepada
anak-cucu kita dan menjadi penyadar bahwa kita sebenarnya mempunyai potensi
yang sangat besar untuk menguasai kembali sains dan teknologi, dan tidak hanya
menjadi pemakai atau korban teknologi.
5000 tahun SM
Masa perkembangan kebudayaan Mesir
Purba. Menghasilkan limas-limas (piramida) yang hebat, sistem pengairan
yang baik dan sistem bintang yang cukup bagus. Namun ilmu bintang
(astronomi) masih tercampur-aduk dengan ilmu perbintangan
(astrologi). Ahli-ahli pengetahuan adalah pendeta-pendeta yang tidak
mengenal batas antara logika, takhayul, dan kepercayaan, yaitu pemuja
tritunggal Apis-Isis-Osiris.
4000 tahun SM
Masa perkembangan kebudayaan India
Purba. India dengan kecenderungan samadinya lebih terkungkung dalam
metafisika, monisme (menunggalnya manusia dengan dewata), dan pantheisme (hadirnya dewata di dalam
segala yang ada). Mewariskan pengetahuan Astadhyayi, tata bahasa Sanskrit
oleh Panini (kurang lebih 400 tahun SM) adalah pembahasan ilmiah ilmu bahasa
yang mendahului pembahasan oleh Aristoteles (384-322 SM) dan bernilai jauh
lebih tinggi.
2000 tahun SM
Merupakan masa perkembangan
kebudayaan Tiongkok Purba. Dengan pengetahuan bercorak kudus (sacral, scared). Mereka berpikir
bahwa segala pemberian berasal dari Thian dan bukan obyektif-empirik, hasil
ikhtiar manusia secara sistematik. Cara berpikir manusia Tiongkok Purba
pada umumnya masih berdasarkan firasat dan renungan, belum kritik-analitik.
1000 tahun SM
Berkembangnya kebudayaan Parsi
Purba. Penemuan jentera (roda gigi/gir) dalam pembuatan tembikar, dan kini
mulai dari jam tangan yang terkecil hingga roket angkasa yang terbesar
menggunakan jentera di dalam mesinnya.
500 tahun SM
Dimulainya kebudayaan
Yunani-Romawi. Dengan filsafat anthroposentrik
(manusia berada pada pusat segala aktivitas) mereka di dalam banyak hal
berlawanan dengan kecenderungan-kecenderungan niskala Mesir Purba, India Purba,
Tiongkok Purba, dan Parsi Purba serta bersikap akliah
(rational). Kecendrungan berpikir seolah-olah manusia berdiri di luar alam
dan melihat alam sebagai suatu yang terpotong-potong, maka lahirlah pengertian
jagat besar (makrokosmos) dan jagat kecil (mikrokosmos). Tidak ada batas
antara filsafat dan pengetahuan.
48 SM – 371
Penyerbuan Julius Caesar, kaisar
Romawi, pada tanggal 48 SM menghancurkan karya-karya asli ilmu filsafat dan
pengetahuan Yunani di perpustakaan-perpustakaan Iskandariah. Kemudian pada 272
M Kaisar Romawi berikutnya, Lucius Domithius Aurelianus, dan Kaisar Theodosius
Magnus pada 371 M melakukan hal yang sama.
476 M
Awal Eropa memasuki masa kegelapan
(Dark Ages), yaitu sejak jatuhnya kekaisaran Romawi terakhir tanggal 4
September 476 di mana kaisar Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh
Odoacer.
571 M
Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada
tanggal 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (bertepatan dengan 20 April 571).
Disebut Tahun Gajah disebabkan pada tahun itu Raja Abraham dari Yaman
dengan 60 ribu pasukan bergajahnya ingin menghancurkan Kabah (Baitullah) di
Makkah, namun digagalkan Allah Swt dengan serangan burung ababil yang melempari
pasukan itu dengan batu berapi (QS.Al-Fiil). Muhammad SAW adalah Rasul
terakhir utusan Allah SWT yang membawa risalah kenabian untuk seluruh umat
manusia dan alam semesta.
610 M
Nabi Muhammad Saw menerima wahyu
pertama, yakni Alquran surah Al-alaq ayat 1-5 yang diawali dengan kalimat
“iqro” yang artinya bacalah. Kalimat ini menjadi awal ditemukannya metoda
ilmiah, yakni metode empirik-induktif[1]
dan percobaan yang menjadi kunci pembuka rahasia-rahasia alam semesta yang
menjadi perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
Guna penyebaran agama,
dikembangkanlah gerakan yang bertujuan membuat “melek” huruf yang belum pernah
ada bandingannya pada masa itu. Kepandaian baca tulis tidak lagi menjadi
monopoli kaum cendikiawan. Ini adalah langkah pertama gerakan ilmu secara
besar-besaran.
Konsep tentang karantina pertama
kali diperkenalkan dalam abad ke-7 oleh Nabi Muhammad SAW, yang dengan
bijaksana memperingatkan supaya hati-hati ketika memasuki atau meninggalkan
suatu daerah yang terkena wabah penyakit. Sejak abad ke-10, dokter-dokter
Islam berinovasi dengan mengisolasi individu-individu penderita penyakit dan
mengasingkannya ke arah utara. Sedangkan konsep karantina yang
dikembangkan di Venice, Italia pada tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia.
660 – 750 M
Kekuasaan Daulah Umayyah menguasai
Damsyik (Spanyol) tahun 629 M, Syam dan Irak tahun 637 M, Mesir sampai Maroko
tahun 645 M, Persia tahun 646 M, Samarkand tahun 680 M, seluruh Andalusia tahun
719 M, dan akhirnya tertahan di Poiteier pada tahun 732 M dalam usahanya memperluas
pengaruh ke Prancis.
700-an (Kompas,
navigasi, ensiklopedi geografi, kalender, peta dunia)
Ahli ilmu geografi Islam dan
navigator-navigatornya mempelajari jarum magnet- mungkin dari orang Cina, namun para navigator
itulah yang pertama kali menggunakan jarum magnet dalam pelayaran. Mereka
menemukan kompas dan menguasai penggunaannya di dalam pelayaran menuju ke
Barat. Navigator-navigator Eropa bergantung pada juru-juru mudi Muslim
dan peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah yang tak dikenal.
Gustav Le Bon mengakui bahwa jarum
magnet dan kompas betul-betul ditemukan oleh Muslim dan orang Cina hanya
berperan kecil. Alexander Neckam, seorang Inggris, seperti juga orang
Cina, mungkin belajar tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun
dikatakan bahwa dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam
pelayaran. Dan orang Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan
pelayaran setelah mereka mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8.
Diceritakan bahwa ilmu geografi
dihidupkan kembali abad ke-15, ke-16 dan ke-17 ketika pekerjaan Ptolemius di
masa lampau ditemukan. Penjelajah dengan ekspedisi-ekspedisi Portugis dan
Spanyol juga mendukung hal ini. Risalah pertama berbasis ilmiah tentang
geografi dihasilkan selama periode ini oleh sarjana-sarjana Eropa.
Ahli geografi Islam menghasilkan
buku-buku yang tak terhitung tentang Afrika, Asia, India, Cina, dan orang-orang
Indian selama abad ke-8 hingga abad ke-15. Tulisan-tulisan itu mencakup
ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak-almanak dan peta jalan.
Karya-karya agung abad ke-14 oleh
Ibnu Battutah menyediakan suatu pandangan yang terperinci mengenai geografi
dunia di masa lampau. Ahli geografi Muslim dari abad ke-10 sampai abad
ke-15 telah melampaui hasil dari orang-orang Eropa tentang geografi
daerah-daerah ini dengan baik ketika memasuki abad ke-18. Para penjelajah
Eropa menyebabkan kehancuran pada lembaga pendidikan, sarjana-sarjana dan buku-buku
mereka. Mereka tidak memberikan makna apa pun pada perkembangan ilmu
geografi untuk dunia Barat.
735 M
Khalifah Abu Ja’far Abdullah
Al-Manshur mempekerjakan para penerjemah yang menerjemahkan buku-buku
kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat dari bahasa Yunani, Parsi dan Sanskrit, di
antaranya terdapat Bakhtaisyu Kabir alias Bakhtaisyu ibnu Jurijs ibnu
Bakhtaisyu, Al-Fadzj ibnu Naubakht dan anaknya Abu Sahl Tiamdz ibnu Al-Fadzl
ibnu Naubakht, dan Abdullah ibnu Al-Muqaffa.
740-an
Berbagai bentuk jam mekanik
dihasilkan oleh insinyur-insinyur Muslim Spanyol, ada yang besar dan kecil, dan
pengetahuan ini kemudian sampai ke Eropa melalui terjemahan buku-buku mekanika
Islam ke bahasa Latin. Jam-jam ini menggunakan sistem picu beban.
Gambar desain dari beberapa bagian gir dan sistem kerjanya juga ada.
Jam seperti ini, dilengkapi dengan buangan air raksa, jenis yang kemudian
secara langsung dijiplak oleh orang-orang Eropa selama abad ke-15.
Sebagai tambahan, selama abad ke-9, Ibn Firnas dari Spanyol Islam,
menurut Will Durant, menemukan sebuah alat yang mirip arloji sebagai penanda
waktu yang akurat.
Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga
membangun bermacam jam-jam astronomi yang sangat akurat untuk digunakan dalam
observatorium-observatorium mereka. Tetapi dikatakan kepada kita bahwa sampai
abad ke-14, satu-satunya jenis jam yang ada adalah jam air. Di tahun
1335, sebuah jam mekanis yang besar dibangun di Milan, Italia. Dikatakan bahwa
jam ini adalah jam berpicu beban pertama di dunia.
750- 1258
Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak)
765
Fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis ibnu
Naubakht.
800
Ibn Firnas, seorang penemu Muslim Spanyol, tercatat sebagai orang
yang pertama membangun dan menguji sebuah pesawat terbang pada tahun 800-an.
Roger Bacon belajar tentang pesawat terbang dari referensi-referensi
ilmuwan Muslim mengenai pesawat terbangnya Ibnu Firnas. Belakangan yang
dikenal adalah penemuan oleh Bacon, ditanggali sekitar 500 tahun kemudian dan
Da Vinci sekitar 700 tahun kemudian.
Para ahli matematika Islam yang
menemukan aljabar memperkenalkan konsep tentang menggunakan huruf-huruf sebagai
variabel-variabel yang tak dikenal dalam persamaan-persamaan sejak abad ke-9.
Melalui sistem ini, mereka memecahkan berbagai persamaan-persamaan yang
kompleks, termasuk kuadrat dan persamaan pangkat tiga. Mereka menggunakan
simbol-simbol untuk mengembangkan dan menyempurnakan teorema
binomial. Jadi Francois Vieta, seorang ahli matematika Prancis, bukanlah
yang pertama menggunakan lambang-lambang aljabar pada tahun 1591. Dia
menulis persamaan-persamaan aljabar dengan huruf-huruf seperti x dan y, dan
mengatakan bahwa penemuannya ini mempunyai dampak serupa dengan kemajuan dari
penggunaan angka Romawi ke angka Arab.
Dikatakan bahwa selama abad ke-17
Rene Descartes telah menemukan bahwa aljabar bisa digunakan untuk memecahkan
persoalan geometris. Tetapi jauh sebelumnya, yakni sejak abad ke-9, para
ahli matematika di masa kekhalifahan Islam sudah melakukan hal yang sama.
Pertama adalah Thabit bin Qurrah, kemudian diikuti oleh Abu Al-Wafa pada
abad ke-10 dengan membukukan kegunaan Aljabar untuk mengembangkan geometri
menjadi eksak dan menyederhanakan sains.
Diinformasikan juga kepada kita
bahwa tadinya tidak ada perbaikan sejak dibuatnya ilmu bintang selama Abad
Pertengahan mengenai gerakan planet-planet sampai abad ke-13. Lalu
seorang bijaksana dari Kastil (Spanyol Tengah) bernama Alphonso menemukan Tabel
Alphonsine, yang lebih akurat dibanding tabel milik Ptolemius.
Fakta sebenarnya adalah ahli ilmu falak
(ilmu bintang) Islam membuat banyak perbaikan-perbaikan atas penemuan Ptolemius
sejak abad ke-9. Mereka adalah ahli ilmu falak pertama yang
memperdebatkan gagasan-gagasan kuno Ptolemius. Di dalam kritik mereka
atas orang-orang Yunani, mereka manyatukan bukti bahwa matahari adalah pusat
dari sistem matahari dan bahwa garis orbit bumi dan planet-planet lainnya boleh
jadi berbentuk lonjong (elips).
Mereka menghasilkan ratusan tabel-tabel astronomikal dengan keakuratan
tinggi dan gambar-gambar bintang. Banyak dari kalkulasi mereka sangat
akurat sehingga mereka dihormati pada masa itu. Tabel milik Alphonso (Alphonsine Tables) hanyalah sekedar
salinan dari pekerjaan ilmu bintang yang dipancarkan ke Eropa melalui Islam di
Spanyol.
Disebutkan pula bahwa seorang
sarjana Inggris bernama Roger Bacon pada tahun 1268 untuk pertama kali membuat
lensa kaca untuk meningkatkan penglihatan. Pada waktu yang hampir
bersamaan, kacamata bisa didapat dan telah digunakan di Cina dan
Eropa. Tentu saja kacamata sudah muncul sebelum kacamata Roger Bacon
selesai pembuatannya, karena Ibnu Firnas
dari Spanyol Islam sudah menemukan kacamata pada abad ke-9, dan diproduksi
serta dijual di wilayah Spanyol selama lebih dari dua abad. Setiap
sebutan kacamata oleh Roger Bacon, maka itu hanyalah sebuah pengaliran kembali
pekerjaan Al-Haytham, orang yang memiliki hasil riset yang dijadikan referensi
oleh Bacon.
Sarjana-sarjana Islam dari abad
ke-9 sampai ke-14 mempelajari dan menemukan ilmu etnografi. Sejumlah ahli
geografi Muslim menggolongkan ras-ras, mencatat secara terperinci penjelasan
kebiasaan-kebiasaan budaya unik mereka dan penampilan fisiknya. Para ahli
Muslim itu menulis ribuan halaman mengenai topik ini. Pekerjaan seorang
Jerman bernama Johann F. Blumenbach (1752-1840) yang mengaku sebagai yang
pertama menggolong-golongkan ras ke dalam 5 golongan besar (kulit putih,
kuning, coklat, merah dan hitam), tidak sebanding dengan pekerjaan-pekerjaan
ahli geografi Muslim itu.
Pesawat
Lupakan debat mengenai apakah
Orville atau Wilbur dari Wright Bersaudara yang menerbangkan pesawat mereka
pertama kali di Kitty Hawk, Carolina Utara, AS. Jauh sebelum mereka lahir,
bahkan sebelum Leonardo Da Vinci membuat sketsa mesin terbang, seorang pria
telah berhasil menjadi pilot pertama di dunia pada 875 Masehi di Qutuba
Al-Andalus (sekarang Kordoba), Spanyol. Beliau adalah Abbas Ibn Firnas. Pria
itu sendiri terilhami oleh penemuan pria lain, Armen Firman.
Armen memang bukan penemu, lebih
seperti pesulap karena dirinya mencari makan dengan melakukan atraksi
pertunjukan, namun dirinya gemar mengamati lingkungan sekitarnya. Dengan
pengetahuan seadanya, pada 852 Masehi Armen membuat sebuah baju yang terdiri
atas tongkat kayu dibalut kain sutra. Armen kemudian memanjat menara Masjid
Besar Kordoba, kemudian melompat. Memang dia tidak terbang horizontal,
melainkan terjun ke darat. Namun Armen masih hidup dan hanya cedera karena baju
ciptaannya tersebut memperlambat jatuhnya. Bisa jadi ini adalah base jump dan
parasut pertama di dunia. Meski tindakan tersebut tidak didasari oleh studi
sains, idenya mengenai ‘sayap’ tersebut menginspirasi salah satu penontonnya,
Ibn Firnas, untuk kemudian mempelajari ilmu penerbangan di antara ilmu-ilmu
lain yang dipelajarinya.
Sekitar dua puluh tahun kemudian,
Ibn Firnas merakit sebuah mesin terbang dari kayu, kain sutra, bahkan
menempelkan bulu burung di sayapnya tersebut. Pria yang saat itu telah berusia
70 tahun pergi ke bukit Jabal Al-‘Arus untuk menguji sayap ciptaannya. Hari
itu, Ibn Firnas berhasil menjadi pilot pertama di dunia, dan manusia pertama
yang dapat terbang. Penerbangannya pun berlangsung lebih dari satu-dua detik.
Dirinya melayang-layang selama beberapa menit sebelum mendekati daratan lagi.
Saat itulah, beliau menyadari kesalahannya: beliau hanya memperhitungkan
bagaimana caranya lepas landas, tanpa memperhitungkan caranya mendarat mulus.
Ibn Firnas mendarat dengan kecepatan tinggi dan membuatnya cedera berat.
Meski mungkin beberapa tulangnya
patah, beliau masih hidup sampai 12 tahun kemudian, dimana dirinya menyadari
dimana kesalahan sayap tersebut. Burung menggunakan ekornya untuk memperlambat
laju terbangnya. Sayap ciptaannya tidak dilengkapi ekor yang berfungsi seperti
rem. Meski begitu, upayanya ini mengilhami penemuan-penemuan selanjutnya yang
mengantarkan manusia ke angkasa. Atas dedikasinya, sebuah kawah di Bulan
dinamai seperti namanya, Abbas Ibn Firnas.
Sikat Gigi
Proses pembersihan gigi
sesungguhnya sudah ada di Mesir dan Babilonia sejak 3000 SM, dimana mereka
menggunakan serabut ranting pohon. Begitu pula pasta gigi, dimana bangsa Mesir
menggunakan kuku sapi, abu, dan kulit telur yang dibakar kemudian dicampur batu
apung. Di Yunani kuno, tulang yang ditumbuk dan kulit kerang adalah bahan pasta
gigi mereka. Namun tentu bahan-bahan tersebut tidak higienis.
Nabi Muhammad mempopulerkan sikat gigi sekaligus
pasta gigi pertama, yaitu kayu siwak pada tahun 600-an.
Muslimheritage.com mencatat bahwa
saat baru datang dari berpergian, Nabi membersihkan giginya dengan siwak.
Begitu pula saat bangun untuk sholat malam.
Siwak mengandung silikon, Vitamin C, salvadorine, dan
trimethylamine. Siwak juga mengandung fluorine dua kali lebih banyak dari pasta
gigi biasa. Batangnya sendiri memiliki antibiotik yang mencegah bakteri tumbuh
dan mencegah plak.
Rumah Sakit
Tradisi merawat mereka yang sakit
di sebuah tempat khusus memang datang dari agama Kristiani yang pada abad ke-6
memberikan ruangan khusus di biara mereka untuk orang-orang sakit. Namun di
masa kejayaan Islam, praktek ini berlangsung dalam kondisi yang lebih
professional, modern, dan tidak pandang bulu.
Apapun status orang tersebut, kaya
ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan, militer maupun sipil, Muslim
maupun non-Muslim, semua berhak dirawat di rumah sakit milik Muslim. Selain
itu, Rumah Sakit Islam berfungsi sebagai Universitas Kedokteran dengan
memberikan tempat bagi para peneliti bidang kedokteran untuk belajar dan
bereksperimen.
Rumah Sakit Islam pertama
berbentuk sebagai rumah khusus bagi penderita penyakit-penyakit tertentu di
Damaskus yang didirikan di masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I di abad ke-7.
Di Mesir, rumah sakit pertama didirikan pada 872 oleh Gubernur Mesir Ahmad ibn
Tulun yang mendirikan rumah sakit gratis yang termasuk di dalamnya perawatan
gangguan jiwa, menjadikannya rumah sakit dengan bangsal gangguan jiwa pertama
di dunia.
Namun Rumah Sakit modern pertama
ada pada abad ke-9. Didirikan di Baghdad pada masa pemerintahan Harun
Al-Rasyid. Ar-Razi adalah orang yang memilih lokasi rumah sakit tersebut dengan
cara menggantung sejumlah daging mentah di seluruh Baghdad. Di lokasi dimana
dagingnya paling tidak busuk, di sanalah Ar-Razi meminta agar didirikan rumah
sakit, karena lokasi itu dinilai paling sehat. Rumah sakit ini memiliki apa
yang dapat anda temukan di rumah sakit sekarang: ruang operasi, klinik rawat
jalan, bangsal kejiwaan, ruang pemulihan, bahkan panti jompo. Rumah sakit ini
bahkan menggratiskan pengobatan bagi mereka yang tidak mampu.
Musik
Sejarah musik ternyata tidak bisa
lepas dari sejarah literatur. Musik berasal dari puisi yang dibacakan oleh para
penyair di Arab. Puisi-puisi yang menceritakan kehidupan penyair tersebut atau
kehidupan sukunya dengan panjang berbait-bait disebut qasidah. Dan pada masa
Bani Umayyah, qasidah tersebut mulai diiringi oleh alat musik dan dibawakan
oleh para perempuan.
Beberapa alat musik sendiri
berasal dari bangsa Timur Tengah. Biola berasal Italia, dengan beberapa
keluarga seperti Stardivari dan Amati telah membuatnya selama
bergenerasi-generasi. Namun rupanya biola adalah hasil adaptasi dari alat musik
tradisional Afghanistan, Rubab. Ada pula alat musik lute dari Arab, yang mirip
rubab namun berukuran besar. Cara memainkannya dengan dipetik, dan alat ini
menjadi cikal bakal gitar. Meski alat-alat musik ini muncul sebelum masa kejayaan
Islam, namun berkat adanya golden era tersebut, alat-alat musik tersebut dapat
menyebar ke Eropa
813 M
Pada masa kekuasaan Khalifah
Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid didirikan Daru Al-Hikmah atau Akademi Ilmu
Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri dari perpustakaan, pusat
pemerintahan, observatorium bintang, dan universitas (Daru Al-Ulum.
850 M
Ahli kimia Islam menghasilkan
kerosin (minyak tanah murni) melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi
(Encyclopaedia Britannica, Petroleum) lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham
Gesner, orang Inggris, mengaku sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari
penyaringan aspal.
866 M
Kertas tertua yang menjadi contoh
untuk dicetak di dunia Barat adalah sebuah naskah Arab berjudul Gharib
Al-Hadist oleh Abu ‘Ubyad Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252
atau 13 Nopember – 12 Desember 866, yang masih tersimpan di Perpustakaan
Universitas Leiden.
900-an
Pabrik kertas muncul di Mesir,
kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun 1150 M yang sudah
berhasil membuat kertas putih dan berwarna. Bandul ditemukan oleh Ibnu Yunus al-Masri selama abad ke-10,
orang yang pertama mempelajari dan mendokumentasikan gerakan bergetarnya.
Hasil perhitungannya digunakan dalam jam-jam yang diperkenalkan oleh ahli
ilmu Fisika Muslim selama abad ke-15. Baru pada abad ke-17 Galileo yang
masih remaja telah menciptakan bandul. Diceritakan bahwa dia melihat
cahaya api pada lampunya berayun-ayun tertiup angin, lalu dia pulang ke rumah
dan menemukan bandul dengan inspirasi itu.
Dikatakan bahwa trigonometri
dikembangkan oleh bangsa Yunani, padahal di masa itu Trigonometri hanya tinggal
teori. Teori itu kemudian dikembangkan dan mencapai tingkat kesempurnaan
yang modern di tangan sarjana-sarjana Muslim, dan penghargaan untuk itu secara
khusus pantas diberikan kepada al-Battani. Dialah yang menguraikan
kata-kata fungsi dasar dari ilmu pengetahuan ini, seperti sinus, kosinus, tangen, dan kotangen. Istilah sebelumnya
berasal dari terminologi Arab, Jaib untuk
sinus yang berarti garis bengkok, istiwa’
untuk kotangen yang berarti bayangan lurus dari gnomon, dan tangen adalah bayang-bayang
melintangnya. Selain menetapkan dengan akurat tabel perhitungan
trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, dia juga berhasil dengan tepat menghitung
satu tahun matahari atau masehi, yaitu 365 hari 5 jam 46 menit dan 24 detik.
Sebelumnya diketahui bahwa
persamaan pangkat tiga yang sulit dan masih belum terpecahkan hingga abad ke-16
ketika Niccolo Tartaglia, seorang ahli matematika Italia berhasil
memecahkannya. Kenyataannya persamaan pangkat tiga seperti itu dan juga
banyak persamaan-persamaan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sudah
dapat dipecahkan dengan mudah oleh para ahli matematika Muslim sejak abad
ke-10.
Selama abad ke-10 atau lebih awal, ratusan ahli
matematika Muslim menggunakan dan menyempurnakan teorema binomial. Mereka
memulai penggunaannya untuk solusi yang sistematis atas persoalan
aljabar. Namun dikatakan bahwa Isaac Newtonlah yang mengembangkan teorema binomial pada abad yang ke-17.
Demikian juga dikatakan bahwa
Robert Boyle, dalam abad ke-17, yang pertama mengembangkan ilmu kimia, padahal
beberapa ahli kimia Muslim, termasuk Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan Al-Kindi,
melaksanakan eksperimen-eksperimen ilmiah dalam ilmu kimia sekitar 700 tahun
sebelum Boyle melakukannya. Durant menulis bahwa orang Islam
memperkenalkan metode percobaan pada ilmu pengetahuan ini. Humboldt
meyakini bahwa orang Islam sebagai penemu ilmu Kimia.
Paul Ehrlich (abad ke-19) disebut
sebagai pencipta obat-obatan kemoterapi, yakni pemakaian obat-obatan yang
khusus untuk membunuh mikroba, padahal dokter-dokter Islam telah menggunakan
berbagai macam unsur pokok yang spesifik untuk menghancurkan mikroba.
Mereka menggunakan belerang (Sulfur) sebagai bahan utama khusus untuk
membunuh kuman kudis. Ar-Razi (pada abad ke-10) menggunakan campuran air
raksa sebagai antiseptik yang penting.
Banyak ahli kimia Muslim telah
menghasilkan alkohol sebagai obat-obatan terapeutik melalui penyulingan sejak
abad ke-10 dan melakukan pabriksasi alat-alat penyulingan yang pertama untuk
digunakan dalam proses kimiawi. Mereka menggunakan alkohol sebagai bahan
pelarut dan antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang Spanyol pada
tahun 1300, yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di dunia.
Diberitakan bahwa anestesia modern
ditemukan pada abad ke-19 oleh Humphrey Davy dan Horace Wells. Sebenarnya
anesthesia modern ditemukan, dikuasai dan disempurnakan oleh ahli anestesia
Muslim 900 tahun sebelum kedatangan Davy dan Wells. Mereka menggunakan
cara oral seperti juga anestesia yang dihirup.
Sejak abad ke-10 dokter-dokter
Islam dan ahli bedahnya sudah menggunakan alkohol sebagai pencegah infeksi
ketika membersihkan luka-luka, jadi pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli
bedah dari Inggris, Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah yang
pertama. Ahli bedah di Spanyol yang Islam menggunakan metoda-metoda khusus
untuk memelihara antisepsis sebelum dan selama perawatan. Mereka juga
memulai tindakan-tindakan khusus untuk memelihara kesehatan selama periode
pasca operasi. Tingkat sukses mereka sangat tinggi, sehingga
penjabat-penjabat tinggi di seluruh Eropa datang ke Cordova, Spanyol, untuk
meminta pelayanan kesehatan yang dapat diperbandingkan dengan “Mayo Clinic” di
Abad Pertengahan.
Menurut apa yang kita ketahui,
William Harvey menemukan sirkulasi darah pada awal abad ke-17. Dia yang
pertama dengan benar menguraikan fungsi jantung, pembuluh nadi dan vena.
Galen dari Roma telah memperkenalkan ide yang salah mengenai sistem
peredaran darah, dan Harvey yang pertama menetapkan bahwa darah dipompa ke
seluruh tubuh via oleh kerja jantung dan klep-klep pembuluh darah. Oleh
karena itu, dia dihormati sebagai pendiri ilmu tubuh manusia (physiology).
Tetapi 7 abad sebelumnya, yakni
pada abad ke-10, Ar-Razi menulis sebuah risalah yang mendalam mengenai sistem
pembuluh darah, dan dengan teliti digambarkannya fungsi pembuluh darah dan
klep-klepnya. Ibnu An-Nafs dan Ibnu Al-Quff (pada abad ke-13) mendokumentasikan
secara penuh tentang sirkulasi darah dan dengan tepat menggambarkan ilmu urai
tubuh dari jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun sebelum Harvey.
William Harvey adalah seorang lulusan Universitas Padua yang terkenal di
Itali, yang pada waktu itu mayoritas kurikulumnya didasarkan pada teks buku
Ibnu Sina dan Ar-Razi.
21. 960
Gerbert d’Aurillac, seorang Perancis, menerjemahkan
buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, dan dengan ini, era penerjemahan
buku-buku ilmiah Islam dimulai. Gerbert kemudian menjadi Paus Sylvester
II, meskipun begitu dia masih disebut tukan sihir karena kepercayaannya
terhadap sains yang sangat ditentang oleh gereja pada masa itu.
22. 1000-an
Kaca dan cermin digunakan di
Spanyol Islam. Orang-orang Venesia belajar tentang seni membuat peralatan
berbahan gelas yang bagus dari seniman-seniman pembuat kaca dari Syria selama
abad ke-9 dan ke-10. Namun yang diketahui umum cermin dan kaca diproduksi
pertama kali tahun 1291 di Venesia.
Dikatakan pula bahwa pada abad ke-17
Isaac Newton mengadakan penyelidikan tentang prisma, lensa-lensa dan cahaya. Padahal
dalam abad ke-11 Al-Haytham telah menetapkan hampir segala sesuatu yang
dikemukakan oleh Isacc Newton mengenai ilmu optik itu, jauh berabad-abad
sebelumnya, dan Al-Haytham dihormati oleh banyak penguasa pada masa itu sebagai
“penemu optik.” Demikian juga mengenai penyelidikan tujuh variasi warna
yang dibiaskan oleh prisma, selain telah lebih dulu dipelajari oleh Al-Haytham,
pada abad ke-14 Kamal Ad-Din juga melakukannya.
Ada dugaan kalau Newton sedikit
dipengaruhi oleh Al-Haytham. Al-Haytham adalah ilmuwan fisika yang paling
banyak dijadikan referensi di Abad Pertengahan. Pekerjaan-pekerjaannya
digunakan dan dikutip oleh sebagian besar sarjana-sarjana Eropa selama abad
ke-16 dan 17, tidak sebanding dengan Newton dan Galileo seandainya digabungkan.
Dalam abad ke-16 dikatakan bahwa
Leonardo Da Vinci menjadi pendiri ilmu geologi ketika ia mencatat fosil-fosil
yang ditemukan di pegunungan yang diindikasi sebagai asal-muasal cairan
bumi. Tetapi kenyataanya pada abad ke-11, Al-Biruni membuat dengan tepat perngamatan ini dan menambahkannya
ke dalam ilmu geologi, termasuk sebuah buku yang sangat besar, ratusan tahun
sebelum Da Vinci dilahirkan. Ibnu Sina mencatat hal ini dengan
baik. Jadi sangat mungkin kalau Da Vinci pertama kali belajar konsep ini
dari terjemahan buku-buku Islam ke dalam bahasa Latin. Da Vinci tidak
menambahkan pengetahuan apa pun yang asli dari dirinya.
23. 1030
Jauh sebelum Paracelsus (abad
ke-16) dikatakan menemukan candu yang disuling untuk anesthesia, dokter-dokter
Islam sudah memperkenalkan nilai anestetik dari candu asli selama Abad
Pertengahan. Candu mula-mula digunakan sebagai bagian dari anestetik oleh
orang Yunani. Paracelus adalah seorang murid yang memperlajari
pekerjaan-pekerjaan Ibnu Sina, dan dari situlah hampir dipastikan dia
memperoleh ide ini.
24. 1050
Konsep keterbatasan materi alam
pertama kali ditekuni oleh Al-Biruni, seorang sarjana besar Islam dari Persia
dalam tahun 1050. Konsep mengenai wujud materi alam yang bisa berubah
namun massanya tetap, seperti air yang jika dipanaskan akan berubah menjadi
uap, namun massa total tetap sama. Tapi dikatakan bahwa penemunya adalah
Antione Lavoiser pada abad ke-18, padahal Lavoiser adalah seorang murid dari
para ahli ilmu kimia dan fisika Muslim pada masanya dan sering mengambil
referensi dari buku-buku mereka.
Disebutkan bahwa Nicolas Desmarest
pada tahun 1756 adalah orang pertama yang mempelajari tentang pembentukan
geologi lembah-lembah, dengan teorinya bahwa lembah-lembah itu dibentuk dalam
suatu periode yang lama oleh waktu dan aliran udara. Padahal Ibnu Sina dan
Al-Biruni membuat dengan tepat penemuan itu dalam abad ke-11, 700 tahun sebelum
Desmarest melakukannya.
Al-Biruni adalah orang yang
melakukan eksperimen besar pertama di dunia. Dia menulis lebih dari 200
buku, dan banyak ilmuwan yang mendiskusikan eksperimen-eksperimennya.
Hasil karyanya berupa sejumlah literatur ilmiah berbagai bidang ilmu
pengetahuan dalam 13.000 halaman, jauh melebihi apa yang ditulis oleh Galileo
digabungkan dengan Newton. Jadi tidak benar bahwa Galileo adalah orang
pertama yang melakukan eksperimen besar di dunia pada abad ke-17.
25. 1121
Al-Khazini, ilmuwan Muslim
kelahiran Bizantium atau Yunani tahun 1115 dan wafat 1130 adalah saintis yang
serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta
filsafat. Dia telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan
sains modern, salah satunya adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang
ditulisnya dalam tahun 1121 itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam.
Dalam buku itu, Al-Khazini
menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang
keseimbangan hidrostatika, konstruksi, kegunaan, dan teori statika atau ilmu
keseimbangan, hidrostatika dan pusat gravitasi. Al-Khazini dan ilmuwan
Muslim lainnya merupakan yang pertama menjeneralisasi teori pusat gravitasi dan
mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga dimensi. Para
ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah melahirkan ilmu gravitasi yang
kemudian berkembang di Eropa.
Jelas di sini Isaac Newton sangat
terlambat mengemukakan teori Gravitasi di dalam bukunya Philosophia
Naturalis Principia Mathematica yang dipublikasikan tahun 1687, 500 tahun
lebih setelah buku Al-Khazini membahas hal yang sama.
26. 1130
Gerard da Cremona, orang Italia
yang tinggal di Spanyol, menerjemahkan 92 buku ilmiah Islam ke dalam bahasa
Latin. Buku terjemahannya itu, antara lain Al-Asrar (rahasia-rahasia)
karya Abu Bakr Muhammad ibnu Zakaria Ar-Razi (bhs.Ltn.Razes, Rases, atau
Rhazes), sebuah karya dokter Abu Az-Zahrawi tentang metoda pembedahan, buku
karya Abu Muhammad Dhiyauddin Al-Baithar (bhs.Ltn.Alpetagrius) mengenai tumbuh-tumbuhan.
Giovanni Morgagni (1682-1771),
orang Itali yang dihormati sebagai bapak pathology (ilmu penyakit) karena
dikatakan sebagai orang pertama yang dengan benar menguraikan sifat alami
penyakit. Namun jauh sebelum Giovanni melakukannya, para ahli bedah Islam
adalah ahli patologi pertama sesungguhnya. Mereka menyadari secara penuh
sifat alami penyakit dan menggambarkan berbagai macam penyakit dengan detil
modern.
Ibnu Zuhr dengan benar
menggambarkan sifat alami radang selaput dada (pleurisy), tuberkulosis (TBC)
dan radang kantung jantung (pericardistis). Az-Zahrawi dengan teliti
mendokumentasikan ilmu penyakit dari hydrocephalus (air di otak) dan
penyakit-penyakit sejak lahir lainnya. Ibnu Al-Quff dan Ibnu An-Nafs
memberi uraian-uraian sempurna tentang penyakit-penyakit peredaran darah.
Ahli-ahli bedah Islam lainnya memberi uraian-uraian akurat pertama
tentang penyakit berbahaya tertentu, termasuk kanker perut, usus dan
kerongkongan. Para ahli bedah Islam ini adalah pemula dari pathology(ilmu
penyakit), bukan Giovanni Morgagni.
27. 1140-an
Para ahli matematik Islam memperkenalkan bilangan
negatif untuk digunakan dalam berbagai fungsi aritmetika sedikitnya 400 tahun
sebelum Geronimo Cardano mengakui telah memperkenalkannya dalam tahun 1545, dengan
mengatakan bahwa angka-angka bisa kurang dari nol.
28. 1160
Mata air-mata air Nil yang
mengalir melalui danau-danau besar di Khatulistiwa telah ditetapkan dengan
seksama oleh Al-Idrisi, sedangkan orang-orang Eropa baru menemukannya pada
paruh kedua abad ke-19.
29. 1200-an
Informasinya pada tahun 1614, John
Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik, namun sejak abad ke-13 para
ahli matematika Islam sudah menemukannya dan tabel logaritmik seperti itu sudah
umum di dalam dunia pengetahuan Islam pada masa itu.
30. 1205
Amir Ya’qub dalam pertempuran
Mahdiyya telah menggunakan artileri sebagai senjata terakhir. Pada tahun
1273, Sultan Abu Yusuf pada pertempuran Sijilmasa di Maroko Selatan
mempergunakan meriam-meriam. Pada tahun 1342, dua orang Inggris, Lord
Derby dan Lord Salisbury, hadir pada pertempuran Algericas yang dipertahankan
dengan cara yang sama oleh orang-orang Arab. Ketika kedua orang Inggris
itu menyaksikan daya efek mesiu, maka mereka membawa penemuan ini ke negeri
mereka.
31. 1240 – 1250
Seorang frater Katolik Roma
anggota Ordo Fransiskan dari Inggris bernama Roger Bacon datang untuk
mempelajari bahasa Arab ke Paris dan Toledo karena ada orang-orang Perancis
yang pandai berbahasa Arab di sana. Selain itu, di sana terdapat banyak
terjemahan buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin dan naskah-naskah asli
berbahasa Arab.
Dikatakan bahwa perawatan pertama
dengan anesthesia (pembiusan) dilakukan oleh C.W. Long, seorang Amerika pada
tahun 1845, padahal 600 tahun sebelum Long melakukannya, seorang Muslim
Spanyol, Az-Zahrawi dan Ibnu Zuhr, di antara para ahli bedah Muslim lainnya,
sudah melaksanakan ratusan perawatan-perawatan melalui cara pembiusan dengan
penggunaan narkotika yang direndam pada spon, yang ditempatkan dengan cara menutup
wajah.
32. 1250 – 1257
Roger Bacon pulang ke Inggris dan
melanjutkan pelajaran Bahasa Arabnya di Universitas Oxford dengan membawa
sejumlah besar buku-buku ilmiah Islam dari Paris. Di
antaranya Al-Manazhier karya Ali Al-Hasan ibnu Haitsam diterjemahkan
Bacon ke dalam bahasa Latin, bahasa ilmiah Eropa pada masa itu.
Terdapat penjelasan-penjelasan
mengenai mesiu dan mikroskop pada naskah itu, namun secara tidak jujur dia
telah mencantumkan namanya sendiri pada terjemahan-terjemahan itu dan dengan demikian
dia telah melakukan plagiat terang-terangan.
Sangat berbeda dengan
penerjemah-penerjemah Muslim yang menerjemahkan karya-karya Pythagoras, Plato,
Aristoteles, Aristarchos, Euclides dan Claudius Ptolemaios, dan lain-lain
dengan tetap menyebutkan nama pengarang-pengarang aslinya.
33. 1300-an
Dimulai abad Renaisans
(B.Perancis Renaissance) atau kelahiran kembali, di mana ditemukan kembali
cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika
keduanya mengalami masa keemasan. Renaisans berlangsung antara abad ke-14
hingga abad ke-17 di Eropa. Tampak di sini, bahwa kebangkitan Eropa yang
diawali dengan Renaisans erat hubungannya dengan kembalinya penerjemahan
buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, antara lain Gerbert d’Aurillac,
orang Perancis yang menjadi Paus Sylvester II (tahun 960), Gerard da Cremona,
orang Itali (tahun 1130), Seorang frater Katolik Roma, Roger Bacon dari Inggris
(tahun 1250).
Dikatakan bahwa tahun 1454, Johan
Gutenberg (1398 – 1468) menemukan mesin cetak paling canggih di abad
pertengahan. Faktanya, alat cetak berbahan kuningan yang dapat
dipindahkan telah digunakan di Spanyol Islam 100 tahun sebelumnya, ketika
Gutenberg belum lahir.
34. 1400-an
Dikatakan bahwa sistem desimal di
dalam matematika pertama kali dikembangkan oleh seorang Belanda, Simon Stevin,
tahun 1589. Sistem desimal membantu ilmuwan matematika karena
menggantikan bilangan pecahan yang sulit, sebagai contohnya 1/2, dengan
menggunakan desimal menjadi 0,5.
Padahal para ahli matematika Islam
adalah yang pertama menggunakan sistem desimal sebagai ganti bilangan pecahan
secara besar-besaran. Buku Al-Kashi, berjudul “Kunci kepada Aritmatika”,
yang ditulis pada awal abad ke-15 dan menjadi stimulus untuk aplikasi
sistematis sistem desimal untuk seluruh bilangan dan pecahan-pecahannya.
35. 1600-an
Francis Bacon, menyebarluaskan
teori induksi dan percobaan-percobaan ilmiah (eksperimen) atau empirisme ilmiah
di dalam karya-karyanya, The Advencement
of Learning (1605), Novum Organum (1620), De Augmentis Scientiarum (1623), Sylva Sylvarum (1624), dan New
Atlantis (1624), yang dengan alat cetak buku buatan Johan Gotenburg
buku-buku tersebut dicetak.
Kemudian berkembang
teori Baconian Philosophy yang kemudian menjadi dasar metode ilmiah pada
ilmu pengetahuan dan teknologi di Barat (Eropa dan Amerika), yang mana metode
tersebut sebetulnya merupakan jiplakan Bacon dari ilmu pengetahuan di dunia
Islam.
Referensi
http://bahasabangsakita.blogspot.co.id/2013/11/paragraf-deduktif-dan-induktif.html
Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern oleh S.I.
Poeradisastra
http://riezkadiaries.blogspot.com/2013/09/contoh-paragraf-induktif-dan-deduktif.html
http://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2015/08/24/76507/penemuan-penemuan-muslim-yang-mengubah-dunia-seri-2.html
[1]Induktif
premis-premis yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus
(mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan
yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktif sendiri dikembangkan menjadi
beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi,
paragraf analogi,
paragraf sebab akibat bisa juga
akibat sebab.
Sedangkan contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain
sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian
dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat.
Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian
budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan
budaya tradisional.
Misalnya, kalimat pertama, jika ada udara, manusia akan
hidup. Kedua, jika ada udara, hewan
akan hidup. Ketiga, jika ada udara,
tumbuhan akan hidup. Keempat, jika
ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Post a Comment