Sumber Gambar: http://o-po.com/free-golden-mosque-or-masjid-on-beautiful-shiny-background-with-moon-hd-wallpaper/ |
Syahdan,
seorang perempuan yang senantiasa menyapu masjid- yang mana masjid tersebut
sering dikunjungi Rasulullah SAW. Tetapi selang beberapa waktu kemudian perempuan
yang rajin menyapu masjid tersebut meninggal dunia- tanpa sepengetahuan
Rasulullah SAW.
Suatu
ketika Rasulullah SAW, menanyakan perihal wanita tersebut. Kemudian dijawablah
oleh jamaah masjid yang berada di masjid itu, bahwa perempuan yang rajin menyapu
masjid itu telah meninggal dunia.
Mendengar
kabar duka itu, Rasulullah SAW berujar, “Mengapa kalian tidak memberitahuku,
kalau perempuan yang rajin menyapu masjid itu sudah meninggal, karena aku
berkeinginan menshalatkan jenazahnya.”
Kemudian
Rasulullah berujar kembali, “Tunjukkan kuburannya kepadaku.”
Setelah
mendapati kuburan perempuan yang rajin menyapu masjid tersebut, Rasulullah menshalatkan
jenazahnya. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ibnu Majah).
Begitu mulianya perempuan yang rajin menyapu masjid itu,
sehingga Rasulullah SAW, merasa sangat kehilangan dan beliau menyempatkan diri
untuk melaksanakan shalat jenazah perempuan yang rajin menyapu masjid tersebut.
Kendati jasadnya sudah terkubur di pemakaman.
Kebiasaan positif perempuan yang rajin menyapu masjid itu.
Tentunya, termasuk upaya perempuan tersebut menjaga, merawat, dan memakmurkan
masjid. Allah SWT dalam al-Qur’an menyatakan bahwa orang yang berusaha memakmurkan
masjid merupakan salah satu ciri orang yang beriman.
Sebagaimana Allah SWT, mengingatkan, “Sesungguhnya yang
memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak
takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah [9]: 18).
Sedangkan, ganjaran
orang yang memakmurkan masjid di akhirat kelak, Allah SWT akan membangunkan
mereka rumah di surga. Sebagaimana yang tergambar dalam hadits Rasulullah SAW,
“Barang siapa yang berkomitmen membangun masjid yang diperuntukkan semata-mata memperoleh
keridhaan Allah SWT, niscaya Allah SWT akan membangunkan bagi orang-orang yang
memakmurkan masjid itu rumah di surga.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)
Selain memperoleh
ganjaran berupa rumah di surga- orang yang memakmurkan masjid juga termasuk
tujuh kelompok manusia yang memperoleh perlindungan Allah SWT langsung.
Sebagaimana, dalam hadits Rasulullah SAW diterangkan, “Tujuh kelompok manusia
yang akan mendapat perlindungan Allah pada saat tidak ada perlindungan selain
perlindungan Allah.”
Ketujuh kelompok
manusia itu adalah pemimpin yang adil; Pemuda yang selalu beribadah kepada
Allah SWT; Seseorang yang selalu terikat hatinya ke masjid; Dua orang yang saling
mencintai, dan menyayangi semata-mata karena Allah;
Selanjutnya, seseorang
yang bertemu, bersatu, dan berpisah karena Allah SWT; Seseorang yang manakala
diajak berbuat dosa oleh seorang wanita cantik dan memiliki kedudukan, orang
tersebut menolaknya- kemudian ia berujar, “Saya takut kepada Allah SWT;”
Kemudian seseorang yang
beribadah secara sembunyi-sembunyi, dan yang terakhir seseorang yang selalu mengingat
Allah di tempat yang sunyi sampai ia mencucurkan air mata. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Berbagai upaya
memakmurkan masjid tidak hanya menjaga, merawat, dan memperhatikan kebersihan
masjid. Tetapi juga dapat dilakukan dengan membangun masjid. Kemakmuran sebuah
masjid juga dapat dilihat dengan banyaknya kegiatan keagamaan, sosial, dan
kemasyarakatan- yang dilakukan dalam masjid tersebut, yang berujung pada
perubahan akhlak masyarakat ke arah yang lebih baik.
Post a Comment