“Dukungan, kerjasama, serta saling percaya adalah kunci utama semua keberhasilan yang akan di capai kedepannya. Mari kita sama-sama jaga hal ini agar senantiasa tetap tumbuh di tengah-tengah kita,”
Ketua
DPD Sumsel Partai Demokrat, Ir H Ishak Mekki MM
Pengembangan sumber
daya manusia mulai menjadi prioritas pembangunan setelah Perang Dunia II yang
memunculkan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang. Eropa Barat dan
Jepang hancur berantakan akibat perang. Menyadari hal itu, kedua negara adidaya
berusaha untuk membantu negara-negara lain dengan tujuan memperluas pengaruh,
terutama di negara-negara berkembang.
Pemerintah suatu negara menyadari
bahwa kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa terletak pada manusianya.
Ungkapan lama yang berbunyi the man behind the gun telah terbukti pada
negara maju maupun negara berkembang. Sumber daya alam yang melimpah tanpa
ditangani oleh manusia yang berkualitas tidak akan berarti. Sebagai contoh,
keterpurukan negara-negara yang pernah dijajah tidak sempat meningkatkan
kualitas manusianya karena terbelenggu oleh kepentingan penjajah. Setelah
ditinggalkan penjajah, yang ada hanyalah manusia yang kurang bahkan tidak
berkualitas sehingga tidak mampu mengolah sumber daya yang ada walaupun
berlimpah. Akhirnya negara bekas jajahan sebagian besar tergantung kepada
negara maju yang membantu. Negara-negara bekas jajahan seperti ini sebagian
besar hanya menjadi bangsa dan negara penyedia bahan mentah, yang sangat rendah
nilai tambahnya.
Dengan modal manusia
yang kurang atau tidak berkualitas, ternyata sangat sulit dan lambat untuk
mengejar ketertinggalannya dari negara-negara maju. Investasi pada SDM
memerlukan waktu dan biaya yang mahal dengan hasil tidak segera dapat dipetik.
Mungkin memerlukan waktu satu sampai dua generasi untuk mempersiapkan SDM yang
benar-benar berkualitas sesuai dengan tuntutan pembangunan suatu bangsa.
Demikian pentingnya pembangunan SDM, negara-negara Asia yang dimotori oleh
Jepang, kemudian diikuti Singapura, Korea selatan dan negara macan Asia lainnya
ternyata dalam 3 dasawarsa telah menjadi negara maju.
Berbeda dengan
Indonesia yang pada Orde Baru berpedoman pada Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN), lebih menekankan pertumbuhan ekonomi dan mengesampingkan pembangunan
SDM, sehingga bangsa lain yang sama-sama mengalami krisis ekonomi pada tahun
1998 telah dapat bangkit pada saat sekarang, sementara Indonesia masih
mengalami krisis ekonomi berkepanjangan.
Menurut Bank Dunia,
pembangunan sumber daya manusia merupakan sasaran yang tidak kalah pentingnya
dengan pengolahan sumber daya alam. Tanpa pembangunan sumber daya manusia maka
pengolahan sumber daya alam di masa depan akan tetap tergantung pada teknologi
dan tenaga kerja asing yang harus didatangkan dari luar negeri.
Secara mikro peranan
SDM dalam kehidupan partai, dapat digambarkan bahwa manusia berperan sebagai
pelaku dan penggerak atau motor terhadap sumber-sumber daya yang lain, misalnya
uang, material, mesin, pasar, metode, serta sarana fisik lainnya.
Sifat kodrati manusia sebagai makhluk
sosial mengharuskan manusia selalu berusaha untuk berhubungan dengan manusia
lain, dan berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya demi memenuhi
kebutuhannya. Ada beberapa tingkatan kebutuhan manusia. Abraham Maslow,
menggolongkan kebutuhan manusia yang salah satunya adalah kebutuhan tingkat
sosio budaya, misalnya kebutuhan diakui dan mengakui, merasa mempunyai peranan
atau andil di dalam mencapai tujuan kelompok, berkumpul dan dihargai oleh
anggota kelompok lainnya, ingin mendapatkan perhatian, cinta, kasih sayang, dan
sebagainya. Dalam wujud nyata misalnya seseorang akan merasa terpenuhi
kebutuhannya dan merasa puas jika dapat berkecimpung dalam partai, di mana
terjadi interaksi antar-manusia, baik formal maupun informal.
Untuk memperkuat dan
melanggengkan hubungan tersebut mereka atau manusia atau orang-orang sepakat bergabung
membentuk kelompok yang disebut partai, dengan pengaturan yang tertib dan
berkelanjutan. Keteraturan dan ketertiban diwujudkan dalam suatu nilai yang
disepakati bersama. Nilai yang disepakati bersama berupa norma (hukum),
peraturan, adat istiadat, kebiasaan, kebijakan, dan lain-lain.
Perlu disadari bahwa
manusia sebagai ciptaan dari Yang Mahakuasa senantiasa tidak sempurna, ada
kekurangan, tetapi juga ada kelebihan. Jika manusia telah berkumpul atau
berkelompok di dalam partai, maka tujuan bersama menjadi pedoman yang
menggiring segala sumber daya dan aktivitas untuk mencapai tujuan tersebut.
Oleh sebab itu alasan pertama manusia berpartai adalah untuk mempercepat
pencapaian tujuan bersama. Para pakar organisasi membuat aksioma bahwa suatu
jenis aktivitas akan lebih berhasil dan berdaya guna apabila dikerjakan oleh
beberapa orang.
Tentu saja ada
syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya pembagian kerja, atau siapa mengerjakan
apa dan bertanggung jawab kepada siapa. Dengan adanya pembagian kerja berarti
terjadi suatu rangkaian kerja, maka diperlukan kerja sama antarmanusia atau
antarbagian. Hal ini menunjukkan bahwa bekerja merupakan suatu rangkaian yang
ada dalam suatu sistem, ada keterkaitan antara proses kerja yang satu dengan
yang lain, sehingga terjadi saling ketergantungan. Untuk meningkatkan hasil
kerja diperlukan sinergi atas kelebihan atau keunggulan kualitas dari setiap
individu yang akhirnya menghasilkan suatu usaha optimal. Proses kerja sama yang
terjalin antarindividu dapat digunakan sebagai tempat untuk saling mengisi dan
belajar satu sama lain, sehingga diperoleh suatu kemampuan merata di dalam
suatu unit kerja.
Kinerja suatu partai
bukan ditentukan oleh siapa yang paling mampu tetapi ditentukan oleh siapa yang
paling atau kurang mampu. Sebagai contoh, kesebelasan yang baik adalah suatu
tim yang anggotanya mempunyai kemampuan rata-rata, bukan hanya ditentukan oleh
sang bintang. Jika asumsi ini diterapkan di dalam organisasi, maka kebijakan
pengembangan SDM hendaknya dilakukan secara masif, komprehensif, dan
berkesinambungan.
Kita
harus menyadari bahwa persaingan dalam merebut simpati masyarakat di Pemilu
2014 nanti sangatlah berat, apalagi bila sebuah Parpol tidak mampu meningkatkan
SDM para kadernya. Suatu contoh kita mau mendekati para pedagang kaki lima,
maka kita harus mengetahui dan mampu dalam menarik simpati kepada para pedagang
meskipun bukan memberi bantuan dalam bentuk materi tapi bisa memberikan
bimbingan, penyuluhan dan pendampingan kepada kelompok–kelompok pedagang
diwilaahnya masing-masing misalnya membimbing kelompok pedagang bagaimana cara meningkatkan
penghasilan. Maka sudah barang tentu kader partai Demokrat Sumsel harus mampu
di dibidang tersebut agar tidak canggung bila terjun ditengah - tengah
masyarakat yang membutuhkan bimbingan . Selain itu para kader Partai Demokrat
Sumsel harus mampu dan menguasai TI ( Tehnologi Informasi ) seperti Komputer,
Internet dll. Agar akses informasi diwilayahnya dapat dengan cepat diketahui
oleh pengurus di tingkat DPD Partai Demokrat Kabupaten, Kecamatan, dan desa.
Para Kader Partai harus dididik untuk menjadi
insan yang mandiri melalui berbagai pelatihan ketrampilan utamanya yang bisa
mendukung perkembangan partai dimasa mendatang, Para kader yang saat ini telah
menikmati duduk menjadi anggota legeslatif harus bisa memberikan suri tauladan
dan menjadi pelopor dalam mencerdaskan para kader yang telah membantu mengusungnya
menjadi anggota legeslatif, dengan tidak bosan–bosannya memberikan info–info
program Pemerintah Daerah yang positif yang bisa dimanfaatkan untuk para kader
demi kebesaran partai dimasa mendatang karena tanpa kerja sama yang baik antara
praksi di Dewan dengan para kadernya mustahil program dapat berjalan sesuai
tujuan partai. Kalau hal – hal diatas dapat dilaksanakan dengan senergi yang
baik / Kompak diantara Kader, Pengurus dan Fraksinya, kami yakin bahwa
kemenangan di Pemilu 2014 akan dapat kita raih kembali ,karena sebenarnya
Rakyat sampai hari ini masih merindukan kemenangan itu. Mari kita memulai
program kerja Partai Demokrat Sumsel dengan keterbukaan, mengedepankan
musyawarah & mufakat dalam mengambil suatu kebijakan sehingga tiadak ada
kecurigaan diantara semua elemen partai dan tujuan partai Demokrat Sumsel untuk
merebut kemenangan Pemilu kada kedepan akan tercapai sesuai dengan harapan kita
semua.
Post a Comment