Judul : Memahami dan Membantu Anak ADHD
Penulis : MIF. Baihaqi dan M. Sugiarmin
Penerbit : PT Refika ADITAMA
Bandung,
September 2006
Tebal : 158 halaman
Di saat ini, fenomena mengenai anak ADHD marak diperbincangkan,
dipermasalahkan, dan dicari solusi terbaiknya. ADHD adalah istilah populer, kepanjangan
dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention= perhatian,
Deficit=berkurang, Hiperactivity=hiperaktif, dan Disorder= gangguan). Atau
dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai
hiperaktif.
Terkadang tingkah-pola anak ADHD sangat membingungkan dan kontradiktif. Perilaku
mereka yang gegabah (kurang terkontrol) dan tidak terorganisasi adalah sumber
utama stres para orang tua, guru, dan teman di kelas. Sebagaimana pengalaman MIF.
Baihaqi salah seorang penulis buku ini: Saya baru saja menjadi wakil kepala
sekolah. Saya belum berpengalaman. Saya menerima tamu, seorang ibu menuntun
anaknya hendak mendaftar menjadi siswa. Anak itu dipegangi ibunya terus, tatap
matanya memandangi barang-barang di ruang tamu. Memang, di ruangan itu
terpajang banyak cinderamata, berderet puluhan piala, gambar presiden, jam
dinding, vas bunga, dan tempelan-tempelan kertas di papan pengumuman. “Ah,
mungkin dia tertarik pada benda-benda itu,” pikirku, yang di rumahnya, tentu
saja tidak ada.
Tidak lama kemudian, pegangan tangan ibu itu terlepas karena anaknya
memberontak. Anak itu mengamati cinderamata satu per satu, lalu menunjuk-nunjuk
piala, terus ke arah pintu dan memegangi kunci, lalu ke vas bunga sambil
diciuminya. “Jangan...jangan...,” kata ibunya. “Biar saja, Bu nggak apa-apa,”
jawabku. Anak itu masuk ke ruang kepala sekolah, dan saya membiarkannya. Ibunya
mulai cemas, pembicaraan kami mengenai pendaftaran terhenti. Lalu, saya pun
mengikuti anak itu ke dalam ruangan. Ya ampun?! Anak itu sedang berdiri sambil
meraih-raih termometer yang tertempel di dinding. Kalau saja saya tidak segera
mendekapnya, mungkin dia sudah berpindah ke atas meja karena di atas meja ada
lukisan yang lebih menarik dan berwarna mencolok. Ternyata, ibunya mengikutiku,
“Heru, jangan nak!” kata sang bunda sambil memegangi tangan anaknya.
Berdasarkan cerita tersebut kita dapat mengetahui, bahwa problematika anak
ADHD tidaklah muda untuk diatasi- perlu kesabaran, dan disiplin dalam
menghadapinya. Sebenarnya, anak ADHD ini lebih tangguh daripada kita. Mereka
setiap hari harus mengalami situasi yang tidak dialami anak-anak lain, yang
tidak dialami orang-orang lain, baik orang tua maupun gurunya. Mereka harus
terus bergerak tanpa lelah. Mereka harus berbicara yang mereka sendiri tidak dapat
mengontrolnya. Sekiranya perilaku anak ADHD ini terjadi setiap hari betapa sengsaranya
para orang tua dan para guru- karena mereka merasa lelah dan kesal dibuatnya.
Di sinilah pentingnya para orang tua dan guru belajar tentang arti cinta yang
tulus. Karena ketulusan para orang tua dan guru dalam mengasuh dan mendidik
anak ADHD menjadi modal utama untuk membesarkan mereka. Jadi tidaklah
berlebihan kalau di awal tulisan buku ini dituliskan sepenggal syair lagu yang
dibawakan /rif “Semua karena Cinta.” Cinta itu sendiri bermakna pengorbanan,
love is sacrifice.
Membaca buku ini, akan terlacak
bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan ADHD sehingga pencegahannya sangat
sulit dilakukan. Meskipun demikian, untuk berjaga-jaga akan sangat bijaksana,
jika ibu hamil melakukan pemeriksaan awal sebelum anak dilahirkan. Di samping
itu, seyogianya ibu hamil juga menjauhkan diri dari minuman beralkohol,
obat-obatan terlarang, tembakau dan rokok, serta zat-zat kimia berbahaya
lainnya selama proses kehamilan. Hendaknya, calon ibu menjaga kesehatannya
sendiri demi bayi yang dikandungnya. Rekomendasi ini penting sekali untuk
diperhatikan jika telah ada anggota keluarga yang mengalami ADHD.
Ketika seorang anak diduga mengalami gangguan ADHD, orang tua dan kerabat
lainnya harus berhati-hati dan tidak langsung membuat kesimpulan tanpa dasar
yang pasti. Seorang anak atau remaja yang berprilaku hiperaktif bukan berarti
mereka mengidap gangguan ini. Hasil diagnosis bergantung pada apakah seorang
anak dan remaja mampu memusatkan diri dengan cukup baik dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya ataukah tidak. Tentu saja hal ini harus
disesuaikan dengan umur dan tingkat kecerdasan mereka. Biasanya hal yang
berkaitan dengan masalah ini dikenali oleh guru mereka. Karena anak dan remaja
penderita gangguan ini sangat membutuhkan pertolongan untuk membantu mereka
mengembangkan bakatnya, masukan dari guru hendaknya diperhatikan dengan serius.
(hlm, 30)
Anak ADHD punya kekurangan pada dirinya dan semua masalah menuntut adanya
dukungan dan bantuan orang lain. Berusahalah untuk menjadi bagian dari orang
yang membantu meringankan beban mereka, terlebih lagi jika mereka ada di
sekeliling kita. Tuhan Maha Baik selalu memberikan ketentuan yang terbaik
terhadap hambanya. Bahwa pengalaman-pengalaman ini semua- dibalik kehidupan
anak-anak berkebutuhan khusus- pasti ada maknanya (blessing in disguise). Buku ini
memang berisi tentang memahami dan membantu anak ADHD, tetapi tidak ada salahnya bagi siapapun yang
ingin mengetahui, mendalami tentang sisi lain dari keunikan tingkah-pola anak
ADHD.
Post a Comment