Palembang sebagai pusat
pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam letaknya sangat
strategis karena berada dipertemuan sungai musi, sehingga menguntungkan bagi
perkembangan daerah tersebut terutama di bidang sosial, ekonomi, budaya,
pertahanan, dan keamanan. Sistem pertahanan Palembang dibangun berdasarkan
pertimbangan yang matang, di mana semua lalu lintas sungai dikendalikan.
Persaingan bangsa-bangsa barat dalam perdagangan
rempah-rempah dan timah yang berasal dari daerah Palembang. Terkadang
menyebabkan persaingan yang berujung pada peperangan. Pada umumnya latar belakang perselisihan itu adalah
untuk mendapatkan hak
monopoli dalam perdagangan rempah-rempah dan
timah. Para pedagang
Belanda yang kemudian
tergabung dalam VOC ditahun 1602 merupakan pemenang dalam merebut
perdagangan di Nusantara. Dengan demikian, Palembang pada masa itu- merupakan
Bandar dagang yang besar dan ramai di Indonesia yang harus berhadapan dengan
VOC.
Para Sultan Palembang sudah sejak lama menyadari bahaya yang dapat
mengancam sewaktu-waktu. Oleh karena itu, usaha untuk mempertahankan wilayah
ini sangat diprioritaskan. Hampir setiap tempat di sepanjang sungai Musi sejak
dari Sunsang hingga Muara Rawas, dibuatlah pertahanan berupa benteng-benteng
dan ranjau-ranjau.
Post a Comment