Sumber Gambar: |
Saat ini, Indonesia adalah negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia. Oleh karenanya, pada tanggal 21 Februari 2016 lalu, diadakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. Guna menumbuhkan kesadaran, perhatian, dan kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup. Selain itu, juga membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
Permasalahan sampah ini sudah berada pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Sebagaimana diungkapan sebuah penelitian di www.sciencemag.org. Indonesia adalah termasuk penyumbang sampah plastik ke laut berada di urutan kedua di dunia, setelah Tingkok. Kemduian disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.
Masalah sampah yang terdapat di berbagai wilayah di Indonesia. Lebih disebabkan kemalasan, kurang perhatian, dan ketidakpedulian individu, kelompok, dan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan keberlangsungan ekosistem hidup. Padahal membuang sampat sembarangan, akan berdampak pada kerugian material dan non-material yang tidak murah. Sementara itu, di sisi lain- upaya untuk mengatasi permasalahan sampah ini belum menemukan titik terangnya.
Allah SWT telah mengingatkan dalam Alquran bahwa, "Telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka ke jalan yang benar." (QS ar-Rum [30]: 41).
Terkadang, ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia, hewan, dan alam semesta, sering kali lupa akan tugas dan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi untuk menjaga keseimbangan ekosistem kehidupan di muka bumi. Sebab itu, Allah SWT mengingatkan manusia untuk memperlakukan apa saja yang ada di bumi dengan baik dan proporsional.
Oleh karenanya, ajaran Islam mengingatkan manusia untuk memperlakukan alam dengan sebaik mungkin. Hal ini terlihat ketika tentara Muslim memasuki sebuah wilayah yang ditaklukkan. Salah satu larangan tegas yang dilarang adalah menebangi pohon tanpa ada alasan yang benar. Peristiwa ini memperlihatkan Islam adalah agama yang ramah terhadap lingkungan.
Ajaran Islam juga sangat menaruh perhatian yang serius terhadap kebersihan hati, pikiran, dan fisik seseorang. Ketika seorang muslim hendak melakukan ibadah shalat misalnya. Tentunya, hati, pikiran, dan kondisi lahiriah-nya harus bersih dan suci. Dia diharuskan membersihkan hati, pikiran, badan, pakaian, dan tempat ibadahnya. Oleh karena itu, seluruh ajaran Islam baik itu akidah, fiqih, dan akhlak terkait erat dengan konsep kebersihan dan kesucian. Bagaikan dua sisi uang koin yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sebagaimana Rasulullah mengingatkan, “Sesungguhnya Allah SWT baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, mulia dan menyukai kemuliaan, bagus dan menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At- Turmudzi).
Kemudian dalam hadits yang lain Rasulullah juga mengingatkan, “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya karena mengganggunya. Kemudian, Allah SWT berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. (HR. Bukhari).
Berbagai upaya mengatasi masalah sampah nasional harus menjadi perhatian serius setiap individu, kelompok, dan masyarakat Muslim dunia. Sebab ajaran Islam mengharuskan setiap muslim untuk membuang sampah pada tempatnya dan wajib menjaga kebersihan lingkungannya.
Tentunya, setiap perilaku yang menyebabkan kerusakan di muka bumi termasuk membuang sampah sembarangan yang bukan pada tempatnya, haruslah dilarang dan dicegah. Sebab, dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 104 dikemukakan, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka adalah orang-orang yang beruntung."
Mengajak individu, kelompok, dan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya adalah perbuatan yang ma’ruf yang wajib dilakukan setiap muslim. Kemudian upaya pencegahan membuang sampah bukan pada tempatnya juga merupakan kewajiban setiap muslim. Dalam dinamika kehidupan sosial keagamaan dan masyarakat sekarang ini, umat Islam diharuskan berperan aktif menjadi agen peduli kebersihan lingkungan, pelestarian alam, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat Muslim yang lebih luas.
Post a Comment