Pada 11 September
2014 UIN Raden Fatah Palembang merayakan “Dies Natalis
Emas 50 (golden anniversary).” Selama setengah abad, UIN Raden Fatah
telah menjalankan fungsinya sebagai institusi pendidikan dan transmisi ilmu
pengetahuan, institusi riset yang mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, dan
institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program guna
membangun peradaban Islam di tanah Sriwijaya. Oleh karenanya, selama setengah
abad, UIN Raden Fatah Palembang telah melewati beberapa periode sejarah
sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu mercusuar peradaban di
Indonesia. Secara singkat sejarah UIN Raden Fatah dapat dibagi ke dalam
beberapa periode, yaitu periode awal (1957-1964); Perguruan
Islam Tinggi Sumatera Selatan (PITSS); Periode
IAIN Raden Fatah Palembang (1964-2014); Periode Berdirinya Fakultas Adab, Fakultas Dakwah, dan Pascasarjana; Periode UIN Raden Fatah
Palembang.
Periode
Awal (1957-1964) : Perguruan Islam Tinggi Sumatera Selatan (PITSS).
Pada hari Rabu tanggal
16 Safar 1377 Hidjriah, bertepatan tanggal 11 September 1957, dilakukan
peresmian pendirian “Perguruan Islam Tinggi Sumatera Selatan” (PITSS). Sebagai
realisasi dari peresmian tersebut untuk pertama kali dibukalah Fakultas
Hukum Islam dan Pengetahuan Masyarakat yang diketuai oleh K.H.
A. Gani Sindang dan Muchtar Effendi sebagai Sekretaris.
Sejak berdirinya, PITSS
dengan fakultasnya yang pertama ini mendapatkan respon yang sangat positif dari
masyarakat. Maka muncul kebutuhan untuk meningkatkan status fakultas ini, sehingga pada tanggal 25 Mei
1961 Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat ini dinegerikan menjadi Fakultas
Syari’ah cabang dari IAIN Yogyakarta. Sebagai Dekan pertama diangkatlah KH.
Abubakar Bastari yang menjabat sampai
tahun 1962. Presiden Al Jami’ah (IAIN Yogyakarta) waktu itu dijabat oleh Prof.
R.H.A. Sunaryo S.H. Selama berstatus sebagai cabang IAIN Yogyakarta para staf
pimpinan YPITSS terus memperjuangkan
peningkatan status kelembagaannya.
Sebagai langkah berikutnya
maka sejak 1 Agustus 1963 Fakultas Syari’ah PITSS bergabung menjadi cabang IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Kali ini yang menjabat sebagai Dekan adalah Prof.
K.H. Ibrahim Hosen, L.M.L. Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat itu
dijabat oleh Prof. Drs. R.H.A Soenarjo.
Proses penegerian
Fakultas Syari’ah ini belum didukung oleh kelengkapan saran yang dibutuhkan.
Oleh karena itu untuk sementara sejak dinegerikan sampai berdiri sendiri tahun
1964 kegiatan perkuliahan diselenggarakan di sebuah gedung pinjaman dari
Yayasan Pembangunan Islam yang sebelumnya Kantor Masyumi di jalan Jenderal Soedirman nomor 901
Palembang. Saat itu Fakultas Syari’ah dari sejak didirikan baru berhasil
meluluskan 38 Sarjana Muda. Di antara alumni pertama saat itu salah satunya
adalah saudara Sabri Ihsan, B.A.
Seiring dengan
dinegerikannya Fakultas Syari’ah ini juga diresmikan pendirian Sekolah
Persiapan IAIN Al Jami’ah dengan Direkturium pertamanya Drs. A. Zaidan
Djauhary. Beliau ini pernah terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sebelumnya yang bersangkutan
pernah menjadi Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
Tingginya apresiasi dan respon positif masyarakat
Sumatera Selatan semakin meningkatkan keinginan para pendiri dan pengelola
untuk menegerikan PITSS secara kelembagaan.
Periode IAIN Raden Fatah Palembang (1964-2014)
Pada tanggal 13 November
1964 PITSS secara formal diresmikan menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
dengan nama IAIN Raden Fatah Palembang. Nama Raden Fatah ini memang unik. Nama
ini dalam sejarah dikenal sebagai nama pendiri dan raja pertama dari kerajaan
Demak, sebuah kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Akan tetapi Raden Fatah
ternyata dibesarkan dan belajar Islam di Palembang. Bahkan informasi dari Ahmad
Bastari, Gurbernur Sumatera Selatan periode 1959-1964, nama Raden Fatah
diabadikan sebagai nama IAIN Palembang terutama karena jasanya sebagai salah
seorang penyebar Islam di wilayah Sumatera Selatan.
Peresmian PITSS menjadi
IAIN Raden Fatah diadakan di Gedung
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Sumatera Selatan,
jalan Kapten A. Rivai Palembang
berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 1964 tanggal 22
Oktober 1964. Peresmian dilakukan langsung oleh Prof. K.H. Syaifuddin Zuhri
selaku Menteri Agama waktu itu.
Pada saat diresmikan
IAIN Raden Fatah telah memiliki dua Fakultas dan menaungi tiga fakultas cabang.
Selain itu untuk mempersiapkan calon mahasiswa didirikan pula Sekolah Persiapan
(SP) IAIN Al Jami’ah. Kelima fakultas dan Sekolah Persiapan itu adalah:
1. Fakultas Syari’ah Palembang
2. Fakultas Tarbiyah Palembang
3. Fakultas Ushuluddin di Curup
4. Fakultas Syari’ah di Jambi
5. Fakultas Tarbiyah di Tanjung Karang, dan
6. Sekolah Persiapan IAIN Al Jami’ah di Palembang
Dengan berkembangnya
daerah dan kemajuan di bidang Pendidikan Agama Islam, maka sejak bulan Juli
1967 Fakultas Syari’ah di Jambi terlepas hubungan administratifnya dengan IAIN
Raden Fatah dan menjadi bagian dari IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi yang
baru diresmikan. Begitu pula halnya dengan Fakultas Tarbiyah di Tanjung
Karang. Sejak diresmikannya IAIN Raden
Intan di Provinsi Lampung, pada tahun 1968, Fakultas ini tidak lagi di bawah
naungan IAIN Raden Fatah.
Sampai dengan tahun 1974
(8 Rajab 1395 H) dalam usianya yang ke-10, secara kelembagaan IAIN Raden Fatah
telah berkembang menjadi enam Fakultas, dengan penambahan tiga fakultas yaitu:
Fakultas Ushuluddin di Lahat (1964), Fakultas Ushuluddin di Palembang (1967),
dan Fakultas Syari’ah di Bengkulu (1970). Selain itu IAIN Raden Fatah memiliki
satu lembaga yang telah disahkan oleh Menteri Agama yaitu Lembaga Research dan
Survey, tujuh Sekolah Persiapan, dan Inspektorat Sekolah Persiapan.
Lembaga Research dan
Survey dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Agama No. B.III/3-b/7121 Jakarta
28 Desember 1972. Susunan personalianya adalah sebagai berikut:
1. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikry sebagai Ketua dan merangkap anggota.
2. Drs. Poesponegoro sebagai Sekretaris merangkap anggota
3. Zamhari Abidin, S.H sebagai anggota
4. K.H. Malian Djaman sebagai anggota
5. K.H. Moh. Thoha Nur sebagai anggota
6. Syeikh Makki A. Rovi’e LML sebagai anggota
7. Drs. Burlian Somad sebagai anggota
8. K. Moh. Rasyid Thalib sebagai anggota
9. Drs. Alwi Hamry sebagai anggota
10. Drs. Usman Gani sebagai anggota
Surat Keputusan Menteri
Agama itu mulai berlaku 1 Oktober 1972.
Pada periode awal perkembangannya, wilayah geografis
Sumatera Selatan masih mencakup, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Bangka Belitung.
Kawasan wilayah ini dikenal dengan nama Sumatera Bagian Selatan.
Periode
Berdirinya Fakultas Adab, Fakultas Dakwah, dan Pascasarjana
Dalam perkembangan
berikutnya IAIN Raden Fatah membuka dua Fakultas baru, yaitu Fakultas Adab dan
Fakultas Dakwah berdasarkan Surat keputusan Menteri Agama R.I Nomor 103 tahun
1998 tanggal 27 Februari 1998.
Cikal bakal Fakultas
Adab dimulai dari pembukaan dan penerimaan mahasiswa Program Studi
(Prodi) Bahasa dan Sastra Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam pada
tahun Akademik 1995/1996.
Sejak tahun 2000 IAIN Raden Fatah mendirikan Program Pascasarjana
(PPs). Program ini semakin mengukuhkan IAIN Raden Fatah sebagai institusi
pendidikan yang memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan kompetensi dan
kualitas sumber daya manusia Indonesia umumnya, dan Sumatera Selatan khususnya.
PPs IAIN Raden Fatah mengkaji dan mengembangkan ilmu-ilmu keislaman
multidisipliner di tingkat Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3). Dan pada tahun 2011
dibuka program Doktor dengan fokus kajian peradaban Islam Melayu.
Sejak
diresmikan tanggal 13 November 1964 sampai sekarang IAIN Raden Fatah telah
mengalami 9 kali pergantian pimpinan (rektor). Tokoh-tokoh yang pernah menjadi
rektor IAIN Raden Fatah adalah:
1.
Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML., dari November 1964 s/d 24
September 1965
2.
Prof. K.H. Zainal Abidin Fikry, dari 19 Juni 1967 s/d 8
September 1972
3.
K.H.M Isa Sarul, M.A., dari 8 September 1972 s/d
4.
Prof. Dr. H. Muhammad Said, MA, tahun 1994-1998,
5.
Prof. Dr. H. Jalaluddin, tahun 1998-2003,
6.
Prof. Dr. H. Aflatun Muchtar, MA, tahun 2007-2011 dan
2011-2014.
Periode
UIN Raden Fatah Palembang
Pada tanggal 13 November 2014 IAIN Raden Fatah Palembang
resmi menjadi UIN Raden Fatah Palembang. Tentunya, perubahan IAIN Raden Fatah
Palembang menjadi UIN Raden Palembang, akan semakin memudahkan UIN Raden Fatah
Palembang untuk mewujudkan visinya sebagai pusat pengembangan ilmu-ilmu
keislaman multidisipliner yang unggul dan kompetitif. Selain itu, juga dapat
menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman, yang memiliki
keunggulan dan daya saing internasional, mengembangkan
riset ilmu-ilmu keislaman, yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,
dan mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat
muslim.
Post a Comment