“Berusaha keraslah
untuk hal yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah, dan
jangan menjadi lemah. Apabila engkau dilanda sesuatu, maka jangan berkata,
‘Kalau saja saya melakukan ini, pasti jadinya begini dan begitu.’
Melainkan katakanlah, ‘Allah telah menentukan dan apa yang Dia kehendaki
pasti terjadi, ‘karena kata seandainya’ akan membuka pekerjaan (godaan)
syetan.”
(HR. Muslim)
Allah
menurunkan penderitaan bertujuan sebagai bagian proses metamorfosis bagi umat
manusia untuk menjadi insan paripurna. Laksana besi baja yang disiapkan untuk
dibentuk menjadi sebuah keris yang menawan. Ia harus dipanasi dengan bara api
yang membara. Dipukul dengan palu berkali-kali hingga berbentuk pipih dan
tipis. Kemudian di bentuk dan dipotong bagian-bagian yang tidak digunakan.
Setelah melewati proses yang panjang, barulah ia menjadi sebuah keris yang
indah. Begitu pula bagi umat manusia yang ingin menjadi orang sukses. Tidak ada
jalan lain selain melakukan hijrah. Janganlah kita seperti air tergenang
akhirnya membusuk dan menyebarkan aroma tidak sedap. Tapi jadilah seperti air
yang mengalir maka kita akan memiliki kejernihan pikiran, ketenangan batin, dan
kesehatan fisik.
Sebuah keniscayaan bahwa semua
orang besar yang pernah terlahir di muka bumi ini bukanlah kumpulan malaikat
yang tidak pernah merasakan kegagalan dan kekecewaan. Misalnya saja, peristiwa
menyedihkan yang dialami Nabi Muhammad tatkala beliau mencoba mengajak
masyarakat Thaif memeluk Islam. Bukanlah senyum persahabatan yang beliau terima
dari masyarakat Thaif melainkan senyum kebencian dan rasa permusuhan yang
tersembul melalui lemparan batu dan pengejaran sampai-sampai menciderai Nabi.
Meski begitu Nabi Muhammad tidak pernah meratapi peristiwa itu dan berhenti
dari mengajak umat manusia memeluk Islam. Keikhlasan dan kesabaran Nabi
telah membuahkan hasil yang menggembirakan yaitu sepertiga penduduk dunia saat
ini memeluk Islam.
Mark L. Rosen mengatakan,
kehidupan di dunia ini seperti sebuah sekolah. Sekolah adalah tempat untuk
mempelajari sejumlah teori yang disajikan dalam metode tertentu. Apabila seseorang
mengindikasikan bahwa ia telah menguasai suatu teori mata pelajaran tertentu
melalui serangkaian ujian, maka ia akan naik ke kenjang yang lebih tinggi.
Sebaliknya bila ia dinyatakan belum berhasil, yang perlu ia lakukan adalah
mengulang pelajaran tersebut sampai ia berhasil menguasainya. Kegagalan dalam
memahami suatu mata pelajaran merupakan sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan
serta ditakuti. Karena kegagalan merupakan sebuah fase yang akan dihadapi
setiap orang yang ingin meraih keberhasilan.
Kita sebagai duta Allah dituntut
untuk dapat berbuat banyak dalam memakmurkan kehidupan di muka bumi ini. Oleh
sebab itu, kita dianjurkan untuk bekerja keras dengan cerdas, berjuang tanpa
henti (istiqamah) serta memiliki semangat pantang menyerah (sabar) agar dapat
merengkuh kebahagiaan. Meminjam ungkapan James rohn, “If you want to be
success you must pay it.”
Jadi jalanilah kehidupan ini
dengan penuh optimisme serta yakinilah bahwa sesulit apapun kondisi yang
kita alami, pasti kita dapat mewujudkan mimpi indah kita. Teroponglah kisah-kisah
orang besar. Karena hampir semua orang besar berawal dari penolakan dan
ketakberdayaan. Memiliki cita-cita tinggi dan mulia tidak salah, namun jangan
lupa tetap realistis. Jangan sampai kita seperti pungguk merindukan bulan.
Percayalah yang demikian itu, adalah salah satu sumber keberhasilan dan kebahagiaan
di dunia dan akhirat.
Keanggunan Warna-Warni Penderitaan
• Pelajarilah
dengan seksama setiap bencana, cobaan, dan rintangan yang kita hadapi. Karena
di balik itu semua pasti ada makna positifnya.
• Persiapkan
diri untuk menghadapi situasi yang terburuk dan berharaplah yang terbaik.
• Jalanilah
kehidupan ini dengan penuh optimisme serta yakinilah bahwa sesulit apapun
kondisi yang kita alami, pasti kita dapat mewujudkan mimpi indah kita.
Post a Comment