Dalam
rangka menciptakan
keberhasilan pembangunan di bidang agama khususnya dalam hal pembinaan
kerukunan hidup beragama yang dinamis, maka semua pihak baik pemerintah maupun
umat beragama berkewajiban dan sangat berkepentingan untuk senantiasa berusaha
membina dan memelihara bagi terciptanya suasana dan kehidupan beragama yang
penuh kerukunan.
Pembinaan
dan pemeliharaan kerukunan tersebut antara lain; dengan cara menghindarkan serta menghilangkan
permasalahan yang muncul dilingkungan umat beragama dan masyarakat pada
umumnya. Sehingga umat beragamapun dapat terhindar dari permasalahan yang akan
merugikan bagi terciptanya stabilitas serta kelancaran jalannya pembangunan.
Oleh
karena itu, semua
pihak baik umat beragama, pemerintah atau instansi terkait maupun pihak lainnya
sangat berperan aktif dan sangat mempengaruhi demi terwujudnya nilai-nilai yang
berujung pada kehidupan yang rukun dan damai
antar umat beragama. Dengan tidak menimbulkan konflik atau permasalahan
yang ada, menghindari konflik yang muncul serta mencari solusi terhadap
permasalahan yang ada. Dengan demikian umat beragama dapat benar-benar
merasakan ketentraman dan kerukunan dalam kehidupan diantara umat beragama.
Dalam terminologi yang digunakan oleh pemerintah secara
resmi, konsep kerukunan hidup umat beragama mencakup tiga kerukunan, yaitu: (1)
kerukunan intern umat beragama; (2) kerukunan antar umat beragama; dan (3)
kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Tiga kerukunan tersebut biasa
disebut dengan istilah Trilogi Kerukunan.
Jadi,
kerukunan
hidup umat beragama yang diharapkan adalah kerukunan antar para pemeluk agama
dalam semangat saling mengerti,
memahami antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain secara bahasa mengerti artinya memahami, tahu tentang sesuatu hal, dapat
diartikan mengerti keadaan orang lain, tahu serta paham mengenai
masalah-masalah sosial kemasyarakatan, sehingga dapat merasakan apa yang orang
lain rasakan. Dengan semangat saling mengerti, memahami,
dan tenggang rasa- maka akan menumbuhkan sikap dan rasa berempati kepada siapa pun yang sedang
mengalami kesulitan dan dapat memahami bila berada di posisi orang lain.
Sehingga akan terwujud dan terpelihara kerukunan antar umat beragama.
Post a Comment