Sumber Gambar: |
Seorang da’i harus memiliki rasa
percaya diri, yakni bahwa selama dakwahnya dilandasi oleh keikhlasan dan dijalankan
dengan menggunakan perhitungan yang benar dan mengharap ridla Allah, Insya
Allah akan membawa manfaat. Seorang da’i juga harus tawadhu, rendah hati,
merendahkan diri tapi bukan rendah diri, menjauhi sifat sombong dan rasa kagum
diri (‘ujub). Dalam perspektif Islam,
rendah hati justru akan mendatangkan kehormatan, sementara kesombongan justru
akan mengantar pada kehinaan. Nabi SAW pernah bersabda, “Barangsiapa
merendahkan dirinya maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa yang
menyombongkan dirinya maka Allah akan menjatuhkannya. (HR. Abu Nu’aim).
Mengajak manusia kepada kebajikan
bukanlah pekerjaan yang mudah. Semua Nabi dan Rasul dalam menjalankan tugas
risalahnya selalu berhadapan dengan hambatan dan kesulitan. Dalam al-Qur’an
disebutkan bahwa orang tidak boleh menghayal untuk masuk ke dalam surga sebelum
mengalami pahit getirnya perjuangan seperti yang dialami dengan
Nabi dan umatnya terdahulu (QS. [2]: 214).
Demikian juga setiap da’i. Sebagai
pewaris para Nabi setiap da’i sangat besar kemungkinannya untuk berhadapan
dengan resiko dilawan, dihina, dilecehkan dan bahkan dibunuh. Menurut Imam
al-Ghazali, tingkat kesulitan yang dihadapi oleh pejuang, bergantung pada besar
kecilnya terget perjuangan.
Post a Comment