Sumber Gambar: http://rukun-islam.com/puasa-ramadhan/ |
Tidak ada alasan bagi orang yang melaksanakan
ibadah puasa untuk tidak produktif. Sebab tidak sedikit peristiwa penting dan
bersejarah dalam dunia Islam, yang terjadi pada bulan Ramadhan. Sebut saja,
turunnya ayat suci Al-Qur’an pertama kali di bulan Ramadhan. Kemenangan pasukan
Rasulullah dalam Perang Badr, pada 17 Ramadhan tahun ke-7 H. Tariq bin
Ziyad berhasil menaklukan Andalusia pada bulan Ramadan tahun ke-92 H. Tariq
memimpin armada Islam menyeberangi laut yang memisahkan Afrika dan Eropa.
Pendirian Universitas Al-Azhar di Kairo Mesir, oleh Dinasti Fatimiyah
berlangsung pada bulan Ramadhan 361 H. Salahuddin Al-Ayyubi dapat mengalahkan
tentara Salib pada Ramadhan 584 H.
Serangkaian peristiwa penting di bulan Ramadhan ini,
mengilustrasikan bahwa, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi sarana penempaan
spiritual semata, tetapi juga dapat menjadi sarana bagi umat Islam, untuk
meningkatkan produktifitas.
Di
dalam al-Qur’an, banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan ke arah pemahaman
bahwa manusia dituntut untuk bekerja produktif. Di antaranya: “Dan setiap orang
memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan agar
Allah mencukupkan balasan perbuatan mereka, dan mereka tidak dirugikan.” (QS.
al-Ahqaf [46]: 19).
Dalam
ayat yang lain- Allah SWT menegaskan, “Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka
Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.
At-Taubah [9]: 105).
Ayat-ayat
ini bertujuan mendorong manusia untuk lebih kreatif, inovatif, dan produktif
dalam bekerja. Olah karenanya, Allah mengingatkan umat Islam bahwa Allah SWT,
Rasulullah SAW, dan orang-orang mukmin menjadi saksi dari pekerjaan mereka.
Selain
itu, Al-Qur’an berulang-ulang menyebut kata kerja (al-‘amal), lebih dari
50 ayat, bersama dengan kata iman. Jalinan ketat antara iman dan amal itu,
seperti dua sisi mata uang. Yang satu tidak bernilai tanpa ada yang lainnya.
Oleh karenanya, al-Qur’an memerintahkan umat Islam supaya melanjutkan kembali
pekerjaannya setelah menunaikan shalat berjamaah.
Tentunya,
konsep iman dan amal orang yang memiliki etos kerja produktif harus disertai
dengan niat yang ikhlas, yang tidak mengharapkan imbalan di dunia semata,
tetapi juga berorientasi kebaikan akhirat. Di samping itu, orang yang memiliki
etos kerja produktif, juga memiliki kesadaran bahwa nikmat yang Allah SWT
anugerahkan kepadanya, yang menjadikannya mampu melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan kehadiran bulan Ramadhan
ini, sudah semestinya umat muslim berusaha meningkatkan etos kerja islami yang
lebih produktif dan konstruktif.
Post a Comment