Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebih-lebihan dan
tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian.
(QS, al-Furqon [25] : 67)
Seorang muslim- dalam seluruh aspek kehidupannya- mengisi
hari-harinya dengan sikap sederhana dan menjauhkan diri dari prilaku boros.
Karena hal itu bertentangan dengan ajaran agama. Kesederhanaan itu terlihat
dalam penampilannya dan bergaul dengan sesama. Dia berkumpul dengan mereka
dalam kebaikan dan meninggalkan mereka dalam kejelekan, hura-hura serta
maksiat. Orang yang sederhana, pesona hidupnya bercahaya. Mereka tidak kikir
dan tidak juga boros-kekayaannya didistribusikan kepada yang memerlukan. Dengan
demikian, tidak ada alasan bagi seseorang yang diberi kelebihan harta lalu
menghamburkannya dengan sia-sia. Berkahkanlah rezeki yang ada dengan berbagi
dengan sesama.
Hal ini seseuai dengan perintah al-Quran "Dan
berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu
secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan
dan syaitan itu adalah sangat ingkar terhadap Tuhannya. Dan jika kamu berpaling
dari mereka (tidak sanggup memberikan kepada mereka hak-haknya) untuk
memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada
mereka ucapan yang lemah lembut. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu (terlalu kikir) dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya (menghambur-hamburkan harta) karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal. (QS, al-Isra [17]: 26-29)
Penyakit boros dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya;
1.
Karena
kebodohan.
Penyakit boros dapat disebabkan karena ketidaktahuaan seseorang akan dampak
dan bahayanya.
2.
Penyakit Gengsi.
Tidak sedikit diantara
kita, hanya karena ingin dipuji, dihormati, dan dipandang- berusaha memiliki pernak-pernik
barang dan perhiasan yang bukan karena membutuhkannya, tetapi lebih disebabkan gengsi.
3.
Budaya hidup
boros.
Budaya hidup boros tidak hanya merugikan diri kita sendiri tetapi juga
merugikan orang lain, ekosistem, dan kerusakan lingkungan. Seperti fenomena
pemanasan global yang terjadi saat ini- adalah dampak dari budaya boros dalam
menggunakan bahan bakar dan energi.
Tips Mengatasi Penyakit
Boros
1.
Seseorang
yang melakukan sesuatu tanpa perencaan yang jelas akan berujung pada penyakit
boros. Oleh karena itu, buatlah daftar perencaan sebelum kita melakukan
sesuatu- agar tidak terjadi besar pasak dari tiang (penghasilan sedikit
tetapi keingingan selangit).
2.
Kikislah
penyakit gengsi yang bersarang dalam diri kita. Hiduplah secara proporsional-
dalam artian memiliki sesuatu bukanlah untuk kesenangan semata. Tetapi memang
kita memerlukan dan membutuhkannya.
3.
Budayakanlah
hidup sederhana. Dengan mengembangkan pola hidup sederhana, diantaranya
penghematan penggunaan bahan bakar dan energi akan dapat menjaga keseimbangan
ekosistem dan lingkungan yang berada di sekitar kita.
“Sesungguhnya Allah suka kepadamu tiga macam dan
membeci kepadamu tiga macam. Suka kalau kamu menyembah kepada-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan supaya kamu berpegang teguh kepada
Al-Qur’an tali ikatan Allah dengan kamu semuanya. Dan jangan bercerai-berai.
Dan membenci daripadamu banyak bicara, terlalu banyak harta dan memboroskan
harta.”
(HR Imam Muslim)
Post a Comment