Nabi Luth (Muqaddimah) Bag 2

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="letter-spacing: -0.1pt;">B. Biografi Nabi Luth a.s</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Beliau adalah Luth Ibn Haran Ibn Tarah yakni Azar, demikian seterusnya sampai akhir nasab Nabi Ibrahim a. s., Pada masa Nabi Ibrahim a. s., Allah juga mengutus keponakannya. Jadi Ibrahim adalah paman Nabi Luth a. s., sebagaimana telah diceritakan di depan dalam kisah Nabi Ibrahim a. s., bahwasanya Ibrahim, Haran dan Nahur itu bersaudara dan semuanya putera Azar. <a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt;">[1]</span></span></span></a></span></div>

Nabi Luth (Muqaddimah) Bag 2

B. Biografi Nabi Luth a.s Beliau adalah Luth Ibn Haran Ibn Tarah yakni Azar, demikian seterusnya sampai akhir nasab Nabi Ibrahim a. s., P...

Baca Selengkapnya »

Nabi Luth (Muqaddimah) Bag I

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="letter-spacing: -0.1pt;">A.Muqaddimah</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Apabila kita telusuri secara detail, dapatlah dipahami bahwa nabi Luth adalah seorang nabi dan rasul yang mulia. Beliau adalah keturunan dari Haran ibn Tarah yaitu Azar. Dengan demikian nabi Luth meskipun dalam kedudukan nasabnya dengan Nabi Ibrahim sebagai keponakan namun dalam menyampaikan dak’wahnya sezaman dengan Nabi Ibrahim. Adapun dakwah yang disampaikan kepada umatnya adalah ajaran yang dibawakan oleh Nabi Ibrahim.</span></div>

Nabi Luth (Muqaddimah) Bag I

A.Muqaddimah Apabila kita telusuri secara detail, dapatlah dipahami bahwa nabi Luth adalah seorang nabi dan rasul yang mulia. Beliau adal...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Kesimpulan) Bag 10

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> BAB III</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> Kesimpulan</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Dari berbagai penjelasan para pemikir Islam di atas, dapat di tarik benang merah. Meskipun terdapat perbedaan dalam memaknai kata “jihad”, tetapi kaitannya dengan dakwah- tidak dapat dibenarkan melakukan aktivitas dakwah dengan jalan kekerasan. Karena hal itu, sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bertentangan dengan spirit al-Qur’an,  Surat, al-Baqarah [2]: 256, “Tiada paksaan dalam agama, karena sesungguhnya yang benar itu sudah jelas bedanya dengan yang salah.”<br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Kesimpulan) Bag 10

BAB III Kesimpulan Dari berbagai penjelasan para pemikir Islam di atas, dapat di tarik benang merah. Meskipun terdapat perbedaan dala...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad dalam Dakwah tidak Menyoal Kekerasan Pisik) Bag 9

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Jihad dalam Dakwah tidak Menyoal Kekerasan Pisik</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Sejarah umat Islam penuh dengan peperangan, khususnya melawan pasukan Romawi, Mongol, Pasukan salib klasik dan modern, maka tidak mengherankan jika syari’ah Islam dan kaum Muslimin menjadi sasaran tuduhan dari kalangan non-Muslim, khususnya kaum orientalis- yang menulis tentang institusi jihad. Tuduhan paling populer dalam hal ini adalah bahwa Islam disiarkan dengan kekuatan pedang; pedang jihad Islam, meminjam istilah Mac Donal, D.B (1863-1942), “Penyebaran Islam dengan pedang adalah kewajiban kolektif bagi semua Muslim.”<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad dalam Dakwah tidak Menyoal Kekerasan Pisik) Bag 9

A.       Jihad dalam Dakwah tidak Menyoal Kekerasan Pisik Sejarah umat Islam penuh dengan peperangan, khususnya melawan pasukan Romawi, M...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad; Sebagai Pendekatan Dakwah) Bag 8

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Jihad; Sebagai Pendekatan Dakwah</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Ibn Taymiyah (w. 728/1327) menafsirkan jihad sebagai perang mempertahankan diri melawan kaum kafir apabila mereka nyata-nyata mengancam Islam. Sedangkan terhadap orang-orang kafir yang tidak menggangu <i>dar Islam</i> (wilayah damai), menurut Ibn Taymiyah, tidak bisa dipaksa untuk memeluk Islam, karena “jika orang kafir harus dibunuh apabila mereka tidak memeluk Islam, maka sesungguhnya tindakan tersebut merupakan pemaksaan dalam agama.” Dan ini jelas bertentangan dengan prinsip al-Qur’an Surat. al-Baqarah [2]; 256;<br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad; Sebagai Pendekatan Dakwah) Bag 8

A.       Jihad; Sebagai Pendekatan Dakwah Ibn Taymiyah (w. 728/1327) menafsirkan jihad sebagai perang mempertahankan diri melawan kaum ...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Macam-Macam Jihad) Bag 7

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Macam-Macam Jihad</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Pada  periode Makkah, jihad dilakukan melalui persuasi (ajakan secara lemah lembut). Nabi Muhammad dalam masa ini memperingatkan masyarakat Makkah tentang kekeliruan penyembahan berhala dan sebaliknya menyeru mereka untuk menyembah Allah. Ini tercermin, misalnya, dalam al-Qur’an surat al-Ankabut [29]; ayat 6;<br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Macam-Macam Jihad) Bag 7

A.       Macam-Macam Jihad Pada  periode Makkah, jihad dilakukan melalui persuasi (ajakan secara lemah lembut). Nabi Muhammad dalam masa ...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad Periode Makkah) Bag 6

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Jihad Periode Madinah</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Jihad periode Madinah ditandai dengan hijrahnya, nabi Muhammad ke Madinah. Arnold Toynbee, sejarawan modern terkemuka, seperti dikutip Ali Syariati, mempunyai teori yang disebut Prinsip Pergi dan Kembali. Bahwa orang-orang besar dalam sejarah umat manusia, yang membangun peradaban, agama-agama dan masyarakat, pada tahap awal perjuangannya meninggalkan kehidupan di negerinya dan keluar dari lingkungan masyarakat tanah kelahirannya. Sesudah beberapa waktu dia mempersiapkan dirinya untuk memikul tanggung jawab misalnya, dia kembali ke masyarakat dan lingkungannya semula dan memulai kegiatannya. Kepulangannya yang mengagetkan pada saat dia sudah menjadi besar itu, biasanya diawali oleh gerak hijrah secara sembunyi-sembunyi yang mempunyai peranan besar dalam membentuk jiwa dan kepahlawanan orang-orang tersebut. Nabi Ibrahim as, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad Saw, sepanjang pengasingan Nabi terarkhir di gua Hira selama 15 tahun itu bisa disebut juga sebagai hijrah, adalah contoh-contoh paling baik untuk itu.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad Periode Makkah) Bag 6

A.       Jihad Periode Madinah Jihad periode Madinah ditandai dengan hijrahnya, nabi Muhammad ke Madinah. Arnold Toynbee, sejarawan mod...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad Periode Makkah) Bag 5

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Jihad Periode Makkah </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Ketika Nabi saw mendekati usia empat puluh tahun, beliau meningkatkan  frekuensi kunjungannya ke gua hira. Selama itu pula beliau melihat mimpi-mimpi indah sambung-menyambung.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a> Pada hari senin, 17 Ramadhan 610 M, ketika beliau sedang khusuk bertafakkur muncul malaikat (Jibril as) yang menyuruhnya membaca, sambil berkata;<br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Jihad Periode Makkah) Bag 5

A.       Jihad Periode Makkah Ketika Nabi saw mendekati usia empat puluh tahun, beliau meningkatkan  frekuensi kunjungannya ke gua hira. ...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka (Hadits-Hadits Nabi Tentang Jihad) Dakwah Bag 4

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Hadits-Hadits Nabi Tentang Jihad</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Pesan jihad tersurat dalam beberapa hadits Nabi saw, diantaranya;</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">  Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw,” Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?” beliau bersabda, “Shalat pada waktunya”. Lalu aku berkata, “Lalu apalagi?” Baliau bersabda, “Berbakti pada kedua orang tua,” aku berkata, “Lalu apalagi?” Beliau bersabda, “Jihad di jalan Allah.” Maka aku diam terhadap Rasulullah saw, dan jikalau aku meminta tambahan pastilah beliau menambahkan kepadaku.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka (Hadits-Hadits Nabi Tentang Jihad) Dakwah Bag 4

A.       Hadits-Hadits Nabi Tentang Jihad Pesan jihad tersurat dalam beberapa hadits Nabi saw, diantaranya;  Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Corak Ayat-ayat Jihad yang Turun pada Periode Makkah dan Madinah).BAB 3

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"> B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">  </span>Corak Ayat-ayat Jihad yang Turun pada Periode Makkah dan Madinah.</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;"> Kata jihad, dalam bentuk fi’il maupun isim, tersebut 35 kali dalam al-Qur’an, tersebar dalam al-Qur’an, tersebar dalam 15 surat. Ayat-ayat jihad yang mengandung maksud perjuangan sebanyak 28 ayat, terletak dalam surat-surat sebagai berikut; al-Baqarah [2]: 218, ali-Imran [3]: 142, an-Nisa’ [4]: 95, al-Maidah [5]: 35, 54, al-Anfal [8]: 72, 74, 75, at-Taubah [9]: 16, 19, 20, 24, 41, 44, 73, 81, 86, 88, an-Nahl [16]: 110, al-Hajj [22]: 78, al-Furqan [25]: 52, al-Ankabut [29]: 6, 69, Muhammad [47]: 31, al-Hujurat [49]: 15, al-Mumtahanah [60]: 1, Ash-Shaff [61]: 11, at-Tahrim [66]: 9.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Corak Ayat-ayat Jihad yang Turun pada Periode Makkah dan Madinah).BAB 3

B.   Corak Ayat-ayat Jihad yang Turun pada Periode Makkah dan Madinah. Kata jihad, dalam bentuk fi’il maupun isim, tersebut 35 kali dalam...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Pengertian Jihad) Jihad BAB 2

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> BAB <span lang="EN-US">II </span></div> <div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembahasan </span></div> <div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">  </span></div> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Jihad</span></div> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari segi bahasa, kata jihad berasal dari bahasa Arab, bentuk isim masdar dari fi’il jahada. Artinya mencurahkan kemampuan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a> Kamus <i>al-Munjid fillughah wal a’lam</i> lebih lanjut menyebutkan lafal <i>jahada al-‘aduwwa,</i> artinya <i>qatalahu muhamatan ‘aniddin</i>; menyerang musuh dalam rangka membela agama.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[2]</span>}</span>}</span></a></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Ahmad Warsono Munawir dalam Kamus Arab Indonesia, mengartikan lafal jihad sebagai kegiatan mencurahkan segala kemampuan. Jika dirangkai dengan lafal <i>fi sabilillah</i>, berarti berjuang, berjihad, berperang di jalan Allah. Jadi kata jihad artinya perjuangan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[3]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Pengertian Jihad) Jihad BAB 2

BAB II Pembahasan   A.       Pengertian Jihad Dari segi bahasa, kata jihad berasal dari bahasa Arab, bentuk isim masdar dari fi’il ...

Baca Selengkapnya »

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Pendahuluan) BAB I

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> BAB <span lang="EN-US">I</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> Pendahuluan </div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Alkisah, ada sebuah anekdot dari seorang sufi terkenal yang pernah bertemu dengan tiga orang tukang batu, kemudian ia bertanya pada tukang batu yang pertama, “Apa yang sedang Anda lakukan?” “Saya sedang memecah batu,” Jawabnya. Kemudian dia bertanya kepada tukang batu kedua dengan pertanyaan yang sama. Dijawabnya, “Saya sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup saya.” Si sufi itu lalu beralih ke tukang batu yang terakhir dan menanyakan pertanyaan seperti yang telah diajukan kepada dua orang tukang batu sebelumnya. “Saya akan mendirikan sebuah masjid yang besar,” Jawab tukang batu yang ketiga itu.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Makna Jihad dalam Kerangka Dakwah (Pendahuluan) BAB I

BAB I Pendahuluan Alkisah, ada sebuah anekdot dari seorang sufi terkenal yang pernah bertemu dengan tiga orang tukang batu, kemudian ...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB VII (Kesimpulan)

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> BAB IV</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> Kesimpulan</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Berdasarkan berbagai pandangan para pakar, dakwah Islam dapat dikembangkan menjadi suatu proses mengajak ummat manusia supaya masuk ke Jalan Allah secara menyeluruh, baik dengan lisan, tulisan, maupun dengan perbuatan, sebagai ihtiar ummat muslim mewujudkan ajaran Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan <i>syahsiyah, usrah, jama’ah</i>, dalam semua aspek kehidupan secara berjama’ah sehingga terwujud khairul ummah.<br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB VII (Kesimpulan)

BAB IV Kesimpulan Berdasarkan berbagai pandangan para pakar, dakwah Islam dapat dikembangkan menjadi suatu proses mengajak ummat manusi...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB VI (Teori-Teori dan Dakwah)

<br> <div class="MsoNormal"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">  </span>Definisi Teori dan Macam-macamnya</div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Teori adalah serangkaian hipotesa atau proposisi yang saling berhubungan tentang suatu gejala (fenomena) atau sejumlah gejala. Definisi ini sebetulnya sudah cukup menggambarkan tentang apa yang dimaksud dengan teori, akan tetapi tidak berarti bahwa definisi tersebut di atas adalah satu-satunya definisi tentang teori. Beberapa definisi lain tentang teori sebagaimana yang terdapat dalam penjelasan berikut ini;<br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB VI (Teori-Teori dan Dakwah)

A.   Definisi Teori dan Macam-macamnya Teori adalah serangkaian hipotesa atau proposisi yang saling berhubungan tentang suatu gejala...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB V (Kedudukan Ilmu Dakwah diantara Ilmu-Ilmu ke Islaman)

<br> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Kedudukan Ilmu Dakwah diantara Ilmu-Ilmu ke Islaman</div> <div class="MsoNormal"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;"> Salah satu bentuk pengakuan bahwa bidang pengetahuan disebut ilmu pengetahuan adalah karena bidang itu diterima di dunia akademik dan dikaji secara disipliner dalam wadah program studi/jurusan/fakultas. Dilihat dari sisi ini, ilmu dakwah sudah diakui masyarakat ilmiah sejak dibukanya Jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar pada 1942 dan diterbitkannya karya ilmiah Syekh Ali Makhfudz yang berjudul Hidayah al-Mursyidin. Isi buku ini menekankan pada lingkup kajian dakwah sebagai tabligh dalam pengertian penyiaran Islam melalui khitabah.<br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB V (Kedudukan Ilmu Dakwah diantara Ilmu-Ilmu ke Islaman)

A.       Kedudukan Ilmu Dakwah diantara Ilmu-Ilmu ke Islaman Salah satu bentuk pengakuan bahwa bidang pengetahuan disebut ilmu pengeta...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB IV

<br> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">  </span>Objek Ilmu Dakwah</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;"> <br></div> <ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"> <li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Objek Material  </li> </ol> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Objek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam (dalam al-Qur’an dan Hadits), sejarah dan peradaban Islam (hasil ijtihad alim-ulama dan realisasinya dalam sistem pengetahuan, hukum, sosial, politik, ekonomi, teknologi, pendidikan, dan kemasyarakatan lainnya khususnya kelembagaan Islam). Dengan demikian, objek material ilmu dakwah adalah ajaran pokok Islam (al-Qur’an dan Hadits) dan manifestasinya dalam  semua aspek kegiatan dan kehidupan ummat Islam dalam sepanjang sejarah Islam. Objek material ini termanifestasi dalam disiplin-disiplin ilmu keislaman yang kemudian berfungsi sebagai ilmu bantu disiplin ilmu dakwah Islam.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB IV

A.   Objek Ilmu Dakwah Objek Material   Objek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam (dalam al-Qur’an dan Hadits), se...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB III

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">                </span>Ilmu Dakwah dan Ruang Lingkupnya</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Ilmu Dakwah, sebagai salah satu keilmuan Islam, merupakan kumpulan  pengetahuan yang berasal dari ajaran dan pemikiran Islam yang dikembangkan oleh ummatnya dalam susunan yang sistematis dan terorganisir, yang membahas masalah yang ditimbulkan dalam interaksi antar unsur dalam sistem pelaksanaan kewajiban dakwah (mengajak ke Jalan Allah) dengan maksud memperoleh pemahaman yang mengenai kenyataan dakwah sehingga dapat diperoleh susunan pengetahuan yang bermanfaat bagi penegakan tugas dakwah yang bertujuan terwujudnya khairul ummah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB III

A.                 Ilmu Dakwah dan Ruang Lingkupnya Ilmu Dakwah, sebagai salah satu keilmuan Islam, merupakan kumpulan  pengetahuan yan...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB II

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> BAB II</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> Pembahasan</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Definisi ilmu Dakwah</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Secara etimologis (lughatan) dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata kerja da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti mengajak, menyeru, memanggil, maka da’watan berarti ajakan, seruan, panggilan kepada Islam. Secara terminologis (istilahan), dakwah Islam mempunyai beberapa pengertian yang telah diberikan oleh para pakar di antaranya sebagai berikut:<br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB II

BAB II Pembahasan A.       Definisi ilmu Dakwah Secara etimologis (lughatan) dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata kerja...

Baca Selengkapnya »

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB I

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> BAB <span lang="EN-US">I</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">  PENDAHULUAN</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dinamika kehidupan masyarakat terus berkembang, maka aktivitas dakwah haruslah dinamis, inovatif, dan kreatif. Letak dinamika dan kreativitas dakwah, bukan hanya pada materi yang harus selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat (mad’u), tetapi juga pada teori, metodologi, dan media yang dipergunakan. Selain itu, dakwah juga perlu menggunakan pijakan berbagai teori, baik teori komunikasi, psikologi, maupun teori sosiologi. Meminjam istilah orang bijak, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“<i>You can not step twice into the same river; for the fresh waters are ever flowing upon you</i>.”  </span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Terlebih lagi, fenomena dakwah Islam merupakan tantangan besar dan berliku. Seperti bagaimana menjelaskan dan menganalisa prinsip-prinsip Islam yang universal- dinyatakan dalam konteks sosial yang berbeda-beda. Ekspresi Islam yang beragam itu menunjukkan bahwa ada proses dialog yang terus-menerus antara Islam yang normatif dan Islam yang dinamis.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Nabi Muhammad Saw, telah memberikan kerangka berpikir sebagai prinsip sistem dan metodologi dakwah secara empiris dengan sabdanya: <i>Khatibu al-nas ‘ala qadri ‘uqulihim.</i> Berdakwah sesuai dengan tingkatan berpikir mad’u. Cara berpikir terefleksi dan tercermin dalam sistem kehidupan manusia: caya berkeyakinan, berbudaya, bermasyarakat, dan berperadaban.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[2]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Dakwah, Teori, Definisi, dan Macamnya BAB I

BAB I  PENDAHULUAN Dinamika kehidupan masyarakat terus berkembang, maka aktivitas dakwah haruslah dinamis, inovatif, dan kreatif. Let...

Baca Selengkapnya »

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB IV

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimS_ulSbEx8r02dhKdwyQnFaYIN_HsyNwv1MIGjoFO6jRbEWNP1uIe8K_nZr9-0pyeIxYpGDAWOr01HPD4USQjGv8vOAKK8A3NoDeJQE0BQ5glFF8AW87_JF1s-enZ4xTuBRH2FLOENxU/s1600/Abdullah+8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimS_ulSbEx8r02dhKdwyQnFaYIN_HsyNwv1MIGjoFO6jRbEWNP1uIe8K_nZr9-0pyeIxYpGDAWOr01HPD4USQjGv8vOAKK8A3NoDeJQE0BQ5glFF8AW87_JF1s-enZ4xTuBRH2FLOENxU/s1600/Abdullah+8.jpg"></a></div> <br> <span style="font-size: 14pt;">BAB </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;">V</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Kesimpulan</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Secara historis tasawuf telah mengalami perkembangannya melalui beberapa tahap sejak pertumbuhan hingga keadaannya sekarang. Tahap pertama tasawuf masih berupa zuhud dalam pengertian yang masih sangat sederhana, yaitu abad ke- I dan ke- 2 H, tatkala sekelompok kaum Muslim memusatkan perhatian dan memprioritaskan hidupnya hanya pada pelaksanaan ibadah untuk mengejar kepentingan akhirat.<br> </div>

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB IV

BAB I V Kesimpulan Secara historis tasawuf telah mengalami perkembangannya melalui beberapa tahap sejak pertumbuhan hingga keada...

Baca Selengkapnya »

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB III

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1fdQJNKq-umWAf6OzgQQJhgsKe3FE8nWCXPailTqYxzO6Ap8aZUceoCTJLA8rFWLmotLoAMNt9j4FspUUrL4VEHt2zfNnQWbwDOLhBz68Mxrk-ZOiXJliLNqYTMY96dG8vAke9GUGzoY/s1600/Abdullah+9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1fdQJNKq-umWAf6OzgQQJhgsKe3FE8nWCXPailTqYxzO6Ap8aZUceoCTJLA8rFWLmotLoAMNt9j4FspUUrL4VEHt2zfNnQWbwDOLhBz68Mxrk-ZOiXJliLNqYTMY96dG8vAke9GUGzoY/s1600/Abdullah+9.jpg"></a></div> <br> BAB III</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> Urgensi Tasawuf Bagi Para Da’i</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">  </span> Menjadikan Ajaran Tasawuf Relevan Sebagai Tema Dakwah</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Tidak sedikit psikolog dan sosiolog yang mengemukakan bahwa, poblem mendasar masyarakat modern adalah frustasi, krisis eksistensi, alienasi, nihilisme, depresi dan hampa makna. Hampa makna- ditandai ketika seseorang merasa terasing dengan diri sendiri, lingkungan sosial, dan dunia kerja. Sementara itu, di sisi lain mereka telah kehilangan visi dan misi hidupnya. Mereka menjalani hidup yang membosankan, tanpa gairah, kesepian dan persoalan kecemasan yang hampir melanda mereka setiap saat.<br> </div>

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB III

BAB III Urgensi Tasawuf Bagi Para Da’i A.    Menjadikan Ajaran Tasawuf Relevan Sebagai Tema Dakwah Tidak sedikit psikolog dan so...

Baca Selengkapnya »

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB II

<br> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">BAB </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;"> </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Pembahasan</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Cikal Bakal Tasawuf; Sebuah Peta Kronologis</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Benih-benih tasawuf sudah ada sejak dalam kehidupan Nabi Saw. Hal ini<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"> </span>dapat dilihat dalam perilaku dan peristiwa dalam hidup, ibadah, dan pribadi Nabi Saw. Sebelum diangkat menjadi rasul, berhari-hari ia berkhalwat di Gua Hira, terutama pada bulan Ramadhan. Di sana Nabi Saw, banyak berzikir dan bertafakur dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pengasingan diri Nabi Saw di Gua Hira ini merupakan acuan utama para sufi dalam melakukan khalwat.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB II

BAB I I Pembahasan Cikal Bakal Tasawuf; Sebuah Peta Kronologis Benih-benih tasawuf sudah ada sejak dalam kehidupan Nabi Saw. Ha...

Baca Selengkapnya »

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB I

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjX5ytnqh0P8GXnwX1Fstme40NWEBVdL3zcW8F14MIIQyXRu1ZzVBx0nuEwPNZyJ3hcMHgnNYPZ8VEHt0HlkeBT04z8LGLeJeJEg5yENbgQE9zqzyOqrznD9udKauU5B5Zs1pm9jHTW2I/s1600/Picture0591.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjX5ytnqh0P8GXnwX1Fstme40NWEBVdL3zcW8F14MIIQyXRu1ZzVBx0nuEwPNZyJ3hcMHgnNYPZ8VEHt0HlkeBT04z8LGLeJeJEg5yENbgQE9zqzyOqrznD9udKauU5B5Zs1pm9jHTW2I/s320/Picture0591.jpg" width="320"></a></div> <br> <span style="font-size: 14pt;">BAB </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Pendahuluan</span><span style="font-size: 14pt;"> </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <i>Hikmah itu milik orang-orang yang beriman; </i></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <i>di manapun ia temui, maka mereka lebih berhak terhadap hikmah tersebut</i></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Reynold Nicholson, sejarawan dan ahli mistisisme, cenderung mengatakan bahwa tasawuf Islam tidaklah murni berasal dari ajaran Islam, tetapi banyak mengambil dari para sufi agama lain. Selanjutnya, ia memandang bahwa tasawuf Islam dipengaruhi oleh agama Nasrani. Dia menunjuk pada kehidupan sufi yang zuhud, senang pada kesunyian, suka memakai pakaian dari bulu domba, banyak berzikir, dan lain-lain. Hal ini mempunyai kesamaan dengan ajaran-ajaran Nasrani. Oleh karena itu, Nicholson berpendapat bahwa ajaran-ajaran tersebut berakar dari ajaran agama Nasrani.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Sejarah Timbulnya Tasawuf dalam Islam BAB I

BAB I Pendahuluan Hikmah itu milik orang-orang yang beriman; di manapun ia temui, maka mereka lebih berhak terhadap hikmah ters...

Baca Selengkapnya »

Sebab-Sebab Kehancuran Umat Islam BAB III

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCs648RBcP0p5Mhyphenhyphen1Tr4p8XbCTII90DwVdJzZh-b04e6empfw8V2-h2c2V_FGweTdeJBUdDoHWf-C4cUCLB6raIjUvPQlabaAFzpZ_lUIfiYdnVpH5PG61aZAjrxR7dHjZ1IH4rYQlN9k/s1600/Abdullah+Boboho+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCs648RBcP0p5Mhyphenhyphen1Tr4p8XbCTII90DwVdJzZh-b04e6empfw8V2-h2c2V_FGweTdeJBUdDoHWf-C4cUCLB6raIjUvPQlabaAFzpZ_lUIfiYdnVpH5PG61aZAjrxR7dHjZ1IH4rYQlN9k/s1600/Abdullah+Boboho+1.jpg"></a></div> <br> BAB III</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> Kesimpulan</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Sesungguhnya, keadaan umat Islam yang jauh tertinggal oleh bangsa-bangsa lain memang sangat memilukan. Namun barangkali tidak perlu disesali sedemikian rupa sehingga kita kehilangan kemampuan melihat kedepan dengan penuh harapan. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa yang paling diperlukan pada tahap sekarang ini ialah membangkitkan kembali etos intelektual Islam klasik yang membuat para pendahulu kaum Muslim begitu kreatif dan kuat dalam wawasan. Tentunya yang amat diperlukan lagi- sejalan dengan etos intelektual itu- ialah etos kemanusiaan, yakni sikap percaya kepada manusia dan kekuatannya. Inilah dasar kosmopolitanisme Islam masa lalu, yang melihat perbendaharaan kultural umat manusia sebagai milik sendiri sehingga tak segan-segan mengambil serta mengembangkannya.<br> </div>

Sebab-Sebab Kehancuran Umat Islam BAB III

BAB III Kesimpulan Sesungguhnya, keadaan umat Islam yang jauh tertinggal oleh bangsa-bangsa lain memang sangat memilukan. Namun ba...

Baca Selengkapnya »

Sebab-Sebab Kehancuran Umat Islam BAB II

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEf0nOYYwaPOsVLSn8iojk7ccTaehiMvueRE2QLkqbEmk1tDCDQop0HDdvCLhvA-XQ-SwcuS_iaVpVZPU5F7CzoiUm8liMXPd5uoDoeUkDWVqaMhrxrRmGn6XK2RmRza-0TLPW-gXRaH8/s1600/Abdullah+Boboho+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEf0nOYYwaPOsVLSn8iojk7ccTaehiMvueRE2QLkqbEmk1tDCDQop0HDdvCLhvA-XQ-SwcuS_iaVpVZPU5F7CzoiUm8liMXPd5uoDoeUkDWVqaMhrxrRmGn6XK2RmRza-0TLPW-gXRaH8/s1600/Abdullah+Boboho+1.jpg"></a></div> <br> BAB <span lang="EN-US">II</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> Pembahasan</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Setelah peradaban Islam mencapai puncaknya, kemudian mengalami kemunduran- bagaikan rembulan yang telah menjadi purnama, maka malam-malam berikutnya cahayanya perlahan-lahan redup dan hilang ditelan keremangan malam yang pekat. Sedangkan sebab-sebab kehancuran dunia Islam itu antara lain;</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Menurunnya Kreativitas Keilmuan Umat Islam</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Pemikiran rasional dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti terdapat dalam al-Qur’an dan hadits. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban Yunani di dunia Islam zaman klasik, seperti Aleksandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syria) dan Bactra (Persia). Di sana memang telah berkembang pemikiran rasional Yunani.<br> </div>

Sebab-Sebab Kehancuran Umat Islam BAB II

BAB II Pembahasan Setelah peradaban Islam mencapai puncaknya, kemudian mengalami kemunduran- bagaikan rembulan yang telah menjadi ...

Baca Selengkapnya »

Sebab-Sebab Kehancuran Umat Islam BAB I

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAQxUymkEABEPEQxAHldzTLk-FIyKg9OgsQMOX-cwISYO2gMo3NSDOvx6oXSRWXs5kR2fJJSQIoGO_Kufad46hKqDQqZWHB3cV4Dy7kgqtDyKPQ3Fft79BZAHVnDt9eD0uRHUudNerohc/s1600/Abdullah+13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAQxUymkEABEPEQxAHldzTLk-FIyKg9OgsQMOX-cwISYO2gMo3NSDOvx6oXSRWXs5kR2fJJSQIoGO_Kufad46hKqDQqZWHB3cV4Dy7kgqtDyKPQ3Fft79BZAHVnDt9eD0uRHUudNerohc/s1600/Abdullah+13.jpg"></a></div> <br> “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaknya setiap pribadi memperhatikan apa yang yang ia persiapkan untuk hari esok. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Tahu segala sesuatu yang kamu kerjakan.” </div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 36pt;"> <i>(QS. al-Hasyr [59]: 18</i></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Ketika Napoleon Bonaparte menyerbu dan mengalahkan Mesir, umat Islam seluruh dunia mengalami <i>shock</i> luar biasa, karena selama ini mereka berpikir bahwa tidak suatu golongan manusia pun yang lebih unggul dan sanggup mengalahkan mereka. Selama berabad-abad orang-orang Muslim betul-betul memahami secara <i>taken for granted</i> adagium dalam bahasa Arab, <i>“al-Islam ya’lu wa la yu’la alayhi”</i> (Islam adalah unggul, dan tak terungguli oleh yang lain).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a><br> </div>

Sebab-Sebab Kehancuran Umat Islam BAB I

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaknya setiap pribadi memperhatikan apa yang yang ia persiapkan untuk h...

Baca Selengkapnya »

NABI YA’QUB AS BAB III

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">BAB III</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Hikmah Dibalik Kisah Nabi Ya’qub</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="font-family: "(normal text)","serif";"><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span></span></span><span style="font-family: "(normal text)","serif";">Hikmah Nabi Ya’qub tidak menceritakan takwil mimpi Yusuf dan Kedekatan Nabi Ya’qub dengan Yusuf.</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-family: "(normal text)","serif";">Hikmah mengapa Nabi Ya’qub tidak menceritakan takwil mimpinya Yusuf. Seandainya dia ceritakan, maka- sedikit demi sedikit- anaknya (Yusuf) akan dihinggapi perasaan sombong dan tinggi hati. Padahal, dia masih kecil dan itu tidak baik dalam membentuk jiwa dan mentalnya. Karena itu, dia membiarkan anaknya menghadapi takdir-takdir Allah dengan penuh kerelaan, ketabahan, kegigihan, dan kerja keras.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-family: "(normal text)","serif";"><span><span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-family: "(normal text)","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span>}</span></span></span>}</span></a></span></div>

NABI YA’QUB AS BAB III

BAB III Hikmah Dibalik Kisah Nabi Ya’qub A.       Hikmah Nabi Ya’qub tidak menceritakan takwil mimpi Yusuf dan Kedekatan Nabi Ya’qu...

Baca Selengkapnya »

NABI YA’QUB AS BAB II

<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Biografi Kehidupan Nabi Ya’qub as</span><br> <br> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <i><span style="font-family: "(normal text)","serif";">(49). Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi.</span></i></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <i><span style="font-family: "(normal text)","serif";">(50). dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.</span></i></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"> <span style="font-family: "(normal text)","serif";">(QS. Maryam [19]: 49-50)</span></div>

NABI YA’QUB AS BAB II

Biografi Kehidupan Nabi Ya’qub as (49). Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Alla...

Baca Selengkapnya »

NABI YA’QUB AS BAB I

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">BAB I</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Pendahuluan</span><span style="font-size: 14pt;"> </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"> “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para shiddîqîn, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” <span lang="EN-US"></span></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"> (QS. an-Nisâ’ (perempuan) [4]: 69-<span lang="EN-US"> 7</span>0)</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Kehidupan para Nabi adalah keteladanan terbaik bagi setiap umat manusia. Ia menjadi miniatur dari keagungan Tuhan yang mesti kita tangkap, untuk  memaksimalkan  proses dakwah- dalam upaya membentuk umat terbaik (<i>khairu ummah</i>) dan membangun peradaban di bumi. Meminjam istilah Basam Rusydi, “kehidupan para nabi adalah laksana prisma yang memantulkan citra-citra keilahian ke seluruh semesta, para Nabi menjadi sekolah kehidupan di mana setiap ummat bisa belajar memahami hidup dan membangun peradaban.”</div>

NABI YA’QUB AS BAB I

BAB I Pendahuluan “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dia...

Baca Selengkapnya »

Nabi Idris a.s. BAB III

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> BAB III</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> Kesimpulan</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Nabi Idris as. adalah seorang nabi yang banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Dia adalah seorang nabi dan rasul yang wajib diimani oleh setiap muslim, karena disebutkan dalam Al Qur'an tentang kepribadiannya secara terperinci sehingga nabi Muham­mad pun diperintah Allah untuk menceritakan kepada umatnya secara terperinci pula.</div>

Nabi Idris a.s. BAB III

BAB III Kesimpulan Nabi Idris as. adalah seorang nabi yang banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Dia adalah seorang nabi dan rasul ...

Baca Selengkapnya »

Nabi Idris a.s. BAB II

<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span style="color: black; letter-spacing: -0.65pt;">BAB II</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span style="color: black; letter-spacing: -0.65pt;">PEMBAHASAN</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"> <span style="color: black; letter-spacing: -0.65pt;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">     </span></span><span style="color: black; letter-spacing: -0.65pt;">Garis keturunan Nabi Idris as</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="color: black; letter-spacing: -0.7pt;">Beliau adalah Idris bin Yarad bin Mahlail. Nasabnya berakhir pada </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.85pt;">Syits bin Adam as. Di kalangan bangsa Ibrani beliau terkenal dengan nama </span><span style="color: black; letter-spacing: -1.1pt;">"Khanukh", dalam terjemahan Arab "Ukhnukh". Idris termasuk salah seorang </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.95pt;">nenek moyang nabi Nuh a.s. Ada sebagian sejarawan yang berpendapat bahwa </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.8pt;">beliau tidak ( hidup sebelum Nabi Nuh a's., akan tetapi hidup pada masa Bani </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.55pt;">Isra'il. Anggapan seperti ini ditolak oleh sejarawan lain yang lebih kuat, </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.9pt;">seperti Ibnu Katsir.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.9pt;">[1]</span></span></span></a></span></div>

Nabi Idris a.s. BAB II

BAB II PEMBAHASAN A.      Garis keturunan Nabi Idris as Beliau adalah Idris bin Yarad bin Mahlail. Nasabnya berakhir pada Syits bin...

Baca Selengkapnya »

Nabi Idris a.s. BAB I

<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -1.1pt;">A. Pendahuluan</span><br> <br> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <i>(56). dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. (57). dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.</i></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 36pt;"> <span style="color: black; letter-spacing: -0.35pt;"> (QS. Maryam [19]: </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.35pt;">56-57)</span></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 36pt;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="color: black; letter-spacing: -0.85pt;">Idris a.s. adalah salah seorang rasul yang diceritakan Allah dalam Al- </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.75pt;">Qur'an yang disebutkan dalam beberapa surat. Beliau termasuk rasul yang </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.95pt;">wajib diimani oleh setiap muslim secara rinci yakni wajib meyakini kenabian </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.9pt;">dan kerasulannya dengan pasti, karena Al-Qur'an telah menyebutkan namanya </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.8pt;">dan menceritakan tentang kepribadiannya lalu diberinya predikat dengan </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.95pt;">kenabian dan sikap membenarkannya. Allah menceritakannya melalui firman </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.9pt;">(yang artinya): "Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada mereka, kisah) </span><span style="color: black; letter-spacing: -0.85pt;">Idris (yang tersebut) dalam A1-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi".</span></div>

Nabi Idris a.s. BAB I

A. Pendahuluan (56). dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB VII

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06duJnU1dGUNYxP-Zndea506yIIT1RDD0Yc-hlam5TshKmZrHrWIFUwoHvgbabThZL_Rx3uzGKPrxTf-xRtArwk6KRxd_L8ek_BwOEeS4B5gND8O-qJrRDkk_MUn17akJUAAl5sIeHfE/s1600/Abdullah+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06duJnU1dGUNYxP-Zndea506yIIT1RDD0Yc-hlam5TshKmZrHrWIFUwoHvgbabThZL_Rx3uzGKPrxTf-xRtArwk6KRxd_L8ek_BwOEeS4B5gND8O-qJrRDkk_MUn17akJUAAl5sIeHfE/s320/Abdullah+1.jpg" width="320"></a></div> <br> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">BAB </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;">I</span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Kesimpulan</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa musyawarah merupakan esensi ajaran Islam yang wajib diterapkan dalam kehidupan seosial umat Islam. Karena syura adalah metode pengambilan keputusan dalam berbagai persoalan umat manusia berdasarkan al-Qur’an dan tuntunan Sunnah. Aksentuasi pada aspek metodologis ini dapat dipahami kalau dikaitkan dengan kenyataan bahwa musyawarah merupakan aspek fitrah manusia, yang dalam hal ini merupakan konsekuensi dari kodrat ketergantungan yang dimiliki manusia.</div>

Mabda Syura BAB VII

BAB I I I Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa musyawarah merupakan esensi ajaran Islam yang wajib diterapkan ...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB VI

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf1JglCtT94peY7HerxMYbcidOfHuEdrmpZdhRog-y0ipifHpgVPREu5gS_ieTRFrw3j47Ka-jT_HTFbbIh3Z6R9gJXdR9xOPPwAD7YceWPn1bxhXEZD3P-b5uW7A-Hh-wSgHqkaAZe-s/s1600/R+Abdullah+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf1JglCtT94peY7HerxMYbcidOfHuEdrmpZdhRog-y0ipifHpgVPREu5gS_ieTRFrw3j47Ka-jT_HTFbbIh3Z6R9gJXdR9xOPPwAD7YceWPn1bxhXEZD3P-b5uW7A-Hh-wSgHqkaAZe-s/s320/R+Abdullah+2.jpg" width="320"></a></div> <br> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Keutamaan Syura dalam Berdakwah</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Kaum Muslim adalah umat terbaik yang ditampilkan untuk masyarakat. Untuk membuktikannya, umat Islam dituntut senantiasa menjaga kehidupan ini dari kejahatan dan kerusakan. Untuk menjalankan tugas mulia sekaligus tugas berat, seorang pemimpin yang merupakan bagian dari umat hendaklah berada pada posisi terdepan dalam menyeru ke jalan Allah melalui kebijakan-kebijakannya yang merupakan implementasi dari al-amru bil-ma’ruf wan- bahyu ‘anil munkar, seperti dalam Qur’an Surah, Ali- ‘Imran [3]: 110;<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a></div>

Mabda Syura BAB VI

A.       Keutamaan Syura dalam Berdakwah Kaum Muslim adalah umat terbaik yang ditampilkan untuk masyarakat. Untuk membuktikannya, umat...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB V

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7x4BczjkpTP0ro_Bpeb5OgGzrJ1AgvuchOzhGads1nY5YYT3I2KNHHPlkqkqAeTxS4ebmKdNui5ELaZ24gchzJ8XeQCPq_b_X0cxLkufejVIBps_FQBSAp_Jz7dKWnLaXqW_JAvvPAOs/s1600/R+Abdullah+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7x4BczjkpTP0ro_Bpeb5OgGzrJ1AgvuchOzhGads1nY5YYT3I2KNHHPlkqkqAeTxS4ebmKdNui5ELaZ24gchzJ8XeQCPq_b_X0cxLkufejVIBps_FQBSAp_Jz7dKWnLaXqW_JAvvPAOs/s320/R+Abdullah+3.jpg" width="318"></a></div> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">  </span>Objek Syura</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Mengenai objek musyawarah para mufasir berbeda pendapat. Menurut Muhammad Rasyid Rida (pengarang Tafsir al-Manar), objek yang dimusyawarahkan hanya yang berkaitan dengan urusan dunia, bukan urusan agama. Sebab kalau urusan agama, seperti keyakinan, ibadah, dan hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah Swt dimusyawarahkan, itu berarti ada campur tangan manusia di dalamnya, padahal masalah-masalah itu telah disyariatkan oleh Allah Swt. Tetapi bagi at-Tabari, Fakhruddin ar-Razi, Muhammad Abduh dan al-Maraghi, urusan yang dimusyawarahkan bukan hanya masalah-masalah keduniaan, melainkan juga masalah-masalah keagamaan, sebab banyak timbul masalah sosial, ekonomi, politik, pemerintahan, keluarga, dan sebagainya yang pemecahannya memerlukan jawaban dari agama.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a></div>

Mabda Syura BAB V

A.   Objek Syura Mengenai objek musyawarah para mufasir berbeda pendapat. Menurut Muhammad Rasyid Rida (pengarang Tafsir al-Manar), o...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB IV

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXHPjHHQRVguls1jcu3j7eaJ_dJPtvLTDhrkEyuaidSClNI85TXYW_olAyl3GnG7g7dX_bBTR2F4yrYzYPGz7Yq3WxQ0_9hrvmC-HPbmALk0axcoshiNbVgul1QEHYoNErt2aQLkHwXxg/s1600/R+Abdullah+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXHPjHHQRVguls1jcu3j7eaJ_dJPtvLTDhrkEyuaidSClNI85TXYW_olAyl3GnG7g7dX_bBTR2F4yrYzYPGz7Yq3WxQ0_9hrvmC-HPbmALk0axcoshiNbVgul1QEHYoNErt2aQLkHwXxg/s320/R+Abdullah+4.jpg" width="210"></a></div> <br> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Prinsip Syura dalam Sunnah </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Buku-buku tentang sejarah Nabi dan Sunnah Nabi menekankan bahwa Rasulullah saw, telah menjadikan tukar menukar pendapat dengan para sahabat beliau sebagai karakternya, hingga Abu Hurairah r.a. berkata tentang beliau, “Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak melakukan musyawarah dengan rekan-rekannya melebihi Rasulullah saw.”<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a> Maka sesungguhnya perbuatan-perbuatan Nabi saw, telah meyakinkan prinsip syura dalam segala bentuk-bentuknya, artinya dalam pengertian yang universal yang mencakup syura bebas dan syura yang harus yang harus dipegang teguh.</div>

Mabda Syura BAB IV

A.       Prinsip Syura dalam Sunnah Buku-buku tentang sejarah Nabi dan Sunnah Nabi menekankan bahwa Rasulullah saw, telah menjadikan t...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB III

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <br> <br> <br> <br> <br> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjX5ytnqh0P8GXnwX1Fstme40NWEBVdL3zcW8F14MIIQyXRu1ZzVBx0nuEwPNZyJ3hcMHgnNYPZ8VEHt0HlkeBT04z8LGLeJeJEg5yENbgQE9zqzyOqrznD9udKauU5B5Zs1pm9jHTW2I/s1600/Picture0591.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjX5ytnqh0P8GXnwX1Fstme40NWEBVdL3zcW8F14MIIQyXRu1ZzVBx0nuEwPNZyJ3hcMHgnNYPZ8VEHt0HlkeBT04z8LGLeJeJEg5yENbgQE9zqzyOqrznD9udKauU5B5Zs1pm9jHTW2I/s320/Picture0591.jpg" width="320"></a></div> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> B. </span>Al-Qur’an sebagai Dasar Utama bagi Prinsip Syura</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Kata syura dalam al-Qur’an di ungkap dalam berbagai konteks. <b>Pertama,</b> dalam al-Qur’an Surah, al-Baqarah [2]: ayat ke- 233 sebagai berikut ; </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-family: "(normal text)","serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“</span>Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah [2]:  233).</div>

Mabda Syura BAB III

 B. Al-Qur’an sebagai Dasar Utama bagi Prinsip Syura Kata syura dalam al-Qur’an di ungkap dalam berbagai konteks. Pertama, dalam ...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB II

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1fdQJNKq-umWAf6OzgQQJhgsKe3FE8nWCXPailTqYxzO6Ap8aZUceoCTJLA8rFWLmotLoAMNt9j4FspUUrL4VEHt2zfNnQWbwDOLhBz68Mxrk-ZOiXJliLNqYTMY96dG8vAke9GUGzoY/s1600/Abdullah+9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1fdQJNKq-umWAf6OzgQQJhgsKe3FE8nWCXPailTqYxzO6Ap8aZUceoCTJLA8rFWLmotLoAMNt9j4FspUUrL4VEHt2zfNnQWbwDOLhBz68Mxrk-ZOiXJliLNqYTMY96dG8vAke9GUGzoY/s1600/Abdullah+9.jpg"></a></div> <br> <span style="font-size: 14pt;">BAB </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;">I</span><span style="font-size: 14pt;"> </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Pembahasan</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Syura</span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Kata “syura” berasal dari kata kerja <i>syawara-yusyawiru</i> yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan, dan mengambil sesuatu. Bentuk-bentuk lain yang berasal dari kata kerja <i>syawara</i> adalah <i>asyarah</i> (memberi isyarat), <i>tasyawara</i> (berunding, saling bertukar pendapat), <i>syawir</i> (meminta pendapat, musyawarah), dan <i>mustasyir</i> (meminta pendapat orang lain). <i>Syura</i> atau musyawarah adalah saling menjelaskan dan merundingkan atau saling meminta dan menukar pendapat mengenai suatu perkara.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a></div>

Mabda Syura BAB II

BAB I I Pembahasan A.       Pengertian Syura Kata “syura” berasal dari kata kerja syawara-yusyawiru yang berarti menjelaskan, ...

Baca Selengkapnya »

Mabda Syura BAB I

<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimS_ulSbEx8r02dhKdwyQnFaYIN_HsyNwv1MIGjoFO6jRbEWNP1uIe8K_nZr9-0pyeIxYpGDAWOr01HPD4USQjGv8vOAKK8A3NoDeJQE0BQ5glFF8AW87_JF1s-enZ4xTuBRH2FLOENxU/s1600/Abdullah+8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimS_ulSbEx8r02dhKdwyQnFaYIN_HsyNwv1MIGjoFO6jRbEWNP1uIe8K_nZr9-0pyeIxYpGDAWOr01HPD4USQjGv8vOAKK8A3NoDeJQE0BQ5glFF8AW87_JF1s-enZ4xTuBRH2FLOENxU/s1600/Abdullah+8.jpg"></a></div> <br> <span style="font-size: 14pt;">BAB </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">I </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-size: 14pt;">Pendahuluan</span><span style="font-size: 14pt;"> </span><span style="font-size: 14pt;"></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <br></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <i>Dalam musyawarah ada tujuh manfaat penting, yaitu mengambil kesimpulan yang benar, memperoleh masukan pemikiran, menjaga diri dari kejatuhan, memperoleh kelayakan, terhindar dari penyesalan, mencairkan hati, dan mengikuti tuntunan.</i></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"> Ali Ibn Abi Thalib</div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Syura merupakan sistem partisipasi secara kolektif dalam mengeluarkan pendapat dan ketetapan yang berlandaskan al-Qur’an. Syura juga merupakan kerangka bagi bentuk-bentuk hubungan sosial dan kesetiakawanan. Ia adalah suatu cara yang digariskan oleh syariat kita agar umat dapat mencapai tujuannya yang mulia, dan dengan perantaraannya sampai kepada gagasannya yang ideal. Adapun kekuatan yang mendorong ke arah tujuan tersebut ialah akidah yang benar dan syariat yang penuh toleransi.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a></div>

Mabda Syura BAB I

BAB I Pendahuluan Dalam musyawarah ada tujuh manfaat penting, yaitu mengambil kesimpulan yang benar, memperoleh masukan pemikir...

Baca Selengkapnya »

HISBAH PADA WILAYAH JIHAD BAB III

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAWQF3Edq14JnHYmZc4SVePrK7hr9N6acXnVt193uO3UpSJUYCZBkwW9udlwvkuWnWBngD51N-BikD3sfm6n4wPwEtd6Umk1_vvDHX5bEKrjEarH-RVQ1EW7S-V34H9HfBRrBsKPtnqnk/s1600/Abdullah+7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAWQF3Edq14JnHYmZc4SVePrK7hr9N6acXnVt193uO3UpSJUYCZBkwW9udlwvkuWnWBngD51N-BikD3sfm6n4wPwEtd6Umk1_vvDHX5bEKrjEarH-RVQ1EW7S-V34H9HfBRrBsKPtnqnk/s320/Abdullah+7.jpg" width="320"></a></div> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"> A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">      </span>Macam-Macam Jihad</div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;"> Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah jihad meliputi; <i>Pertama</i>, Jihad hawa nafsu, yaitu melawan hawa nafsu agar manusia berkeinginan mempelajari ajaran-ajaran , mengamalkan, dan menyebarkan Islam pada orang lain, serta  bersikap sabar dalam  menghadapi tantangan-tantangan dakwah. <i>Kedua</i>, Jihad melawan syetan, yaitu upaya maksimal untuk menangkis pemikiran-pemikiran yang merusak iman. <i>Ketiga</i>, Jihad melawan orang-orang kafir, yaitu mengerahkan segala kekuatan untuk menghancurkan musuh-musuh Allah</div>

HISBAH PADA WILAYAH JIHAD BAB III

A.       Macam-Macam Jihad Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah jihad meliputi; Pertama , Jihad hawa nafsu, yaitu melawan hawa nafsu agar ...

Baca Selengkapnya »

HISBAH PADA WILAYAH JIHAD BAB II

<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"> <br> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">II. Pembahasan </span></div> <div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"> <br></div> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -36pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">         </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Jihad</span></div> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari segi bahasa, kata jihad berasal dari bahasa Arab, bentuk isim masdar dari fi’il jahada. Artinya mencurahkan kemampuan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[1]</span>}</span>}</span></a> Kamus <i>al-Munjid fillughah wal a’lam</i> lebih lanjut menyebutkan lafal <i>jahada al-‘aduwwa,</i> artinya <i>qatalahu muhamatan ‘aniddin</i>; menyerang musuh dalam rangka membela agama.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[2]</span>}</span>}</span></a></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"> Ahmad Warsono Munawir dalam Kamus Arab Indonesia, mengartikan lafal jihad sebagai kegiatan mencurahkan segala kemampuan. Jika dirangkai dengan lafal <i>fi sabilillah</i>, berarti berjuang, berjihad, berperang di jalan Allah. Jadi kata jihad artinya perjuangan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=886350351105348532#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference">^{<span class="MsoFootnoteReference">^{<span style="font-size: 12pt;">[3]</span>}</span>}</span></a></div>

HISBAH PADA WILAYAH JIHAD BAB II

II. Pembahasan a.          Pengertian Jihad Dari segi bahasa, kata jihad berasal dari bahasa Arab, bentuk isim masdar dari fi’il jah...

Baca Selengkapnya »

HISBAH PADA WILAYAH JIHAD BAB I

<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"> <span lang="EN-US">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">                   </span></span>Pendahuluan  </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Kenyataan umat Islam pada awal millennium ke-3 ini adalah sebagai umat terpinggirkan, tertindas dan terjajah hak-haknya. Hal ini menyebabkan sebagian anggota dari umat yang mempunyai ghirah agama yang tinggi berbekal dengan ilmu yang diperolehnya mencari cara yang tercepat untuk mengembalikan izzah umat, dengan niat berjihad mereka melancarkan serangan-serangan terhadap seluruh kepentingan kekuatan kufur dan syirik dalam bentuk pemboman titik-titik penting simbol kekuatan durjana.</div>

HISBAH PADA WILAYAH JIHAD BAB I

I.                    Pendahuluan  Kenyataan umat Islam pada awal millennium ke-3 ini adalah sebagai umat terpinggirkan, tertindas dan te...

Baca Selengkapnya »

Menyiapkan Kader Terbaik Sumsel

<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <i><span>“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah” </span></i></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <i><span>(QS. Ali Imran [3]: 110)</span></i></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;"><span>          </span></span><span class="verdana8point"><span>Terkait dengan visi kepemimpinan nasional yang terdapat dalam Bab IV Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999-2004, yaitu, “Kebijakan diarahkan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalui berbagai proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya, serta mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan segenap potensi, bakat, dan minat dengan memberikan kesempatan dan kebebasan mengorganisasikan dirinya secara bebas dan merdeka sebagai wahana pendewasaan untuk menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, patriotis, demokratis, mandiri, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat.”</span></span></div>

Menyiapkan Kader Terbaik Sumsel

“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada A...

Baca Selengkapnya »

Sumsel Membutuhkan Kader Pemimpin; yang Memiliki Kepemimpinan yang Transformasional

<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <i>Sesungguhnya kebutuhan kita akan kader pemimpin yang memiliki kepemimpinan transformativ adalah sebuah keniscayaan. Karena kepemimpinan transformativ tidak memenjarakan pengikutnya dalam kerangkeng birokrasi yang rigid. Kepemimpinan transformativ lebih dekat dengan sosok atau karakteristik kultural.</i></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <br></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span class="fullpost">            Dewasa ini, Indonesia memasuki tahap perkembangan desentralisasi dan otonomi daerah yang cukup jauh dibandingkan dengan yang dijalankan pada masa orde baru, yang telah memberikan perubahan model, pola, dan bentuk pemerintahan daerah terlebih dalam reformasi administrasi.</span></div>

Sumsel Membutuhkan Kader Pemimpin; yang Memiliki Kepemimpinan yang Transformasional

Sesungguhnya kebutuhan kita akan kader pemimpin yang memiliki kepemimpinan transformativ adalah sebuah keniscayaan. Karena kepemimpinan tra...

Baca Selengkapnya »

Kader Pemimpin Masa Depan yang Berjiwa Demokrat

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="color: black;">Kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya Sumatera Selatan yang majemuk. Secara tidak langsung membuat kader pemimpin negeri ini- harus mampu menjadi pemersatu. Dalam hal kepemimpinan, seorang kader pemimpin harus lebih mementingkan kepentingan bangsa dan harus memiliki wawasan kebangsaan dalam pengertian yang lahir pada Sumpah Pemuda tahun 1928.</span></div>

Kader Pemimpin Masa Depan yang Berjiwa Demokrat

Kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya Sumatera Selatan yang majemuk. Secara tidak langsung membuat kader pemimpin negeri ...

Baca Selengkapnya »

Kader Pemimpin yang Memiliki Kearifan Lokal

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span>Kearifan lokal yaitu <i>spirit local genius</i> yang disepadankan maknanya dengan pengetahuan, kecerdikan, kepandaian, keilmuan, dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan dan berkenaan dengan penyelesaian masalah yang relative pelik dan rumit. Dalam suatu <i>local</i> (daerah) tentunya selalu diharapkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang (<i>harmonis</i>). Kehidupan yang penuh kedamaian dan suka cita. Kehidupan yang dipimpin oleh pimpinan yang dihormati bawahannya. Kehidupan yang teratur dan terarah yang dipimpin oleh pimpinan yang mampu menciptakan suasana kondusif.</span></div>

Kader Pemimpin yang Memiliki Kearifan Lokal

Kearifan lokal yaitu spirit local genius yang disepadankan maknanya dengan pengetahuan, kecerdikan, kepandaian, keilmuan, dan kebijaksan...

Baca Selengkapnya »

Kader Pemimpin yang Menjadi Panutan

<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"> Seorang pemimpin adalah <i>panutan</i>. Sebagai <i>panutan</i>, orang lain yang ada disekitarnya akan mengikutinya. Disini bisa dilhat betapa besar tanggungjawab moral seorang pemimpin, karena tindak-tanduknya, tingkah lakunya, cara berfikirnya, bahkan kebiasaannya akan cenderung diikuti orang lain. Untuk itulah maka saat berada di depan, pemimpin harus memberikan teladan, memberikan contoh. Ini disebutkan oleh Ki Hajar dengan terminologi <i>“ing ngarso sung tulodho”</i>, saat di depan seorang pemimpin harus memberi teladan.</div>

Kader Pemimpin yang Menjadi Panutan

Seorang pemimpin adalah panutan . Sebagai panutan , orang lain yang ada disekitarnya akan mengikutinya. Disini bisa dilhat betapa besar t...

Baca Selengkapnya »

Strategi Pemenangan Pemilu Pilkada Partai Demokrat Sumsel

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06duJnU1dGUNYxP-Zndea506yIIT1RDD0Yc-hlam5TshKmZrHrWIFUwoHvgbabThZL_Rx3uzGKPrxTf-xRtArwk6KRxd_L8ek_BwOEeS4B5gND8O-qJrRDkk_MUn17akJUAAl5sIeHfE/s1600/Abdullah+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06duJnU1dGUNYxP-Zndea506yIIT1RDD0Yc-hlam5TshKmZrHrWIFUwoHvgbabThZL_Rx3uzGKPrxTf-xRtArwk6KRxd_L8ek_BwOEeS4B5gND8O-qJrRDkk_MUn17akJUAAl5sIeHfE/s320/Abdullah+1.jpg" width="320"></a></div> <br> <div class="Default" style="line-height: 200%; text-indent: 36pt;"> <i>Kenali musuh, kenali diri sendiri, maka kemenangan tidak akan terancam. Kenali lapangan, kenali iklim, maka kemenangan akan lengkap </i></div> <div align="right" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: right; text-indent: 36pt;"> <i>(Sun Tzu) <br> <br> </i></div> <div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Sampai saat ini kita melihat adanya gejala sosial yang terjadi bahwa rakyat sudah lelah dibohongi, rakyat juga mulai takut terhadap perubahan, rakyat merindukan kemapanan, situasi stabil (stabilitas), dan juga kepastian kebijakan. Rakyat butuh perubahan yang bisa langsung di rasakan bukan hanya dengan janji-janji politis.</div>

Strategi Pemenangan Pemilu Pilkada Partai Demokrat Sumsel

Kenali musuh, kenali diri sendiri, maka kemenangan tidak akan terancam. Kenali lapangan, kenali iklim, maka kemenangan akan lengkap (S...

Baca Selengkapnya »

Akulturasi Pola Kaderisasi Barat dan Indonesia; Studi Kasus Partai Demokrat Sumsel

<div class="Default" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbxudmdle8Kg4gpum32WW0a24GelLBf_UGQNNAsnZGF-gWDEhLlWkjYVM492PPErRiPB_1UpE9Nh1_RQodsOtiyTnZ4mbIFraAPNA7rjZfpuHN07vluY4YBL2ZGGTwoNxLh-bGReQTTYA/s1600/Abdullah+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbxudmdle8Kg4gpum32WW0a24GelLBf_UGQNNAsnZGF-gWDEhLlWkjYVM492PPErRiPB_1UpE9Nh1_RQodsOtiyTnZ4mbIFraAPNA7rjZfpuHN07vluY4YBL2ZGGTwoNxLh-bGReQTTYA/s1600/Abdullah+2.jpg"></a></div> <br> <span style="color: black; font-size: 11pt; line-height: 200%;">Tak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sampai saat ini lebih banyak dikembangkan oleh Barat. Literatur berupa buku yang menjadi acuan para pengelola organisasi modern hampir seluruhnya dikarang dan diterbitkan oleh Barat. Tidak mengherankan jika kepemimpinan mereka diilhami oleh pendapat-pendapat para ahli Barat. </span></div>

Akulturasi Pola Kaderisasi Barat dan Indonesia; Studi Kasus Partai Demokrat Sumsel

Tak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sampai saat ini lebih banyak dikembangkan oleh Barat. Literatur...

Baca Selengkapnya »

Kaderisasi, Proses Melahirkan Kader Pemimpin Terbaik Partai Demokrat Sumsel

<div align="center" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK7R8I7BtrhLYZAiiTCrB61Ai3onS8T-gbkXdtZnttSJvTrVpJQeyCTbbKmKVj8gttBwIjzJ0BngDHmAssuNEUZFOuymaIY5UBsIbHXXufyXecxkuyYv6-Lwha7Ujdtz71HxQMBtfiJyY/s1600/Abdullah+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK7R8I7BtrhLYZAiiTCrB61Ai3onS8T-gbkXdtZnttSJvTrVpJQeyCTbbKmKVj8gttBwIjzJ0BngDHmAssuNEUZFOuymaIY5UBsIbHXXufyXecxkuyYv6-Lwha7Ujdtz71HxQMBtfiJyY/s320/Abdullah+3.jpg" width="320"></a></div> <br> <i>Kaderisasi itu bahan bakar untuk menghidupkan parpol. Bukan hanya untuk menjaring pendukung, tetapi juga menjaga keberlangsungan masa depan parpol,”</i></div> <div align="right" class="Default" style="text-align: right;"> Lili Romli</div> <div align="right" class="Default" style="text-align: right;"> Ahli politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)</div> <div align="right" class="Default" style="text-align: right;"> <br></div> <div class="Default"> <br></div> <div class="Default" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="color: black; font-size: 11pt; line-height: 200%;">Pengertian kader dapat bermacam-macam dan sangat familier di dalam organisasi politik, ketika menghadapi pemilu dan mengusulkan anggotanya menjadi calon anggota parlemen atau pada masa akan terjadi penggantian kepemimpinan lokal, nasional, dan juga pada organisasi bisnis.</span></div>

Kaderisasi, Proses Melahirkan Kader Pemimpin Terbaik Partai Demokrat Sumsel

Kaderisasi itu bahan bakar untuk menghidupkan parpol. Bukan hanya untuk menjaring pendukung, tetapi juga menjaga keberlangsungan masa de...

Baca Selengkapnya »

Kemampuan Kader Partai Demokrat Sumsel Mengelola Perubahan.

<div align="center" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzjK1DbvkEtLSk7Nns-NgGaUIAwE66QwLjK-fO6oWOabbZOdsuZlkFGg-04jTys6kSM6WDnXBDPJ7uiBHgr1MQyFHqn9K2T4m5jFvsJZA6Qmf0kuZ5zMH0MzI6x_D7AvT8QvK7-N__TTM/s1600/Abdullah+6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzjK1DbvkEtLSk7Nns-NgGaUIAwE66QwLjK-fO6oWOabbZOdsuZlkFGg-04jTys6kSM6WDnXBDPJ7uiBHgr1MQyFHqn9K2T4m5jFvsJZA6Qmf0kuZ5zMH0MzI6x_D7AvT8QvK7-N__TTM/s320/Abdullah+6.jpg" width="320"></a></div> <br> <i>"Bersama kita bisa."</i></div> <div align="right" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <i>Susilo Bambang Yudoyono</i></div> <div class="Default" style="line-height: 200%;"> <br></div> <div class="MsoBodyText" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-size: 11pt; line-height: 200%;">Perubahan mendasar hubungan antar-individu, kelompok, atau masyarakat dimulai setelah terjadinya Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Politik di Perancis, sekitar abad ke-18. Manusia semakin aktif dan reaktif dalam menyikapi perubahan yang menimpa diri dan lingkungannya. Persoalan yang timbul antar-sesama dalam hubungan kerja dan pertentangan politik diusahakan untuk diselesaikan dengan cara kerja sama berdasarkan kesepakatan yang demokratis. Masyarakat manusia dalam segala hal kehidupannya berusaha mengatur dirinya ke dalam organisasi modern di mana faktor atau perasaan pribadi atau perorangan yang masih bersifat emosional tidak lagi memegang peranan penting dalam berbagai policy, keputusan-keputusan yang diambil, peraturan-peraturan yang ditetapkan, serta kegiatan-kegiatannya. </span></div>

Kemampuan Kader Partai Demokrat Sumsel Mengelola Perubahan.

"Bersama kita bisa." Susilo Bambang Yudoyono Perubahan mendasar hubungan antar-individu, kelompok, atau masyarakat dimul...

Baca Selengkapnya »

Pengembangan SDM Kader Partai Demokrat Sumsel

<div align="center" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAWQF3Edq14JnHYmZc4SVePrK7hr9N6acXnVt193uO3UpSJUYCZBkwW9udlwvkuWnWBngD51N-BikD3sfm6n4wPwEtd6Umk1_vvDHX5bEKrjEarH-RVQ1EW7S-V34H9HfBRrBsKPtnqnk/s1600/Abdullah+7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAWQF3Edq14JnHYmZc4SVePrK7hr9N6acXnVt193uO3UpSJUYCZBkwW9udlwvkuWnWBngD51N-BikD3sfm6n4wPwEtd6Umk1_vvDHX5bEKrjEarH-RVQ1EW7S-V34H9HfBRrBsKPtnqnk/s320/Abdullah+7.jpg" width="320"></a></div> <br> <i>“Dukungan, kerjasama, serta saling percaya adalah kunci utama semua keberhasilan yang akan di capai kedepannya. Mari kita sama-sama jaga hal ini agar senantiasa tetap tumbuh di tengah-tengah kita,” </i></div> <div align="right" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: right;"> Ketua DPD Sumsel Partai Demokrat, Ir H Ishak Mekki MM</div> <div align="right" class="Default" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <br></div> <div class="Default" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="color: black; font-size: 11pt; line-height: 200%;">Pengembangan sumber daya manusia mulai menjadi prioritas pembangunan setelah Perang Dunia II yang memunculkan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang. Eropa Barat dan Jepang hancur berantakan akibat perang. Menyadari hal itu, kedua negara adidaya berusaha untuk membantu negara-negara lain dengan tujuan memperluas pengaruh, terutama di negara-negara berkembang.</span></div>

Pengembangan SDM Kader Partai Demokrat Sumsel

“Dukungan, kerjasama, serta saling percaya adalah kunci utama semua keberhasilan yang akan di capai kedepannya. Mari kita sama-sama jaga...

Baca Selengkapnya »

Meningkatkan Kualitas dan Popularitas Kader Partai Demokrat Sumsel

<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimS_ulSbEx8r02dhKdwyQnFaYIN_HsyNwv1MIGjoFO6jRbEWNP1uIe8K_nZr9-0pyeIxYpGDAWOr01HPD4USQjGv8vOAKK8A3NoDeJQE0BQ5glFF8AW87_JF1s-enZ4xTuBRH2FLOENxU/s1600/Abdullah+8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimS_ulSbEx8r02dhKdwyQnFaYIN_HsyNwv1MIGjoFO6jRbEWNP1uIe8K_nZr9-0pyeIxYpGDAWOr01HPD4USQjGv8vOAKK8A3NoDeJQE0BQ5glFF8AW87_JF1s-enZ4xTuBRH2FLOENxU/s1600/Abdullah+8.jpg"></a></div> <br> Sesungguhnya dari rahim parpol akan lahir kader-kader politisi baik yang duduk di parlemen pusat maupun daerah-daerah, Dewan Perwakilan Daerah, kementerian, hingga jabatan presiden dan wakil presiden. Nasib rakyat dan birokrasi pemerintah bergantung pada kualitas kader parpol, apakah memegang amanat pada janji semasa kampanye atau sebaliknya. </div>

Meningkatkan Kualitas dan Popularitas Kader Partai Demokrat Sumsel

Sesungguhnya dari rahim parpol akan lahir kader-kader politisi baik yang duduk di parlemen pusat maupun daerah-daerah, Dewan Perwakilan ...

Baca Selengkapnya »

Khalifah Ali bin Abi Thalib ra; Pemimpin Adil dan Pemikir Besar

<br> <div align="right" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;"> <i>"Jika aku ini adalah kota ilmu, maka Ali adalah pintu <br> gerbangnya".</i></div> <div align="right" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;"> <i>Nabi Muhammad Saw</i></div> <div align="right" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;"> <br></div> <div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">             Haidar, itulah nama yang diberikan oleh ibunya pada saat kelahirannya. Namun ayahnyapun memberikan nama lain yaitu Ali. Nama ali lah yang kemudian menjadi terkenal.  Itulah Ali, anak dari pasangan Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf dengan istrinya yang bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf, pasangan pertama yang pernah menikah dengan sesame keturunan bani Hasyim. Ia dilahirkan tepat di Ka'bah Masjidil Haram, kota kelahiran Bani Hasyim yaitu pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M (atau ada juga yang berpendapat sekitar tahun 600 M), atau pada tahun 21 sebelum Hijrah. Ali tinggal dirumah Nabi, dinafkahi oleh Nabi karena ayahnya adalah seorang yang miskin. Sejak kecil ia dididik didalam rumah Nabi sehingga jadilah ia seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.</div>

Khalifah Ali bin Abi Thalib ra; Pemimpin Adil dan Pemikir Besar

"Jika aku ini adalah kota ilmu, maka Ali adalah pintu gerbangnya". Nabi Muhammad Saw             Haidar, itulah nama ya...

Baca Selengkapnya »

Utsman Ibn Affan; Pembangun Armada Angkatan Laut Pertama dalam Sejarah Islam

<br> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <i>Ketika kendali pemerintahan dipercayakan kepadaku, aku adalah pemilik unta dan kambing paling besar di Arab. Sekarang aku tidak mempunyai kambing atau unta lagi, kecuali dua ekor unta untuk menunaikan haji. Demi Allah tidak ada kota yang aku kenakan pajak di luar kemampuan penduduknya sehingga aku dapat disalahkan. Dan apapun yang telah aku ambil dari rakyat aku gunakan untuk kesejahteraan mereka sendiri</i></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: right;"> <b>Utsman Ibn  Affan</b><br> </div>

Utsman Ibn Affan; Pembangun Armada Angkatan Laut Pertama dalam Sejarah Islam

Ketika kendali pemerintahan dipercayakan kepadaku, aku adalah pemilik unta dan kambing paling besar di Arab. Sekarang aku tidak mempunya...

Baca Selengkapnya »

Umar Ibn al-Khattab; ahli strategi militer dan administrasi

<br> <div align="right" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;"> "<em>Pada</em><i> <em>zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian menumpuk,</em> <em>harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir dengan derasnya di</em> <em>hadapan tentaranya, namun dia sendiri menunjukkan kemampuan menahan</em> <em>nafsu serakah, sehingga kesederhanaannya tidak pernah ada yang mampu</em> <em>menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyatnya dengan pakaian</em><br> <em>bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktekkan satunya kata dengan</em><br> <em>perbuatan. Dia mengawasi para gubernur dan jenderalnya dengan cermat</em><br> <em>dan dengan cermat pula menyelidiki perbuatan mereka. Bahkan Khalid bin</em><br> <em>Walid yang perkasa pun tidak terkecuali. Dia berlaku adil kepada semua</em><br> <em>orang, dan bahkan juga bagi orang non-Muslim. Selama masa</em><br> <em>pemerintahannya, disiplin baja diterapkan secara utuh.</em></i>"</div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: right;"> Sejarawan Kristen Mesir, <strong>Jurji Zaidan</strong><br> </div>

Umar Ibn al-Khattab; ahli strategi militer dan administrasi

" Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian menumpuk, harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir ...

Baca Selengkapnya »

Abu Bakar Shiddiq; Pemimpin Konsisten Menegakkan Kebenaran dan Menumpas Penindasan

<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <i>“Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutlah aku, tetapi aku berbuat salah, maka betulkanlah! Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat mengambil hak dari padanya, sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat, hingga saya dapat mengembalikan haknya kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila mana aku tiada menaati Allah dan Rasul-Nya kamu tak perlu menaatiku“.</i><b> </b></div> <div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: right; text-indent: -36pt;"> <i>Pidato Abu Bakar saat diangkat menjadi Khalifah</i><br> </div>

Abu Bakar Shiddiq; Pemimpin Konsisten Menegakkan Kebenaran dan Menumpas Penindasan

“Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menj...

Baca Selengkapnya »

Rasulullah yang Mulia

<!--[if gte mso 9]><xml> <o:DocumentProperties> <o:Version>12.00</o:Version> </o:DocumentProperties> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 47.4pt;"> <span>Rasûlullah, yang mulia.</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 16.85pt;"> <span>Ketika diri yang hina ini terperangkap dalam</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span>lorong kegetiran hidup, engkaulah embun penyejuk</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 15.4pt;"> <span>di tengah kesunyian jiwa yang gersang. Allah</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 11.4pt;"> <span>yang Maha Baik itu telah mengutusmu sebagai</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 15pt;"> <span>penyelamat umat manusia agar mereka tidak</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 15.95pt;"> <span>tersesat ke dalam lubang hitam penderitaan.</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 10.05pt;"> <span>Di dalam kekalutan jiwa, kami dapat merasakan</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 5.05pt;"> <span>kehadiranmu laksana lembayung yang tersenyum</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 5.1pt;"> <span>ramah dilangit biru. Yang memberikan kedamaian</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 39.55pt;"> <span>dalam kehampaan yang panjang.</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 48.6pt;"> <span>Wahai Rasûlullah, yang Mulia</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 16.05pt;"> <span>Kala telaga hati kami kering-kerontang, yang</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 2.4pt;"> <span>tersisa hanyalah kekeruhan. Namun bila tenggelam</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 4.15pt;"> <span>dalam menelisik kisah perjuangan beratmu"wahai</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 17.4pt;"> <span>pejuang sejati, Rasulullah yang bijak bestari,</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 3pt;"> <span>Muhammad Saw, perlahan-lahan kembali jernihlah</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 17.1pt;"> <span>hati kami. Kini semakin tergurat jelas betapa</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 13.5pt;"> <span>syahdunya bila dapat mengikuti jejak langkah</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 10.7pt;"> <span>petualanganmu dalam menebarkan cinta kasih</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 72.3pt;"> <span>terhadap sesama.</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 48.6pt;"> <span>Wahai Rasûlullah, yang Mulia</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span>Kami rindu ingin bertemu denganmu. Bolehkah jiwa</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 1.1pt;"> <span>yang galau ini mengecup tanganmu-. Bolehkah hati</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 5.45pt;"> <span>yang gundah ini menyapamu.Shalawat dan salam</span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 75.55pt;"> <span>untukmu selalu.</span></div>

Rasulullah yang Mulia

Rasûlullah, yang mulia. Ketika diri yang hina ini terperangkap dalam lorong kegetiran hidup, engkaulah embun penyejuk di tengah kes...

Baca Selengkapnya »